Kinerja Penggalangan Dana
0,621 Diterima
Implementasi Pemasaran Langsung
0,649 Diterima
Sumber: Data lampiran 3 yang diolah, 2008
Berdasarkan tabel di atas hasil pengujian menunjukkan nilai cronbach’s alpha 0,79. Berarti melebihi nilai 0,6, hal ini menunjukkan item-item pertanyaan yang
telah diuji reliabel. b. Uji validitas
Dalam kaidah Struktural Equation Modeling SEM uji validitas dilakukan secara bersama-sama tidak per item butir soal. Pelaksanaan uji pada item
pertanyaan penelitian ini di lakukan dengan pengamatan nilai loading faktor jika nilainya 3 maka mempunyai validitas yang cukup bagus Hair, 1998.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis faktor fasilitas perangkat lunak SPSS 15.0 for Windows menunjukkan hasil analisis faktor belum
menunjukkan convergensi yang cukup bagus. Di mana temuan menunjukkan masih ada item-item faktor yang belum mengelompok tepat ke satu faktor. Nilai
faktor loading sudah menunjukkan hasil yang cukup baik, di mana nilai faktor loading terendah masih lebih besar dari minimal standard yang ditentukan FL
0,3 lihat tabel 4.14. Hal ini berarti hasil uji validitas masih bisa diterima.
C. Analisis Faktor Konfirmatori
Analisis faktor yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program perangkat lunak SPSS 15.0 for Windows. Sebagaimana uji validitas item
soal CFA ini bisa dilihat dari tabulasi analisis faktor di bawah ini.
Tabel 4.14
Tabulasi Hasil Analisis Faktor
Item Faktor
1 2
3 4
5 6
7 8
P1 0.511
0.085 -0.113
-0.009 -0.035
0.266 0.391
0.386 P2
0.138 0.149
0.046 0.094
0.116 0.053
-0.051 0.863
P3 0.113
0.758 0.017
0.103 -0.063
0.133 0.075
0.131 P4
0.012 0.798
0.111 -0.005
0.103 0.098
-0.069 -0.045
P5 0.106
0.841 0.079
-0.019 0.099
0.037 0.023
0.086 P6
0.122 0.104
0.264 -0.004
-0.187 0.114
-0.801
-0.024 P7
0.000 -0.110
0.655 0.146
0.085 0.067
-0.231 -0.177
P8 0.059
0.094 0.882
0.023 0.006
-0.028 -0.037
0.024 P9
0.057 0.228
0.820 0.086
-0.094 0.032
0.114 0.157
P10
0.583
0.263 -0.097
0.561 -0.045
-0.032 -0.046
-0.056 P11
0.563
0.363 -0.175
0.231 -0.187
0.345 -0.011
0.030 P12
0.588 0.122
0.015 0.093
-0.032 0.419
0.441 -0.025
P13 0.707
0.006 0.122
-0.135 0.151
0.072 0.049
0.102 P14
0.348 0.121
0.205 0.131
-0.006 0.193
0.570 -0.163
P15 0.644
0.027 0.104
0.012 0.272
0.030 -0.058
0.036 P16
0.288 0.071
0.094 0.374
0.468 -0.115
0.145 -0.354
P17 0.121
0.000 0.068
-0.059 0.776
0.272 0.069
0.025 P18
0.082 0.093
-0.116 0.133
0.783 -0.061
0.031 0.113
P19 0.009
0.001 0.096
0.853 0.011
0.038 0.020
0.158 P20
-0.076 -0.005
0.165 0.771
0.163 0.277
0.070 -0.071
P21 0.004
0.143 0.203
0.360 0.390
0.641 0.153
0.019 P22
0.301 0.207
-0.029 0.080
0.037 0.735
-0.051 0.106
KMO – MSA 0.742
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
1071.931 Df
231 Sig.
0.000
Sumber: Data lampiran 4 yang diolah, 2008
Secara keseluruhan hasil analisis faktor menunjukkan hasil yang cukup memuaskan, karena nilai KMO-MSA yang sudah fit KMO-MSA 0,5. Hal ini
berarti secara umum data-data hasil penyebaran kuisioner dalam penelitian ini dapat dilanjutkan untuk uji model dengan menggunakan LISREL dalam hal ini
yang dipakai adalah LISREL versi 8.54.
D. Analisis Model
Sebelum dilakukan analisis model ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas dan multikolinieritas.
1. Uji Normalitas
Adapun tabulasi hasil uji normalitas ditunjukkan dalam tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.15 Tabulasi Nilai Skewness dan Kurtosis Uji Normalitas
Skewness Kurtosis
Skewness and Kurtosis Variable
Z-Score P-Value
Z-Score P-Value
Chi-Square P-Value
UO 0.442
0.658 -10.032
0.000 100.845
0.000 IE
3.064 0.002
-2.594 0.009
16.118 0.000
KDM -0.916
0.360 -1.639
0.101 3.525
0.172 FS
-3.282 0.001
-1.669 0.095
13.557 0.001
UM 0.399
0.690 -2.434
0.015 6.084
0.048 KM
-2.527 0.012
-3.523 0.000
18.794 0.000
KPD 0.033
0.973 0.079
0.937 0.007
0.996 IPL
0.155 0.877
-0.039 0.969
0.025 0.987
umber: Data lampiran 6 yang diolah, 2008
Hasil uji normalitas menunjukkan tidak semua data terdistribusi normal. Hanya 3 variabel yang memiliki distribusi benar-benar normal, yaitu KDM, KPD
dan ILP. Meskipun demikian, Curran et. al. dalam Ghozali dan Fuad 2005 menjelaskan bahwa data yang benar-benar tidak terdistribusi normal adalah data
yang memiliki nilai skewness lebih dari 3 dan kurtosis lebih besar dari 21. Dengan demikian data di atas masih dapat diterima.
2. Multikolinieritas
Ada tidaknya multikolinieritas dalam sebuah kombinasi variabel dapat dilihat melalui matrik korelasi antar laten independen. Nilai korelasi tidak boleh melebihi
batas 0,9 sementara nilai yang melebihi 0,8 dapat menjadi indikasi adanya multikolinieritas Ghozali, 2005.
Tabel 4.16 Korelasi Antar Variabel Independen
Matriks Korelasi Konstruk
UO IE
KDM UO
1,000 IE
0,371 1,000
KDM 0,232
0,266 1,000
Sumber: Data lampiran 5 yang diolah, 2008
Dari tabel 4.16 terlihat bahwa nilai korelasi antar variabel ukuran organisasi UO, integrasi eksternal IE dan kepercayaan diri manajerial KDM tidak ada
yang melebihi 0,8 sehingga dapat disimpulkan tidak ada problem multikolinieritas dalam penelitian ini.
3. Model Awal
Dari analisis model awal yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas LISREL 8.54, di dapatkan hasil sebagai berikut.
Keterangan: garis putus-putus = hubungan tidak signifikan
Gambar 4.1 Model Hasil Penelitian Model Awal
Hasil analisis pada model awal ditunjukkan pada gambar 4.1. Hasil menunjukkan ada 3 hubungan yang tidak berpengaruh signifikan. Ketiga
hubungan tersebut antara lain, IE Integrasi Eksternal pada FS Formalitas; KDM Kepercayaan Diri Manajemen pada IPL Implementasi Pemasaran
Langsung; dan FS pada UM Usaha Pemasaran. Ukuran goodness of fit model masih belum memuaskan. Rekapitulasi ukuran goodness of fit model awal
ditunjukkan pada tabel 4.17.
Tabel 4.17 Ukuran Goodness of fit Model Awal
Parameter Statistik
Cut off Keterangan
χ2 73.910
22.36 Belum memuaskan
p- value χ2
0.000 0.05
Belum memuaskan RMR
0.110 0.05
Belum memuaskan GFI
0.890 0.90
Belum memuaskan AGFI
0.700 0.90
Belum memuaskan CFI
0.830 0.90
Belum memuaskan RMSEA
0.176 0.08
Belum memuaskan
Sumber: Data lampiran 7 yang diolah, 2008
Hasil yang tertera di tabel 4.17 menunjukkan semua ukuran goodness of fit model awal masih belum memuaskan. Nilai χ2 sebesar 73,91 masih lebih besar
dari χ2 tabel pada df = 13; α = 0,05 yang sebagaimana distandarkan nilai χ2 seharusnya
χ2 tabel. Nilai p-value pada χ2 masih lebih kecil dari α = 0,05, seharusnya nilai p-value 0,05. Nilai RMR sebesar 0,110 masih lebih besar dari
0,05, nilai ini seharusnya 0,05. Nilai GFI, AGFI dan CFI masih lebih kecil dari standar yang ditentukan yaitu 0,9. Nilai RMSEA masih lebih besar dari nilai
standar yang ditentukan sebesar 0,08. Oleh karena itu, model perlu dimodifikasi untuk menemukan ukuran goodness of fit yang memuaskan.
4. Modifikasi Model
Setelah dilakukan modifikasi model, yang pertama dilihat adalah indeks modifikasi apakah sudah memuaskan. Hasil indeks modifikasi yang disarankan
LISREL ditunjukkan pada tabel 4.18.
Tabel 4.18 Indeks Modifikasi Model
Hubungan Penurunan nilai
χ2 Dari
Ke UO
KM 25.5
KM KPD
17.2 KDM
UM 14.5
Total Penurunan χ2 57.2
Sumber: Data lampiran 8 yang diolah, 2008
Dari 3 hubungan yang ditambahkan diestimasi akan mengurangi nilai χ2
sekitar 57,2. Hasil modifikasi model ditunjukkan pada gambar 4.2. Hasil modifikasi model menunjukkan goodness of fit yang memuaskan. Ukuran
goodness of fit model modifikasi ditunjukkan pada tabel 4.19.
Tabel 4.19 Ukuran Goodness of fit Model Modifikasi
Parameter Statistik
Cut off Keterangan
χ2 10.050
18.31 Memuaskan
p- value χ2
0.436 0.05
Memuaskan RMR
0.037 0.05
Memuaskan GFI
0.980 0.90
Memuaskan AGFI
0.940 0.90
Memuaskan CFI
1.000 0.90
Memuaskan RMSEA
0.006 0.08
Memuaskan
Sumber: Data lampiran 8 yang diolah, 2008
Hasil yang tertera di tabel 4.19 menunjukkan semua ukuran goodness of fit model modifikasi sudah sangat memuaskan. Nilai χ2 sebesar 10,91 lebih besar
dari χ2 tabel pada df = 10; α = 0,05 yang sebagaimana distandarkan. Nilai p-value pada χ2 lebih besar dari α = 0,05, p-value 0,05. Nilai RMR sebesar 0,037 lebih
kecil dari 0,05. Nilai GFI, AGFI dan CFI sudah lebih besar dari standar yang ditentukan yaitu 0,9. Nilai RMSEA sudah lebih kecil dari nilai standar yang
ditentukan sebesar 0,08.
Keterangan: garis putus-putus = hubungan tidak signifikan.
Gambar 4.2 Hasil Modifikasi Model Penelitian
Pada gambar 4.2 menunjukkan empat hubungan tidak berpengaruh signifikan. Keempat hubungan tersebut adalah pengaruh IE pada FS, KDM pada
IPL, FS pada UM dan UM pada KPD. Hasil persamaan regresi dari model ditunjukkan sebagai berikut.
FS = - 0.34UO + 0.21IE + 0.17KDM, R² = 0.065 0.15 0.21 0.070
-2.29 1.01 2.42
UM = 0.030FS + 0.50UO + 0.22KDM, R² = 0.23 0.064 0.11 0.056
0.46 4.39 4.00
KM = 0.18UM + 0.51IPL + 0.38UO, R² = 0.42 0.048 0.18 0.067
3.87 2.86 5.62 KPD = 0.15UM + 1.07KM + 1.99IPL, R² = 0.31
0.16 0.24 0.59 0.90 4.41 3.35
IPL = 0.033FS + 0.095UM + 0.023KDM, R² = 0.23 0.016 0.019 0.015
2.04 4.92 1.54
Hasil kelima persamaan regresi memberikan informasi, bahwa persamaan kinerja marketing KM memiliki nilai R
2
paling tinggi 0,42 dibandingkan persamaan yang lainnya. Hal ini memberikan informasi usaha pemasaran,
implementasi pemasaran langsung dan ukuran organisasi memberikan kontribusi pengaruh pada kinerja pemasaran sebesar 42, sedangkan sisa sebesar 58
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model. Nilai R
2
paling kecil 0,065 ada pada persamaan formalitas. Dengan demikian, pada persamaan formalitas, faktor-
faktor pada model ukuran organisasi, intergrasi eksternal dan kepercayaan diri
manajemen hanya memberikan kontribusi pengaruh pada formalitas sebesar 6,5.
Dari hubungan model, 5 variabel tidak mendukung hipotesis penelitian, di mana 4 diantaranya karena tidak signifikan dan 1 memiliki arah yang berlawanan
dengan arah hubungan pada hipotesis. Hasil penelitian menyarankan 3 hubungan langsung yang ditambahkan model modifikasi, yaitu ukuran organisasi pada
kinerja pemasaran, kepercayaan diri manajemen pada usaha pemasaran, dan kinerja pemasaran pada kinerja penggalangan dana.
5. Uji Hipotesis Hasil Modifikasi Model dan Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu Arnod dan Tapp, 2003
Berikut adalah temuan untuk setiap hipotesis setelah model dimodifikasi dalam penelitian ini.
Tabel 4.20 Tabulasi Nilai Signifikansi Hubungan Variabel dan Perbandingan Hasil
dengan Penelitian Terdahulu Arnold dan Tapp, 2003 Hubungan Variabel
t
hitung
Keterangan Hasil Penelitian
Terdahulu
FS UO - 2.29
Signifikan negatif Signifikan positif
FS IE 1,01
Tidak signifikan
Signifikan positif FS KDM
2,42 Signifikan positif
Signifikan positif UM FS
0,46
Tidak signifikan
Signifikan positif UM UO
4,39 Signifikan positif
Tidak signifikan
UM KDM 4,00
Signifikan positif _
KM UM 3,87
Signifikan positif Signifikan positif
KM IPL 2,86
Signifikan positif
Tidak signifikan
KM UO 5,62
Signifikan positif _
KPD UM 0,90
Tidak signifikan Signifikan positif
KPD KM 4,41
Signifikan positif _
KPD IPL 3,35
Signifikan positif
Tidak signifikan
IPL FS 2,04
Signifikan positif Signifikan positif
IPL UM 4,92
Signifikan positif Signifikan positif
IPL KDM 1,54
Tidak signifikan Signifikan positif
Keterangan: df = 151; α = 0,05; t
tabel
= 1,975 = hubungan baru hasil modifikasi model oleh LISREL 8.54
Sumber: Data lampiran 9 yang diolah, 2008
a. Hipotesis 1
Hipotesis 1: Ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran, keluasan formalitas dan kinerja pemasaran organisasi sekolah dasar
dan menengah swasta di Kota Surakarta. Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah ukuran organisasi berpengaruh
positif terhadap skala usaha pemasaran, keluasan formalitas organisasi dan kinerja pemasaran sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai ukuran organisasi terhadap skala usaha pemasaran, t
hitung
sebesar 4,39 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05; ukuran organisasi terhadap keluasan formalitas, t
hitung
sebesar – 2,29 berpengaruh negatif signifikan pada α = 0,05; sedangkan ukuran organisasi
terhadap kinerja pemasaran, t
hitung
sebesar 5,62 berpengaruh positif signifikan
pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa untuk hipotesis 1: hubungan ukuran organisasi terhadap skala usaha pemasaran terbukti, ukuran organisasi
terhadap kinerja pemasaran terbukti, tetapi untuk ukuran organisasi terhadap
keluasan formalitas tidak terbukti karena walaupun signifikan tetapi bernilai
negatif. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arnold dan Tapp, 2003, untuk
hubungan ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran, tetapi tidak berpengaruh signifikan keluasan formalitas organisasi pada organisasi
seni pertunjukkan di kawasan Midwestern Metropolitan Amerika Serikat. Berbeda dengan kasus pada sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta kedua
hubungan ini sama-sama bernilai signifikan positif.
b. Hipotesis 2
Hipotesis 2: Integrasi eksternal berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah integrasi eksternal berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi sekolah dasar dan menengah
swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai integrasi eksternal terhadap keluasan formalitas, t
hitung
sebesar 1,01 tidak berpengaruh signifi
kan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 tidak terbukti.
Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arnold dan Tapp, 2003, untuk hubungan integrasi eksternal berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas
organisasi pada organisasi seni pertunjukkan di kawasan Midwestern Metropolitan Amerika Serikat. Berbeda dengan kasus pada sekolah dasar dan
menengah swasta di Kota Surakarta hubungan ini tidak signifikan.
c. Hipotesis 3
Hipotesis 3: Kepercayaan diri manajemen berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi, skala usaha pemasaran dan implementasi
pemasaran langsung direct marketing sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah kepercayaan diri manajemen berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi, usaha pemasaran dan
implementasi pemasaran langsung direct marketing sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana
nilai keprcayaan diri manajerial terhadap keluasan formalitas organisasi, t
hitung
sebesar 4,42 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05; kepercayaan diri manajerial terhadap skala usaha pemasaran, t
hitung
sebesar 4,00 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05; sedangkan kepercayaan diri manajerial terhadap
implementasi pemasaran langsung, t
hitung
sebesar 1,54 tidak berpengaruh
signifikan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3: untuk
hubungan kepercayaan diri manajerial terhadap keluasan formalitas organisasi dan
skala usaha pemasaran terbukti, tetapi untuk hubungan kepercayaan diri manajerial terhadap implementasi pemasaran langsung tidak terbukti.
Kepercayaan diri manajemen berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi, dan implementasi pemasaran langsung direct marketing sekolah
dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berasarkan hasil penelitian Arnold dan Tapp, 2003, hubungan ini juga berlaku pada organisasi seni pertunjukkan di
kawasan Midwestern Metropolitan Amerika Serikat.
d. Hipotesis 4
Hipotesis 4: Formalitas organisasi berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran yang lebih luas dan implementasi pemasaran langsung direct
marketing sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah formalitas organisasi
berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran yang lebih luas dan implementasi pemasaran langsung direct marketing sekolah dasar dan menengah
swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai formalitas organisasi terhadap skala usaha pemasaran, t
hitung
sebesar 0,46 tidak berpengaruh signifikan pada α = 0,05; formalitas organisasi terhadap
implementasi pemasaran langsung, t
hitung
sebesar 2,04 berpengaruh positif
signifikan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4: untuk hubungan formalitas organisasi terhadap skala usaha pemasaran tidak terbukti,
tetapi hubungan formalitas organisasi terhadap implementasi pemasaran langsung
terbukti.
Formalitas organisasi berpengaruh positif pada penelitian terdahulu Arnold dan Tapp, 2003, tidak berlaku pada kasus sekolah dasar dan menengah swasta di
Kota Surakarta. Tetapi hubungan formalitas organisasi terhadap skala usaha mempunyai pengaruh signifikan positif baik pada organisasi seni pertunjukkan di
kawasan Midwestern Metropolitan Amerika Serikat maupun sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.
e. Hipotesis 5
Hipotesis 5: Usaha pemasaran berpengaruh positif terhadap implementasi pemasaran langsung direct marketing, kinerja penggalangan dana, dan kinerja
pemasaran sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah usaha pemasaran berpengaruh
positif terhadap implementasi pemasaran langsung direct marketing, kinerja penggalangan dana, dan kinerja pemasaran sekolah dasar dan menengah swasta di
Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai usaha pemasaran terhadap implementasi pemasaran langsung, t
hitung
sebesar 4,92 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05; usaha pemasaran terhadap kinerja
pemasaran, t
hitung
sebesar 3,87 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05; sedangkan usaha pemasaran terhadap kinerja penggalangan dana, t
hitung
sebesar 0,90 tidak berpengaruh signifikan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis 5: untuk hubungan usaha pemasaran terhadap implementasi pemasaran langsung dan kinerja pemasaran terbukti, tetapi untuk usaha pemasaran terhadap
kinerja penggalangan dana tidak terbukti.
Usaha pemasaran berpengaruh positif terhadap implementasi pemasaran langsung direct marketing, dan kinerja pemasaran sekolah dasar dan menengah
swasta di Kota Surakarta. Kasus ini sama dengan kasus yang terjadi pada hasil penelitian terdahulu oleh Arnold dan Tapp, 2003.
f. Hipotesis 6
Hipotesis 6: Implementasi pemasaran langsung direct marketing berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran dan kinerja penggalangan dana
sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah implementasi pemasaran langsung direct marketing berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran dan
kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai implementasi
pemasaran langsung terhadap kinerja pemasaran, t
hitung
sebesar 2,86 berpengaruh positif
signifikan pada α = 0,05; implementasi pemasaran langsung terhadap kinerja penggalangan dana, t
hitung
sebesar 3,35 berpengaruh positif signifikan pada
α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 6 terbukti.
Implementasi pemasaran langsung direct marketing berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran dan kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan
menengah swasta di Kota Surakarta. Kasus ini sama dengan kasus yang terjadi pada hasil penelitian terdahulu oleh Arnold dan Tapp, 2003.
g. Hipotesis 7
Hipotesis 7: Kinerja pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah kinerja pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan menengah swasta di
Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai kinerja pemasaran terhadap kinerja pemasaran, t
hitung
sebesar 4,41 berpengaruh
positif signifikan pada α = 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 7 terbukti.
6. Hubungan Langsung dan Tidak Langsung antar Variabel
Hasil modifikasi model selain berdampak pada penambahan hubungan antar variabel juga terdapat beberapa hubungan tidak langsung yang terjadi antar
variabel. Beberapa hubungan tersebut ditabulasi dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.21 Hubungan Langsung dan Tidak Langsung Hasil Modifikasi Variabel
Keterangan Hubungan Variabel
Koefisien Standarisasi
Signifikansi Pengaruh Langsung
UO KM 0,38
Signifikan positif
Pengaruh tak Langsung UO UM
0,32 Signifikan positif
UM KM 0,28
Signifikan positif
Pengaruh Langsung KDM UM
0,30 Signifikan positif
Pengaruh tak Langsung KDM FS
0,20 Signifikan positif
FS UM 0,03
Signifikan positif
Pengaruh Langsung KDM IPL
0,12 Tidak signifikan
Pengaruh tak Langsung KDM FS
0,20 Signifikan positif
FS IPL 0,15
Signifikan positif Sumber: Data lampiran 9 yang diolah, 2008
Dari data tabel 4.21 di atas terlihat bahwa hasil modifikasi memunculkan 3 hubungan tidak langsung, yaitu dari hubungan variabel UO terhadap KM, KDM
terhadap UM, dan KDM terhadap IPL. Hubungan variabel UO terhadap KM memunculkan hubungan tidak langsung
melalui variabel UM. Hal ini mengindikasikan bahwa KM dapat dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Walaupun pengaruh langsung
mempunyai pengaruh lebih besar dengan koefisien standarisasi sebesar 0,38, atau peningkatan variabel KM berpengaruh sebesar 0,38 terhadap peningkatan variabel
UM, tetapi jalur tidak langsung juga mempunyai pengaruh yang tidak bisa diabaikan begitu saja, karena pengaruhnya juga bernilai signifikan.
Hubungan variabel KDM terhadap UM memunculkan hubungan tidak langsung melalui variabel FS. Tetapi hubungan ini meupakan hubungan langsung
murni. Karena walaupun pada hubungan tidak langsung variabel KDM terhadap
FS bernilai signifikan koefisien standarisasi = 0,20, tetapi hubungan FS terhadap UM tidak signifikan hanya mempunyai pengaruh sebesar 0,30. Hal ini
mengindikasikan bahwa UM secara mutlak dan secara langsung dipengaruhi oleh variabel KDM.
Pada hubungan ke tiga, yaitu hubungan KDM terhadap IPL merupakan hubungan tidak langsung murni melalui variabel FS. Hal ini dikarenakan
hubungan langsung pada KDM terhadap IPL tidak signifikan koefisien standarisasi = 0,12. Pada hubungan tidak langsung melalui variabel FS, yaitu
KDM terhadap FS, dan FS terhadap IPL mempunyai hubungan signifikan yaitu masing-masing dengan koefisien standarisasi 0,20 dan 0,15.
E. Pembahasan