Analisis Faktor Konfirmatori Analisis Model

Kinerja Penggalangan Dana 0,621 Diterima Implementasi Pemasaran Langsung 0,649 Diterima Sumber: Data lampiran 3 yang diolah, 2008 Berdasarkan tabel di atas hasil pengujian menunjukkan nilai cronbach’s alpha 0,79. Berarti melebihi nilai 0,6, hal ini menunjukkan item-item pertanyaan yang telah diuji reliabel. b. Uji validitas Dalam kaidah Struktural Equation Modeling SEM uji validitas dilakukan secara bersama-sama tidak per item butir soal. Pelaksanaan uji pada item pertanyaan penelitian ini di lakukan dengan pengamatan nilai loading faktor jika nilainya 3 maka mempunyai validitas yang cukup bagus Hair, 1998. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis faktor fasilitas perangkat lunak SPSS 15.0 for Windows menunjukkan hasil analisis faktor belum menunjukkan convergensi yang cukup bagus. Di mana temuan menunjukkan masih ada item-item faktor yang belum mengelompok tepat ke satu faktor. Nilai faktor loading sudah menunjukkan hasil yang cukup baik, di mana nilai faktor loading terendah masih lebih besar dari minimal standard yang ditentukan FL 0,3 lihat tabel 4.14. Hal ini berarti hasil uji validitas masih bisa diterima.

C. Analisis Faktor Konfirmatori

Analisis faktor yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program perangkat lunak SPSS 15.0 for Windows. Sebagaimana uji validitas item soal CFA ini bisa dilihat dari tabulasi analisis faktor di bawah ini. Tabel 4.14 Tabulasi Hasil Analisis Faktor Item Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 P1 0.511 0.085 -0.113 -0.009 -0.035 0.266 0.391 0.386 P2 0.138 0.149 0.046 0.094 0.116 0.053 -0.051 0.863 P3 0.113 0.758 0.017 0.103 -0.063 0.133 0.075 0.131 P4 0.012 0.798 0.111 -0.005 0.103 0.098 -0.069 -0.045 P5 0.106 0.841 0.079 -0.019 0.099 0.037 0.023 0.086 P6 0.122 0.104 0.264 -0.004 -0.187 0.114 -0.801 -0.024 P7 0.000 -0.110 0.655 0.146 0.085 0.067 -0.231 -0.177 P8 0.059 0.094 0.882 0.023 0.006 -0.028 -0.037 0.024 P9 0.057 0.228 0.820 0.086 -0.094 0.032 0.114 0.157 P10 0.583 0.263 -0.097 0.561 -0.045 -0.032 -0.046 -0.056 P11 0.563 0.363 -0.175 0.231 -0.187 0.345 -0.011 0.030 P12 0.588 0.122 0.015 0.093 -0.032 0.419 0.441 -0.025 P13 0.707 0.006 0.122 -0.135 0.151 0.072 0.049 0.102 P14 0.348 0.121 0.205 0.131 -0.006 0.193 0.570 -0.163 P15 0.644 0.027 0.104 0.012 0.272 0.030 -0.058 0.036 P16 0.288 0.071 0.094 0.374 0.468 -0.115 0.145 -0.354 P17 0.121 0.000 0.068 -0.059 0.776 0.272 0.069 0.025 P18 0.082 0.093 -0.116 0.133 0.783 -0.061 0.031 0.113 P19 0.009 0.001 0.096 0.853 0.011 0.038 0.020 0.158 P20 -0.076 -0.005 0.165 0.771 0.163 0.277 0.070 -0.071 P21 0.004 0.143 0.203 0.360 0.390 0.641 0.153 0.019 P22 0.301 0.207 -0.029 0.080 0.037 0.735 -0.051 0.106 KMO – MSA 0.742 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1071.931 Df 231 Sig. 0.000 Sumber: Data lampiran 4 yang diolah, 2008 Secara keseluruhan hasil analisis faktor menunjukkan hasil yang cukup memuaskan, karena nilai KMO-MSA yang sudah fit KMO-MSA 0,5. Hal ini berarti secara umum data-data hasil penyebaran kuisioner dalam penelitian ini dapat dilanjutkan untuk uji model dengan menggunakan LISREL dalam hal ini yang dipakai adalah LISREL versi 8.54.

D. Analisis Model

Sebelum dilakukan analisis model ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas dan multikolinieritas.

1. Uji Normalitas

Adapun tabulasi hasil uji normalitas ditunjukkan dalam tabel 4.15 berikut. Tabel 4.15 Tabulasi Nilai Skewness dan Kurtosis Uji Normalitas Skewness Kurtosis Skewness and Kurtosis Variable Z-Score P-Value Z-Score P-Value Chi-Square P-Value UO 0.442 0.658 -10.032 0.000 100.845 0.000 IE 3.064 0.002 -2.594 0.009 16.118 0.000 KDM -0.916 0.360 -1.639 0.101 3.525 0.172 FS -3.282 0.001 -1.669 0.095 13.557 0.001 UM 0.399 0.690 -2.434 0.015 6.084 0.048 KM -2.527 0.012 -3.523 0.000 18.794 0.000 KPD 0.033 0.973 0.079 0.937 0.007 0.996 IPL 0.155 0.877 -0.039 0.969 0.025 0.987 umber: Data lampiran 6 yang diolah, 2008 Hasil uji normalitas menunjukkan tidak semua data terdistribusi normal. Hanya 3 variabel yang memiliki distribusi benar-benar normal, yaitu KDM, KPD dan ILP. Meskipun demikian, Curran et. al. dalam Ghozali dan Fuad 2005 menjelaskan bahwa data yang benar-benar tidak terdistribusi normal adalah data yang memiliki nilai skewness lebih dari 3 dan kurtosis lebih besar dari 21. Dengan demikian data di atas masih dapat diterima.

2. Multikolinieritas

Ada tidaknya multikolinieritas dalam sebuah kombinasi variabel dapat dilihat melalui matrik korelasi antar laten independen. Nilai korelasi tidak boleh melebihi batas 0,9 sementara nilai yang melebihi 0,8 dapat menjadi indikasi adanya multikolinieritas Ghozali, 2005. Tabel 4.16 Korelasi Antar Variabel Independen Matriks Korelasi Konstruk UO IE KDM UO 1,000 IE 0,371 1,000 KDM 0,232 0,266 1,000 Sumber: Data lampiran 5 yang diolah, 2008 Dari tabel 4.16 terlihat bahwa nilai korelasi antar variabel ukuran organisasi UO, integrasi eksternal IE dan kepercayaan diri manajerial KDM tidak ada yang melebihi 0,8 sehingga dapat disimpulkan tidak ada problem multikolinieritas dalam penelitian ini.

3. Model Awal

Dari analisis model awal yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas LISREL 8.54, di dapatkan hasil sebagai berikut. Keterangan: garis putus-putus = hubungan tidak signifikan Gambar 4.1 Model Hasil Penelitian Model Awal Hasil analisis pada model awal ditunjukkan pada gambar 4.1. Hasil menunjukkan ada 3 hubungan yang tidak berpengaruh signifikan. Ketiga hubungan tersebut antara lain, IE Integrasi Eksternal pada FS Formalitas; KDM Kepercayaan Diri Manajemen pada IPL Implementasi Pemasaran Langsung; dan FS pada UM Usaha Pemasaran. Ukuran goodness of fit model masih belum memuaskan. Rekapitulasi ukuran goodness of fit model awal ditunjukkan pada tabel 4.17. Tabel 4.17 Ukuran Goodness of fit Model Awal Parameter Statistik Cut off Keterangan χ2 73.910 22.36 Belum memuaskan p- value χ2 0.000 0.05 Belum memuaskan RMR 0.110 0.05 Belum memuaskan GFI 0.890 0.90 Belum memuaskan AGFI 0.700 0.90 Belum memuaskan CFI 0.830 0.90 Belum memuaskan RMSEA 0.176 0.08 Belum memuaskan Sumber: Data lampiran 7 yang diolah, 2008 Hasil yang tertera di tabel 4.17 menunjukkan semua ukuran goodness of fit model awal masih belum memuaskan. Nilai χ2 sebesar 73,91 masih lebih besar dari χ2 tabel pada df = 13; α = 0,05 yang sebagaimana distandarkan nilai χ2 seharusnya χ2 tabel. Nilai p-value pada χ2 masih lebih kecil dari α = 0,05, seharusnya nilai p-value 0,05. Nilai RMR sebesar 0,110 masih lebih besar dari 0,05, nilai ini seharusnya 0,05. Nilai GFI, AGFI dan CFI masih lebih kecil dari standar yang ditentukan yaitu 0,9. Nilai RMSEA masih lebih besar dari nilai standar yang ditentukan sebesar 0,08. Oleh karena itu, model perlu dimodifikasi untuk menemukan ukuran goodness of fit yang memuaskan.

4. Modifikasi Model

Setelah dilakukan modifikasi model, yang pertama dilihat adalah indeks modifikasi apakah sudah memuaskan. Hasil indeks modifikasi yang disarankan LISREL ditunjukkan pada tabel 4.18. Tabel 4.18 Indeks Modifikasi Model Hubungan Penurunan nilai χ2 Dari Ke UO KM 25.5 KM KPD 17.2 KDM UM 14.5 Total Penurunan χ2 57.2 Sumber: Data lampiran 8 yang diolah, 2008 Dari 3 hubungan yang ditambahkan diestimasi akan mengurangi nilai χ2 sekitar 57,2. Hasil modifikasi model ditunjukkan pada gambar 4.2. Hasil modifikasi model menunjukkan goodness of fit yang memuaskan. Ukuran goodness of fit model modifikasi ditunjukkan pada tabel 4.19. Tabel 4.19 Ukuran Goodness of fit Model Modifikasi Parameter Statistik Cut off Keterangan χ2 10.050 18.31 Memuaskan p- value χ2 0.436 0.05 Memuaskan RMR 0.037 0.05 Memuaskan GFI 0.980 0.90 Memuaskan AGFI 0.940 0.90 Memuaskan CFI 1.000 0.90 Memuaskan RMSEA 0.006 0.08 Memuaskan Sumber: Data lampiran 8 yang diolah, 2008 Hasil yang tertera di tabel 4.19 menunjukkan semua ukuran goodness of fit model modifikasi sudah sangat memuaskan. Nilai χ2 sebesar 10,91 lebih besar dari χ2 tabel pada df = 10; α = 0,05 yang sebagaimana distandarkan. Nilai p-value pada χ2 lebih besar dari α = 0,05, p-value 0,05. Nilai RMR sebesar 0,037 lebih kecil dari 0,05. Nilai GFI, AGFI dan CFI sudah lebih besar dari standar yang ditentukan yaitu 0,9. Nilai RMSEA sudah lebih kecil dari nilai standar yang ditentukan sebesar 0,08. Keterangan: garis putus-putus = hubungan tidak signifikan. Gambar 4.2 Hasil Modifikasi Model Penelitian Pada gambar 4.2 menunjukkan empat hubungan tidak berpengaruh signifikan. Keempat hubungan tersebut adalah pengaruh IE pada FS, KDM pada IPL, FS pada UM dan UM pada KPD. Hasil persamaan regresi dari model ditunjukkan sebagai berikut. FS = - 0.34UO + 0.21IE + 0.17KDM, R² = 0.065 0.15 0.21 0.070 -2.29 1.01 2.42 UM = 0.030FS + 0.50UO + 0.22KDM, R² = 0.23 0.064 0.11 0.056 0.46 4.39 4.00 KM = 0.18UM + 0.51IPL + 0.38UO, R² = 0.42 0.048 0.18 0.067 3.87 2.86 5.62 KPD = 0.15UM + 1.07KM + 1.99IPL, R² = 0.31 0.16 0.24 0.59 0.90 4.41 3.35 IPL = 0.033FS + 0.095UM + 0.023KDM, R² = 0.23 0.016 0.019 0.015 2.04 4.92 1.54 Hasil kelima persamaan regresi memberikan informasi, bahwa persamaan kinerja marketing KM memiliki nilai R 2 paling tinggi 0,42 dibandingkan persamaan yang lainnya. Hal ini memberikan informasi usaha pemasaran, implementasi pemasaran langsung dan ukuran organisasi memberikan kontribusi pengaruh pada kinerja pemasaran sebesar 42, sedangkan sisa sebesar 58 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model. Nilai R 2 paling kecil 0,065 ada pada persamaan formalitas. Dengan demikian, pada persamaan formalitas, faktor- faktor pada model ukuran organisasi, intergrasi eksternal dan kepercayaan diri manajemen hanya memberikan kontribusi pengaruh pada formalitas sebesar 6,5. Dari hubungan model, 5 variabel tidak mendukung hipotesis penelitian, di mana 4 diantaranya karena tidak signifikan dan 1 memiliki arah yang berlawanan dengan arah hubungan pada hipotesis. Hasil penelitian menyarankan 3 hubungan langsung yang ditambahkan model modifikasi, yaitu ukuran organisasi pada kinerja pemasaran, kepercayaan diri manajemen pada usaha pemasaran, dan kinerja pemasaran pada kinerja penggalangan dana. 5. Uji Hipotesis Hasil Modifikasi Model dan Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu Arnod dan Tapp, 2003 Berikut adalah temuan untuk setiap hipotesis setelah model dimodifikasi dalam penelitian ini. Tabel 4.20 Tabulasi Nilai Signifikansi Hubungan Variabel dan Perbandingan Hasil dengan Penelitian Terdahulu Arnold dan Tapp, 2003 Hubungan Variabel t hitung Keterangan Hasil Penelitian Terdahulu FS UO - 2.29 Signifikan negatif Signifikan positif FS IE 1,01 Tidak signifikan Signifikan positif FS KDM 2,42 Signifikan positif Signifikan positif UM FS 0,46 Tidak signifikan Signifikan positif UM UO 4,39 Signifikan positif Tidak signifikan UM KDM 4,00 Signifikan positif _ KM UM 3,87 Signifikan positif Signifikan positif KM IPL 2,86 Signifikan positif Tidak signifikan KM UO 5,62 Signifikan positif _ KPD UM 0,90 Tidak signifikan Signifikan positif KPD KM 4,41 Signifikan positif _ KPD IPL 3,35 Signifikan positif Tidak signifikan IPL FS 2,04 Signifikan positif Signifikan positif IPL UM 4,92 Signifikan positif Signifikan positif IPL KDM 1,54 Tidak signifikan Signifikan positif Keterangan: df = 151; α = 0,05; t tabel = 1,975 = hubungan baru hasil modifikasi model oleh LISREL 8.54 Sumber: Data lampiran 9 yang diolah, 2008

a. Hipotesis 1

Hipotesis 1: Ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran, keluasan formalitas dan kinerja pemasaran organisasi sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran, keluasan formalitas organisasi dan kinerja pemasaran sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai ukuran organisasi terhadap skala usaha pemasaran, t hitung sebesar 4,39 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05; ukuran organisasi terhadap keluasan formalitas, t hitung sebesar – 2,29 berpengaruh negatif signifikan pada α = 0,05; sedangkan ukuran organisasi terhadap kinerja pemasaran, t hitung sebesar 5,62 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa untuk hipotesis 1: hubungan ukuran organisasi terhadap skala usaha pemasaran terbukti, ukuran organisasi terhadap kinerja pemasaran terbukti, tetapi untuk ukuran organisasi terhadap keluasan formalitas tidak terbukti karena walaupun signifikan tetapi bernilai negatif. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arnold dan Tapp, 2003, untuk hubungan ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran, tetapi tidak berpengaruh signifikan keluasan formalitas organisasi pada organisasi seni pertunjukkan di kawasan Midwestern Metropolitan Amerika Serikat. Berbeda dengan kasus pada sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta kedua hubungan ini sama-sama bernilai signifikan positif.

b. Hipotesis 2

Hipotesis 2: Integrasi eksternal berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah integrasi eksternal berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai integrasi eksternal terhadap keluasan formalitas, t hitung sebesar 1,01 tidak berpengaruh signifi kan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 tidak terbukti. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arnold dan Tapp, 2003, untuk hubungan integrasi eksternal berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi pada organisasi seni pertunjukkan di kawasan Midwestern Metropolitan Amerika Serikat. Berbeda dengan kasus pada sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta hubungan ini tidak signifikan.

c. Hipotesis 3

Hipotesis 3: Kepercayaan diri manajemen berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi, skala usaha pemasaran dan implementasi pemasaran langsung direct marketing sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah kepercayaan diri manajemen berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi, usaha pemasaran dan implementasi pemasaran langsung direct marketing sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai keprcayaan diri manajerial terhadap keluasan formalitas organisasi, t hitung sebesar 4,42 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05; kepercayaan diri manajerial terhadap skala usaha pemasaran, t hitung sebesar 4,00 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05; sedangkan kepercayaan diri manajerial terhadap implementasi pemasaran langsung, t hitung sebesar 1,54 tidak berpengaruh signifikan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3: untuk hubungan kepercayaan diri manajerial terhadap keluasan formalitas organisasi dan skala usaha pemasaran terbukti, tetapi untuk hubungan kepercayaan diri manajerial terhadap implementasi pemasaran langsung tidak terbukti. Kepercayaan diri manajemen berpengaruh positif terhadap keluasan formalitas organisasi, dan implementasi pemasaran langsung direct marketing sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berasarkan hasil penelitian Arnold dan Tapp, 2003, hubungan ini juga berlaku pada organisasi seni pertunjukkan di kawasan Midwestern Metropolitan Amerika Serikat.

d. Hipotesis 4

Hipotesis 4: Formalitas organisasi berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran yang lebih luas dan implementasi pemasaran langsung direct marketing sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah formalitas organisasi berpengaruh positif terhadap skala usaha pemasaran yang lebih luas dan implementasi pemasaran langsung direct marketing sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai formalitas organisasi terhadap skala usaha pemasaran, t hitung sebesar 0,46 tidak berpengaruh signifikan pada α = 0,05; formalitas organisasi terhadap implementasi pemasaran langsung, t hitung sebesar 2,04 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4: untuk hubungan formalitas organisasi terhadap skala usaha pemasaran tidak terbukti, tetapi hubungan formalitas organisasi terhadap implementasi pemasaran langsung terbukti. Formalitas organisasi berpengaruh positif pada penelitian terdahulu Arnold dan Tapp, 2003, tidak berlaku pada kasus sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Tetapi hubungan formalitas organisasi terhadap skala usaha mempunyai pengaruh signifikan positif baik pada organisasi seni pertunjukkan di kawasan Midwestern Metropolitan Amerika Serikat maupun sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta.

e. Hipotesis 5

Hipotesis 5: Usaha pemasaran berpengaruh positif terhadap implementasi pemasaran langsung direct marketing, kinerja penggalangan dana, dan kinerja pemasaran sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah usaha pemasaran berpengaruh positif terhadap implementasi pemasaran langsung direct marketing, kinerja penggalangan dana, dan kinerja pemasaran sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai usaha pemasaran terhadap implementasi pemasaran langsung, t hitung sebesar 4,92 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05; usaha pemasaran terhadap kinerja pemasaran, t hitung sebesar 3,87 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05; sedangkan usaha pemasaran terhadap kinerja penggalangan dana, t hitung sebesar 0,90 tidak berpengaruh signifikan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 5: untuk hubungan usaha pemasaran terhadap implementasi pemasaran langsung dan kinerja pemasaran terbukti, tetapi untuk usaha pemasaran terhadap kinerja penggalangan dana tidak terbukti. Usaha pemasaran berpengaruh positif terhadap implementasi pemasaran langsung direct marketing, dan kinerja pemasaran sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Kasus ini sama dengan kasus yang terjadi pada hasil penelitian terdahulu oleh Arnold dan Tapp, 2003.

f. Hipotesis 6

Hipotesis 6: Implementasi pemasaran langsung direct marketing berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran dan kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah implementasi pemasaran langsung direct marketing berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran dan kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai implementasi pemasaran langsung terhadap kinerja pemasaran, t hitung sebesar 2,86 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05; implementasi pemasaran langsung terhadap kinerja penggalangan dana, t hitung sebesar 3,35 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 6 terbukti. Implementasi pemasaran langsung direct marketing berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran dan kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Kasus ini sama dengan kasus yang terjadi pada hasil penelitian terdahulu oleh Arnold dan Tapp, 2003.

g. Hipotesis 7

Hipotesis 7: Kinerja pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah kinerja pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja penggalangan dana sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.20, dimana nilai kinerja pemasaran terhadap kinerja pemasaran, t hitung sebesar 4,41 berpengaruh positif signifikan pada α = 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 7 terbukti.

6. Hubungan Langsung dan Tidak Langsung antar Variabel

Hasil modifikasi model selain berdampak pada penambahan hubungan antar variabel juga terdapat beberapa hubungan tidak langsung yang terjadi antar variabel. Beberapa hubungan tersebut ditabulasi dalam tabel berikut ini. Tabel 4.21 Hubungan Langsung dan Tidak Langsung Hasil Modifikasi Variabel Keterangan Hubungan Variabel Koefisien Standarisasi Signifikansi Pengaruh Langsung UO KM 0,38 Signifikan positif Pengaruh tak Langsung UO UM 0,32 Signifikan positif UM KM 0,28 Signifikan positif Pengaruh Langsung KDM UM 0,30 Signifikan positif Pengaruh tak Langsung KDM FS 0,20 Signifikan positif FS UM 0,03 Signifikan positif Pengaruh Langsung KDM IPL 0,12 Tidak signifikan Pengaruh tak Langsung KDM FS 0,20 Signifikan positif FS IPL 0,15 Signifikan positif Sumber: Data lampiran 9 yang diolah, 2008 Dari data tabel 4.21 di atas terlihat bahwa hasil modifikasi memunculkan 3 hubungan tidak langsung, yaitu dari hubungan variabel UO terhadap KM, KDM terhadap UM, dan KDM terhadap IPL. Hubungan variabel UO terhadap KM memunculkan hubungan tidak langsung melalui variabel UM. Hal ini mengindikasikan bahwa KM dapat dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Walaupun pengaruh langsung mempunyai pengaruh lebih besar dengan koefisien standarisasi sebesar 0,38, atau peningkatan variabel KM berpengaruh sebesar 0,38 terhadap peningkatan variabel UM, tetapi jalur tidak langsung juga mempunyai pengaruh yang tidak bisa diabaikan begitu saja, karena pengaruhnya juga bernilai signifikan. Hubungan variabel KDM terhadap UM memunculkan hubungan tidak langsung melalui variabel FS. Tetapi hubungan ini meupakan hubungan langsung murni. Karena walaupun pada hubungan tidak langsung variabel KDM terhadap FS bernilai signifikan koefisien standarisasi = 0,20, tetapi hubungan FS terhadap UM tidak signifikan hanya mempunyai pengaruh sebesar 0,30. Hal ini mengindikasikan bahwa UM secara mutlak dan secara langsung dipengaruhi oleh variabel KDM. Pada hubungan ke tiga, yaitu hubungan KDM terhadap IPL merupakan hubungan tidak langsung murni melalui variabel FS. Hal ini dikarenakan hubungan langsung pada KDM terhadap IPL tidak signifikan koefisien standarisasi = 0,12. Pada hubungan tidak langsung melalui variabel FS, yaitu KDM terhadap FS, dan FS terhadap IPL mempunyai hubungan signifikan yaitu masing-masing dengan koefisien standarisasi 0,20 dan 0,15.

E. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Strategi lembaga nirlaba dalam upaya pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) : Studi pada lembaga nirlaba Syariah masyarakat andiri Parung,Bogor

0 7 121

Pemasaran Jasa Informasi Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi Banten

2 34 0

BAB I PEMASARAN LANGSUNG LEMBAGA JASA NIRLABA: STUDI PADA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH SWASTA DI KOTA SURAKARTA

0 2 1

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR (Studi Situs Sekolah Dasar Al Firdaus Surakarta) Pengelolaan Perpustakaan Di Sekolah Dasar (Studi Situs Sekolah Dasar Al Firdaus Surakarta).

0 5 17

IMPLIKASI KEBIJAKAN SEKOLAH GRATIS TERHADAP EKSISTENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA ISLAM DI SURAKARTA Implikasi Kebijakan Sekolah Gratis Terhadap Eksistensi Sekolah Menengah Pertama Swasta Islam Di Surakarta Tahun 2010-2014.

0 4 13

IMPLIKASI KEBIJAKAN SEKOLAH GRATIS TERHADAP EKSISTENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA ISLAM DI SURAKARTA Implikasi Kebijakan Sekolah Gratis Terhadap Eksistensi Sekolah Menengah Pertama Swasta Islam Di Surakarta Tahun 2010-2014.

0 2 17

PEMASARAN JASA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH Pemasaran Jasa Pendidikan Sekolah Dasar Muhammadiyah (Studi Fenomenologi SDIT Muhammadiyah Truko Kendal).

0 1 12

PELAKSANAAN MODEL MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR KOTA SURAKARTA (Studi Pada Sekolah Dasar Negeri Tempel I Kec. Banjarsari Kota Surakarta).

0 0 26

PENGARUH PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DAN KUALITAS LAYANAN AKADEMIK TERHADAP KEPUASAN SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA RUMPUN OTOMOTIF DI KECAMATAN MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG.

4 9 74

ANALISIS KINERJA MANAJEMEN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA (SMK) SE-KOTA SEMARANG.

1 3 213