Kerangka Pemikiran Tinjauan Penelitian Terdahulu

dalam hal ini direct mail yang dipakai lembaga amal memengaruhi keputusan pemilihan pendonor. Hasil studi empiris menunjukkan bahwa setelah dites secara simultan dalam desain eksperimen faktorial menunjukkan sekitar 18,1444 pendonor keputusannya mendonorkan uangnya dipengaruhi oleh pilihan keputusan menyumbang sukarela dan estimasi keputusan berapa harus menyumbang.

I. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran yang diadaptasi dari penelitian terdahulu, yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Arnold dan Tapp 2003 yang berjudul Direct Marketing in Non-profit Services: Investigating The Case of The Arts Industry. Penyesuaian dilakukan dengan penghilangan variabel perolehan tiket permusiman. Hal ini dikarenakan variabel tersebut tidak relevan jika digunakan untuk pengukuran dalam jasa pendidikan, sedangkan variabel lain yang dianggap relevan tetap digunakan dengan hubungan yang sama dengan model terdahulu. Ukuran Organisasi Integrasi Eksternal Kepercayaan Diri Manajemen Formalitas Usaha Pemasaran Implementasi Direct Marketing Kinerja Pemasaran Kinerja Penggalangan Dana Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Penelitian Terdahulu “Direct Marketing in Non-profit Services: Investigating The Case of The Arts Industry ” Arnold dan Tapp, 2003. Perolehan Tiket Musiman H 1 + H 2 + H 3 + H 4 + H 5 + H 6 + H 7 + H 8 + H 12 + H 11 + H 9 + H 10 + H 13 + H 14 + Ukuran organisasi sudah ditunjukkan dan menjadi penting dalam menyelidiki dan implementasi pandangan proses-proses organisatoris dan teknologi Soni et.al, 1993 dan diukur sebagai jumlah dari beberapa unsur-unsur organisatoris, seperti jumlah dari karyawan. Ukuran secara langsung dihubungkan dengan formalitas karena beberapa organisasi yang mengalami peningkatan dalam ukuran dan kompleksitas seringkali menemukan beberapa prosedur perencanaan formal yang perlu dilakukan untuk mengurangi konflik dan kerancuan March dan Simon, 1958 merasionalkan serta mengkoordinasi berbagai aktivitas Kimberly dan Evanisko, 1981. Ukuran organisasi nampaknya secara langsung dapat dihubungkan dengan skala usaha pemasaran, terutama karena pada perusahaan- perusahaan yang lebih besar mempunyai sumber daya lebih yang dapat membantu fungsi pemasaran. Ukuran adalah penting sebagai faktor yang memungkinkan untuk mengatasi beberapa permasalahan penting Baldridge dan Burnham, 1975. Pada penelitian terdahulu oleh Arnold dan Tapp 2003 hubungan ukuran organisasi berpengaruh terhadap total usaha pemasaran tetapi tidak berpengaruh terhadap formalisasi organisasi. Pengintegrasian eksternal mewakili tingkat dimana berbagai macam mekanisme yang ada memungkinkan peningkatan informasi tentang teknologi dan teknik-teknik direct marketing terbaru yang akan masuk dalam organisasi Tapp, 1993. Pengaruh bisnis ini adalah yang paling kuat dirasakan dalam penyusunan dan pengaturan organisasi, karena seluruh anggota dan latar belakang bisnis yang terbiasa untuk menyusun perencanaan, menyamakan beberapa aktivitas dengan kontrol dan koordinasi yang diperlukan, serta menitik beratkan beberapa mekanisme dalam organisasi yang mereka atur Tapp, 1993. Pengintegrasian ini terbukti berpengaruh terhadap formalisasi organisasi pada perusahaan jasa pertunjukkan Arnold dan Tapp, 2003. Riset terdahulu telah menemukan bahwa implementasi teknologi baru dipengaruhi oleh individu-individu tertentu yang mempunyai kemampuan untuk memaksakan kekuasaan atau mengendalikan sumber daya Baldridge dan Burnham, 1975 dan sangat berhubungan dengan sifat seorang senior manajer yang lain Kimberly and Evanisko, 1981 dalam Arnold dan Tapp, 2003. Ketika para pemimpin membangun keyakinan diri, kemampuan mereka untuk menilai dampak yang potensial berbagai teknik-teknik pemasaran langsung menjadi bahan perbaikan, sehingga menghasilkan harapan-harapan formalitas dalam kisaran perencanaan jangka panjang Cohen dan Levinthal, 1990. Pada kasus perusahaan jasa seni pertunjukan di Amerika Serikat hubungan kepercayaan diri manajerial berpengaruh terhadap formalisasi organisasi dan implementasi pemasaran langsung direct marketing Arnold dan Tapp, 2003. Pembentukan organisasi. Pembentukan organisasi mengenai keberadaan deskripsi kerja dan prosedur untuk seorang anggota organisasi dan rencana tahunan serta proses-proses anggaran dan kebijakan-kebijakan Subramanian dan Nilikanta 1996: Tapp, 1993, dan pengukuran disini sebagai perlusan organisasi menggunakan kebijakan-kebijakan yang dibentuk atau prosedur dan pengaturan tujuan-tujuan tahunan Tapp, 1993. Prosedur perencanaan yang terbentuk mengijinkan organisasi untuk lebih jelas mengendalaikan skala usaha marketing, seperti menambah efisiensi pada proses perencanaan yang berfungsi dengan baik Daft, 1982. Proses-proses perencanaan yang lebih formal menguatkan manager untuk membuat hubungan antara tujuan-tujuan tersebut. Manager dipaksa untuk mengalokasikan sumber-sumber yang cukup pada usaha-usaha marketing secara keseluruhan, sumber-sumber yang tidak dialokasikan dalam sebuah proses perencanaan yangtidak tersusun secara informal. Formalitas organisasi juga harus dihubungkan secara langsung pada pelaksanaan pemasaran langsung. Rogers 1983 dan Marshall dan Vredenburg 1992 berpendapat bahwa ketika pelaksanaan sebuah teknologi merupakan fokus penelitian daripada keputusan adopsi itu sendiri, pembentukan terhubung dengan keberhasilan terbesar dalam pelaksanaan teknologi-teknologi baru atau proses- proses baru. Hal ini terutama terjadi karena struktur kekuasaan dan peran-peran aksplisit serta prosedur – prosedur memperbaiki kemampuan organisasi untuk memperoleh penghargaan dari pelaksanaan proses-proses baru saat memperkecil konflik dan ambiguitas Pierce dan Delbecq; 1997, Rogers 1983; Zaltman, 1973. Mengacu pada penelitian Arnold dan Tapp 2003 formalisasi organisasi ternyata tidak berpengaruh terhadap total usaha pemasaran dan implementasi direct marketing. Usaha pemasaran adalah tingkat di mana organisasi membelanjakan sumber daya biasanya yang diukur sebagai biaya pemasaran di semua aktivitas pemasaran, dan dihipotesakan untuk memiliki suatu pengaruh yang langsung pada implementasi pemasaran langsung Arnold dan Tapp, 2003. Usaha pemasaran di sini diukur oleh anggaran pemasaran total, dihipotesakan untuk dihubungkan dengan semua hasil kinerja yang sebagian besar mewakili dan menunjukkan alokasi sumber daya kepada semua aktivitas pemasaran. Jika yang efektif, memungkinkan untuk menghasilkan hal positif dan kinerja penting muncul Manu dan Sriram, 1996. Hal ini sangat nyata ditunjukkan pada jasa seni pertunjukkan. Sebagaimana penelitian Arnold dan Tapp 2003 bahwa total usaha pemasaran berpengaruh terhadap kinerja penggalangan dana dan kinerja pemasaran. Usaha pemasaran adalah perluasan organisasi menggunakan sumber-sumber umumnya terukur sebagai pengeluaran marketing pada seluruh aktivitas marketing dan dihipotesis untuk mempunyai pengaruh langsung pada pelaksanaan pemasaran langsung. Pernyataan di atas mendukung Arnold dan Tapp 2003 bahwa total usaha pemasaran berpengaruh terhadap implementasi pemasaran langsung. Penelitian dalam strategi manajemen menyediakan pengetahuan dalam pengendalian hasil kinerja lain: satu pendekatan menunjukkan adopsi dan pelaksanaan proses organisasi yang baru atau teknologi yang agresif dan strategi yang kreatif mengarah pada kinerja finansial yang lebih besar Manu dan Sriram, 1996. Terlebih lagi, pelaksanaan proses-proses dan teknologi baru membuat organisasi lebih efektif seperti manifestasi pada pertumbuhan pendapatan dan penjualan saham Subramanian dan Nilikanta, 1996 dan lebih dapat disesuaikan dengan lingkungan ekternal dan karena meningkatkan kinerja Daft,1982. Penelitian pada industri-indurtri nirlaba berpendapat bahwa sebuah hubungan yang positif antara jumlah donasi yang diterima oleh pengumpul dana dan kegunaan metode-metode marketing langsung yang lebih banyak umtuk menyampaikan sosialisasi Peltier dan Schibroswsky, 1995. Fakta empiris menunjukkan kebalikan antara kondisi dan hubungan di atas. Pada kasus perusahaan jasa seni pertunjukan, seperti hasil penelitian Arnold dan Tapp 2003 bahwa pemasaran langsung direct marketing tidak berpengaruh terhadap kinerja penggalangan dana dan kinerja pemasaran. Tetapi berpengaruh terhadap perolehan tiket musiman. Secara skematis dan guna penyederhanaan pemahaman terhadap penelitian yang akan dilakukan, dapat digambarkan sebagai berikut.

J. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Strategi lembaga nirlaba dalam upaya pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) : Studi pada lembaga nirlaba Syariah masyarakat andiri Parung,Bogor

0 7 121

Pemasaran Jasa Informasi Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi Banten

2 34 0

BAB I PEMASARAN LANGSUNG LEMBAGA JASA NIRLABA: STUDI PADA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH SWASTA DI KOTA SURAKARTA

0 2 1

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR (Studi Situs Sekolah Dasar Al Firdaus Surakarta) Pengelolaan Perpustakaan Di Sekolah Dasar (Studi Situs Sekolah Dasar Al Firdaus Surakarta).

0 5 17

IMPLIKASI KEBIJAKAN SEKOLAH GRATIS TERHADAP EKSISTENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA ISLAM DI SURAKARTA Implikasi Kebijakan Sekolah Gratis Terhadap Eksistensi Sekolah Menengah Pertama Swasta Islam Di Surakarta Tahun 2010-2014.

0 4 13

IMPLIKASI KEBIJAKAN SEKOLAH GRATIS TERHADAP EKSISTENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA ISLAM DI SURAKARTA Implikasi Kebijakan Sekolah Gratis Terhadap Eksistensi Sekolah Menengah Pertama Swasta Islam Di Surakarta Tahun 2010-2014.

0 2 17

PEMASARAN JASA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH Pemasaran Jasa Pendidikan Sekolah Dasar Muhammadiyah (Studi Fenomenologi SDIT Muhammadiyah Truko Kendal).

0 1 12

PELAKSANAAN MODEL MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR KOTA SURAKARTA (Studi Pada Sekolah Dasar Negeri Tempel I Kec. Banjarsari Kota Surakarta).

0 0 26

PENGARUH PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DAN KUALITAS LAYANAN AKADEMIK TERHADAP KEPUASAN SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA RUMPUN OTOMOTIF DI KECAMATAN MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG.

4 9 74

ANALISIS KINERJA MANAJEMEN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA (SMK) SE-KOTA SEMARANG.

1 3 213