Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL

Populasi dari penelitian ini adalah para kepala manajemen sekolah kepala sekolah atau pihak rekomendasi kepala sekolah untuk dapat mengisi kuisioner tingkat dasar dan menengah dan sederajat swasta Kota Surakarta. Data sekolah menengah dasar dan menengah swasta yang dipakai berdasarkan daftar list sekolah dasar dan menengah Dikpora Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Surakarta dalam kurun waktu tahun 20062007 - 20072008, tercatat ada sekitar 195 sekolah tidak termasuk sekolah luar biasa swasta. Data diambil berdasarkan kuisioner yang disebar kepada 195 sekolah Daftar List Sekolah Dasar dan Menengah Swasta Surakarta 20062007-20072008. Dari nilai tersebut kuisioner yang berhasil terekap sebanyak 155 kuisioner atau sekitar 79,49 dari total kuisioner yang disebar. Sebanyak 22,51 kuisioner tidak kembali atau tidak masuk rekap data. Hal ini disebabkan tidak diizinkan sekolah untuk mengambil data, alamat salah, sekolah baru berdiri dan penggandaan penulisan sekolah dua sekolah, satu struktur manajemen.

A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden

Berdasarkan hasil pengumpulan data kuisioner yang diperoleh terdapat beberapa karakteristik berbeda. Karakteristik responden yang akan dibahas dibawah ini meliputi jenis kelamin, umur dan level pekerjaan dalam lembaga. 38 a. Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Keterangan Jumlah Persentase 1. Pria 128 82,58 2. Wanita 27 17,42 Jumlah 155 100 Keterangan: Data primer yang diolah 2008 Berdasarkan tabulasi di atas diketahui responden pria merupakan responden dominan yang mengisi kuisioner penelitian, yaitu sebesar 82,58 dari total keseluruahan data kuisioner yang masuk. Sedangkan sisanya responden wanita sebanyak 17,42 dari total kuisioner yang masuk. b. Umur Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No. Keterangan Jumlah Persentase 1. 21 - 30 tahun 6 38,71 2. 31 - 40 tahun 31 20 3. 41 - 50 tahun 74 47,74 4. 51 - 60 tahun 53 34,19 5. 61 - 70 tahun 1 0,65 Jumlah 155 100 Keterangan: Data primer yang diolah 2008 Pada tabel di atas diketahui responden yang berumur antara 21 - 30 tahun sebanyak 38,71, responden yang berumur antara 31 - 40 tahun sebanyak 20, responden yang berumur antara 41 - 50 tahun sebanyak 47,74, responden yang berumur antara 51 - 60 tahun sebanyak 34,19, dan responden yang berumur 61 - 70 tahun sebanyak 0,56. Jadi dalam penelitian ini didominasi oleh responden berumur antara 41 - 50 tahun, yaitu 47,74. c. Level Pekerjaan dalam Lembaga Hasil penyebaran kuisioner diperoleh karakteristik responden berdasarkan level pekerjaan dalam lembaga diklasifikasikan dalam tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Level Pekerjaan dalam Lembaga No. Keterangan Jumlah Persentase 1. Kepala Sekolah 137 88,39 2. Wakil Kepala Sekolah 10 6,45 3. Kepala TU Sekolah 2 0,13 4. Guru 5 3,23 5. Karyawan 1 0,65 Jumlah 155 100 Keterangan : Data primer yang diolah 2008 Munculnya berbagai level pekerjaan responden disebabkan kuisioner yang disampaikan kepada kepala sekolah ada yang tidak diisi oleh kepala sekolah sendiri tetapi oleh pihak yang direkomendasikan oleh kepala sekolah dan dianggap mampu untuk mengisi. Tabel 4.3 di atas menggambarkan bahwa jumlah responden berdasarkan pekerjaan yang paling banyak adalah kepala sekolah yaitu sebesar 88,39, sedangkan yang terendah, yaitu sebesar 0,65 atau hanya 1 orang, kuisioner diisi oleh karyawan.

2. Deskripsi Jawaban Responden terhadap Kuisioner

Berikut ini merupakan deskripsi jawaban responden yang menggambarkan tanggapan dan pendapat responden terhadap kuisioner yang telah diberikan mengenai pelaksanaan program pemasaran langsung sekolahnya. Dari data hasil penyebaran kuisioner, deskripsi jawaban responden sebagai berikut a. Variabel Ukuran Organisasi Untuk variabel ukuran organisasi hanya memiliki 1 item pertanyaan. Berikut deskripsi jawaban responden untuk variabel ukuran organisasi. Tabel 4.4 Tabulasi Perhitungan Jawaban Responden Variabel Ukuran Organisasi No. Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden Jumlah Per Siswa 50 51 - 100 101 - 150 151 1 2 3 4 1. Berapa rata-rata daya tampung sekolah per tahun ajaran baru? 46 32 41 36 155 Sumber: Data primer yang diolah, 2008 Dari pertanyaan “Berapa rata-rata daya tampung sekolah per tahun ajaran baru?” sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta pada rentang tahun ajaran 20062007 – 20072008 yang berdaya tampung 50 sebesar 46 siswa 29,68, daya tampung sekolah antara 51 – 100 sebesar 32 siswa 20,65, daya tampung sekolah 101 – 150 sebesar 41 siswa 26,45 dan daya tampung 151 mencapai 36 siswa 23,23. Melihat besaran nilainya tidak mempunyai nilai sangat dominant. Tetapi daya tampung rata-rata di bawah mempunyai nilai tertinggi yaitu 46 siswa 29,68. Hal ini berarti sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta mempunyai daya tampung rendah masih lebih banyak. b. Variabel Integrasi Eksternal Variabel integrasi eksternal juga memiliki 1 item pertanyaan. Berikut deskripsi jawaban responden untuk variabel integrasi eksternal. Tabel 4.5 Tabulasi Perhitungan Jawaban Responden Variabel Integrasi Eksternal No. Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden Jumlah Tdk. Ada Sedikit Cukup Banyak 1 2 3 4 1. Apakah dalam struktur manajemen sekolah anda menyediakan orang-orang dari latar belakang bisnis?dan membantu dalam perencanaan pemasaran 77 48 27 3 155 Sumber: Data primer yang diolah, 2008 Dari pertanyaan “Apakah dalam struktur manajemen sekolah anda menyediakan orang-orang dari latar belakang bisnis?dan membantu dalam prencanaan pemasaran”, responden yang menjawab tidak ada sebanyak 77 orang 49,68, sedikit sebanyak 48 orang 30,97, cukup sebanyak 27 orang 17,4 dan responden yang menjawab banyak sebanyak 3 orang 1,94. Hal ini berarti sebagian besar sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta tidak menyediakan orang-orang dari latar belakang bisnis dalam struktur lembaganya. c. Variabel Kepercayaan Diri Manajerial Variabel integrasi eksternal memiliki 3 item pertanyaan. Berikut deskripsi jawaban responden untuk variabel kepercayaan diri manajerial. Tabel 4.6 Tabulasi Perhitungan Jawaban Responden Variabel Kepercayaan Diri Manajerial No. Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden Jumlah Tidak Setuju Kurang Setuju Cukup Setuju Setuju 1 2 3 4 1. Saya merasa mampu untuk mengevaluasi teknik promosi baru. 18 27 55 56 155 2. Saya tahu kepada siapa meminta pertolongan untuk mengevaluasi keefektifan promosi 8 16 57 73 155 3. Saya mempunyai keahlian untuk mengevaluasi kegunaan teknik pemasaran 20 45 52 40 155 Sumber: Data primer yang diolah, 2008 Data tabel 4.6 menunjukkan deskripsi jawaban responden sebagai berikut. 1 Dari pertanyaan “Saya merasa mampu untuk mengevaluasi teknik promosi baru”, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 18 orang 11,61, kurang setuju sebanyak 27 orang 17,42, cukup setuju sebanyak 55 orang 35,48 dan responden yang menjawab setuju sebanyak 56 orang 36,13. Hal ini berarti sebagian besar responden nyatakan bahwa mereka merasa mampu untuk mengevaluasi teknik promosi baru. 2 Dari pertanyaan “Saya tahu kepada siapa meminta pertolongan untuk mengevaluasi keefektifan promosi”, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 8 orang 5,16, kurang setuju sebanyak 16 orang 10,32, cukup setuju sebanyak 57 orang 36,77 dan responden yang menjawab setuju sebanyak 73 orang 47,1. Hal ini berarti sebagian besar responden nyatakan bahwa mereka mengetahui kepada siapa meminta pertolongan untuk mengevaluasi keefektifan promosi. 3 Dari pernyataan “Saya mempunyai keahlian untuk mengevaluasi kegunaan teknik pemasaran”, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 20 orang 12,9, kurang setuju sebanyak 45 orang 29,03, cukup setuju sebanyak 52 orang 33,55 dan responden yang menjawab setuju sebanyak 40 orang 25,81. Hal ini berarti sebagian besar responden nyatakan bahwa cukup mempunyai keahlian untuk mengevaluasi kegunaan teknik pemasaran. d. Variabel Formalitas Variabel formalitas memiliki 4 item pertanyaan. Berikut deskripsi jawaban responden untuk variabel formalitas. Tabel 4.7 Tabulasi Perhitungan Jawaban Responden Variabel Formalitas No. Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden Jumlah Tdk. Pernah Kurang Kadang- kadang Selalu 1 2 3 4 Apakah anda membuat tujuan untuk: 1. Menambah daya tampung 10 4 30 111 155 2. Pengumpulan dana 4 8 33 110 155 3. Penganggaran dana 3 7 16 129 155 4. Sosialisasi pendanaan 4 5 31 115 155 Sumber: Data primer yang diolah, 2008 Data tabel 4.7 menunjukkan deskripsi jawaban responden sebagai berikut. 1 Dari pertanyaan “Apakah anda membuat tujuan menambah daya tampung?”, responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 10 orang 6,45, kurang sebanyak 4 orang 2,58, kadang-kadang sebanyak 30 orang 19,35 dan responden yang menjawab selalu sebanyak 111 orang 71,61. Hal ini berarti bahwa responden secara dominan menyatakan bahwa mereka selalu membuat tujuan untuk menambah daya tampung sekolahnya. 2 Dari pertanyaan “Apakah anda membuat tujuan untuk program pengumpulan dana?”, responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 4 orang 2,58, kurang sebanyak 8 orang 5,16, kadang-kadang sebanyak 33 orang 21,29 dan responden yang menjawab selalu sebanyak 110 orang 70,97. Hal ini berarti bahwa responden secara dominan menyatakan bahwa mereka selalu membuat tujuan untuk program pengumpulan dana sekolah. 3 Dari pernyataan “Apakah anda membuat tujuan untuk program penganggaran dana?”, responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 3 orang 1,94, kurang sebanyak 7 orang 4,52, kadang-kadang sebanyak 16 orang 10,32 dan responden yang menjawab selalu sebanyak 129 orang 88,23. Hal ini berarti bahwa responden secara dominan menyatakan bahwa mereka selalu membuat tujuan untuk program penganggaran dana. 4 Dari pernyataan “Apakah anda membuat tujuan untuk program sosialisasi pendanaan?”, responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 4 orang 2,58, kurang sebanyak 5 orang 3,23, kadang-kadang sebanyak 31 orang 20 dan responden yang menjawab selalu sebanyak 115 orang 74,19. Hal ini berarti bahwa responden secara dominan menyatakan bahwa mereka selalu membuat tujuan untuk program sosialisasi pendanaan. e. Variabel Usaha Pemasaran Variabel usaha pemasaran memiliki 2 item pertanyaan. Berikut deskripsi jawaban responden untuk variabel usaha pemasaran. Tabel 4.8 Tabulasi Perhitungan Jawaban Responden Variabel Usaha Pemasaran No. Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden Jumlah 0,5 Jt 0,6 – 2,5 Jt 2,6 – 5 Jt 5,1 Jt 1 2 3 4 Berapa rata-rata pengeluaran untuk program berikut: 1. Program Penggalangan Dana 51 63 20 21 155 2. Program Promosi Sekolah 33 69 24 29 155 Sumber: Data primer yang diolah, 2008 Data tabel 4.8 menunjukkan deskripsi jawaban responden sebagai berikut. 1 Dari pertanyaan “Berapa rata-rata pengeluaran untuk program penggalangan dana?”, responden yang menjawab range dana di bawah 0,5 juta sebanyak 51 orang 32,9, antara 0,6 – 2,5 juta sebanyak 63 orang 17,42, antara 2,6 – 5 juta sebanyak 20 orang 12,9 dan responden yang menjawab di atas 5,1 juta sebanyak 21 orang 13,55. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka rata-rata mengeluarkan dana untuk program penggalangan dana antara 0,6 – 2,5 juta. 2 Dari pertanyaan “Berapa rata-rata pengeluaran untuk program promosi sekolah?”, responden yang menjawab range dana di bawah 0,5 juta sebanyak 33 orang 21,29, antara 0,6 – 2,5 juta sebanyak 69 orang 44,52, antara 2,6 – 5 juta sebanyak 24 orang 15,48 dan responden yang menjawab di atas 5,1 juta sebanyak 29 orang 18,71. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka rata-rata mengeluarkan dana untuk program promosi sekolah antara 0,6 – 2,5 juta. f. Variabel Kinerja Pemasaran Variabel kinerja pemasaran memiliki 1 item pertanyaan. Berikut deskripsi jawaban responden untuk variabel kinerja pemasaran. Tabel 4.9 Tabulasi Perhitungan Jawaban Responden Variabel Kinerja Pemasaran No. Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden Jumlah 10 Jt 11– 50 Jt 51 – 100 Jt 101 Jt 1 2 3 4 1. Berapa pendapatan pertahun dari jumlah siswa? 23 42 21 69 155 Sumber: Data primer yang diolah, 2008 Dari pertanyaan “Berapa pendapatan pertahun dari jumlah siswa?”, responden yang menjawab range dana di bawah 10 juta sebanyak 23 orang 14,84, antara 11 – 50 juta sebanyak 42 orang 27,1, antara 51 – 100 juta sebanyak 21 orang 13,55 dan responden yang menjawab di atas 101 juta sebanyak 69 orang 44,52. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa pendapatan pertahun dari jumlah siswa di atas 101 juta. g. Variabel Kinerja Penggalangan Dana Variabel kinerja penggalangan dana memiliki 6 item pertanyaan. Berikut deskripsi jawaban responden untuk variabel kinerja pemasaran. Tabel 4.10 Tabulasi Perhitungan Jawaban Responden Variabel Kinerja Penggalangan Dana No. Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden Jumlah Tdk. Ada 10 Jt 11– 50 Jt 51 – 100 Jt 101 Jt 1 2 3 4 Berapa rata-rata dana yang diperoleh dalam 1 tahun dari 155 1. Pemerintah Pusat? 18 36 58 30 17 155 2. Organisasi Yayasan? 18 60 33 17 24 155 3. Pemerintah Daerah? 27 72 44 13 1 155 4. Donatur Sekolah? 40 81 27 9 5 155 5. Kontribusi Individu? 67 74 12 5 3 155 6. Yang lain? 72 67 12 1 3 155 Sumber: Data primer yang diolah, 2008 Data tabel 4.10 menunjukkan deskripsi jawaban responden sebagai berikut. 1 Dari pertanyaan “Berapa rata-rata dana yang diperoleh dalam 1 tahun dari pemerintah pusat?”, responden yang menjawab tidak memperoleh dana dari 6 item sumber dana sebanyak 18 11,61, responden yang menjawab perolehan range dana di bawah 10 juta sebanyak 36 orang 23,23, antara 11 – 50 juta sebanyak 58 orang 37,42, antara 51 – 100 juta sebanyak 30 orang 19,36 dan responden yang menjawab di atas 101 juta sebanyak 17 orang 10,97. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa dana yang diperolah sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta dari pemerintah pusat pertahun antara 11 – 50 juta. 2 Dari pertanyaan “Berapa rata-rata dana yang diperoleh dalam 1 tahun dari organisasi yayasan?”, responden yang menjawab tidak memperoleh dana dari 6 item sumber dana sebanyak 18 11,61, responden yang menjawab perolehan range dana di bawah 10 juta sebanyak 60 orang 23,23, antara 11 – 50 juta sebanyak 33 orang 21,29, antara 51 – 100 juta sebanyak 17 orang 10,97 dan responden yang menjawab di atas 101 juta sebanyak 24 orang 15,48. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa dana yang diperolah sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta dari organisasi yayasan pertahun di bawah 10 juta. 3 Dari pertanyaan “Berapa rata-rata dana yang diperoleh dalam 1 tahun dari pemerintah daerah?”, responden yang menjawab tidak memperoleh dana dari 6 item sumber dana sebanyak 27 17,42, responden yang menjawab perolehan range dana di bawah 10 juta sebanyak 72 orang 23,23, antara 11 – 50 juta sebanyak 44 orang 38,39, antara 51 – 100 juta sebanyak 13 orang 8,39 dan responden yang menjawab di atas 101 juta sebanyak 1 orang 0,65. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa dana yang diperolah sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta dari pemerintah daerah pertahun di bawah 10 juta. 4 Dari pertanyaan “Berapa rata-rata dana yang diperoleh dalam 1 tahun dari donatur sekolah?”, responden yang menjawab tidak memperoleh dana dari 6 item sumber dana sebanyak 40 25,81, responden yang menjawab perolehan range dana di bawah 10 juta sebanyak 81 orang 52,26, antara 11 – 50 juta sebanyak 27 orang 17,42, antara 51 – 100 juta sebanyak 9 orang 5,81 dan responden yang menjawab di atas 101 juta sebanyak 5 orang 3,23. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa dana yang diperolah sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta dari donatur sekolah pertahun di bawah 10 juta. 5 Dari pertanyaan “Berapa rata-rata dana yang diperoleh dalam 1 tahun dari kontribusi individu?”, responden yang menjawab tidak memperoleh dana dari 6 item sumber dana sebanyak 67 43,23, responden yang menjawab perolehan range dana di bawah 10 juta sebanyak 74 orang 47,75, antara 11 – 50 juta sebanyak 12 orang 7,74, antara 51 – 100 juta sebanyak 5 orang 3,23 dan responden yang menjawab di atas 101 juta sebanyak 3 orang 1,94. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa dana yang diperolah sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta dari kontribusi individu pertahun di bawah 10 juta. 6 Dari pertanyaan “Berapa rata-rata dana yang diperoleh dalam 1 tahun dari sumber dana yang lain?”, responden yang menjawab tidak memperoleh dana dari 6 item sumber dana sebanyak 72 46,45, responden yang menjawab perolehan range dana di bawah 10 juta sebanyak 67 orang 43,23, antara 11 – 50 juta sebanyak 12 orang 7,74, antara 51 – 100 juta sebanyak 1 orang 0,65 dan responden yang menjawab di atas 101 juta sebanyak 3 orang 1,94. Hal ini berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa tidak pernah menerima dana dari selain 5 item sumber dana di atas. h. Variabel Implementasi Pemasaran Langsung Direct Marketing Variabel kinerja implementasi pemasaran langsung Direct Marketing memiliki 4 item pertanyaan tentang program komunikasi yang per itemnya dijumlahkan dari impementasi 12 teknik direct marketing. Dari 12 item teknik yang dipilih kemudian dibagi dengan 12 menjadi data scoring. Range data scoring 0 – 1, semakin mendekati satu berarti sekolah telah melaksanakan implementasi teknik pemasaran langsung dengan baik. Berikut deskripsi jawaban responden untuk variabel implementasi pemasaran langsung direct marketing. Tabel 4.11a Tabulasi Perhitungan Jawaban Responden Nilai Scoring Variabel Impementasi Pemasaran Langsung Direct Marketing No. Program Komunikasi Nilai Scoring Jumlah 0.00

0.08 0.17

0.25 0.33

0.42 0.50

0.58 0.67

0.75 0.83

0.91 1

1. Penggalangan Dana Umum 91 29 19 9 3 3 1 155 2. Penggalangan Dana Untuk Tujuan Khusus 72 44 21 2 9 4 1 155 3. Promosi Untuk Even Khusus 45 28 27 20 13 9 3 3 1 3 1 1 155 4. Promosi Penerimaan Siswa Baru 9 32 36 23 17 9 10 7 9 2 1 155 Keterangan: = nilai tertinggi Sumber: Data primer yang diolah, 2008 Data tabel 4.11a menunjukkan deskripsi jawaban responden sebagai berikut. 1 Dari pertanyaan program komunikasi penggalangan dana umum, scoring untuk implementasi teknik direct marketing 0,00 sebanyak 91 orang 58,71; 0,08 sebanyak 29 orang 18,71; 0,17 sebanyak 19 orang 12,26; 0,25 sebanyak 9 orang 5,81; 0,33 sebanyak 3 orang 1,94; 0,42 sebanyak 3 orang 1,94; 0,50 sebanyak 1 orang 0,65; sedangkan 0,58 sampai 1 responden tidak menjawab. Nilai scoring untuk implementasi teknik direct marketing 0,00 sebanyak 91 orang 58,71 menjadi jumlah range terbanyak untuk jawaban responden pada program komunikasi penggalangan dana umum. Hal ini berarti bahwa sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta sebagian besar tidak mengimplementasikan teknik pemasaran langsung dalam program komunikasi penggalangan dana umumnya. 2 Dari pertanyaan program komunikasi penggalangan dana untuk tujuan khusus, nilai scoring untuk implementasi teknik direct marketing 0,00 sebanyak 73 orang 47,1; 0,08 sebanyak 45 orang 29,03; 0,17 sebanyak 21 orang 13,55; 0,25 sebanyak 2 orang 1,29; 0,33 sebanyak 9 orang 5,81; 0,42 tidak ada 0; 0,50 sebanyak 4 orang 2,58; 0,58 tidak ada 0; 0,67 sebanyak 1 orang 0,65; dan 0,75 sampai 1 responden tidak menjawab. Nilai scoring untuk implementasi teknik direct marketing 0,00 sebanyak 73 orang 47, 1 menjadi jumlah range terbanyak untuk jawaban responden pada program komunikasi penggalangan dana untuk tujuan khusus. Hal ini berarti bahwa sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta sebagian besar tidak mengimplementasikan teknik pemasaran langsung dalam program komunikasi penggalangan dana untuk tujuan khususnya. 3 Dari pertanyaan program komunikasi promosi untuk even khusus, nilai scoring untuk implementasi teknik direct marketing 0,00 sebanyak 45 orang 29,03; 0,08 sebanyak 28 orang 18,06; 0,17 sebanyak 27 orang 17,42; 0,25 sebanyak 21 orang 13,55; 0,33 sebanyak 13 orang 8,39; 0,42 sebanyak 9 orang 5,81; 0,50 sebanyak 3 orang 1,94; 0,58 sebanyak 3 orang 1,94; 0,67 sebanyak 1 orang 0,65; dan 0,75 sebanyak 3 orang 1,94; 0,83 sebanyak 1 orang 0,65; 0,92 sebanyak 1 orang 0,65, sedangkan nilai scoring 1 tidak ada. Nilai scoring untuk implementasi teknik direct marketing 0,00 sebanyak 45 orang 29,03 menjadi jumlah range terbanyak untuk jawaban responden pada program komunikasi promosi untuk even khusus. Hal ini berarti bahwa sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta sebagian besar tidak mengimplementasikan teknik pemasaran langsung dalam program komunikasi promosi untuk even khususnya. 4 Dari pertanyaan program komunikasi promosi penerimaan siswa baru, nilai scoring untuk implementasi teknik direct marketing 0,00 tidak ada; 0,08 sebanyak 9 orang 5,81; 0,17 sebanyak 31 orang 20; 0,25 sebanyak 36 orang 23,23; 0,33 sebanyak 23 orang 14,84; 0,42 sebanyak 17 orang 10,97; 0,50 sebanyak 9 orang 5,81; 0,58 sebanyak 9 orang 5,81; 0,67 sebanyak 7 orang 4,52; dan 0,75 sebanyak 9 orang 5,81; 0,83 sebanyak 3 orang 1,94; 0,92 tidak ada 0 dan nilai scoring 1 responden hanya 1 responden 0,65. Nilai scoring untuk implementasi teknik direct marketing 0,25 sebanyak 36 orang 23,23 menjadi jumlah range terbanyak untuk jawaban responden pada program komunikasi promosi penerimaan siswa baru. Hal ini berarti bahwa sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta sudah mengimplementasikan teknik pemasaran langsung dalam program komunikasi promosi penerimaan siswa barunya, walaupun nilainya tidak signifikan. Karena rata-rata hanya sekitar 3 macam teknik yang digunakan. Selain data scoring di atas, pada unit pertanyaan variabel implementasi pemasaran langsung, dapat didiskripsikan pula teknik-teknik pemasaran langsung yang sering dipakai oleh sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta dari 12 teknik yang disediakan oleh kuisioner lampiran 1. Hasil tabulasinya, dapat dilihat pada tabel 4.11b berikut. Tabel 4.11b Tabulasi Perhitungan Frekuensi Pemakaian Teknik Pemasaran Langsung Variabel Impementasi Pemasaran Langsung Direct Marketing No. Teknik Pemasaran Langsung Frekuensi Pemakaian Per Program Komunikasi Jumlah Penggalangan Dana Umum Penggalangan Dana Untuk Tujuan Khusus Promosi Even Khusus Promosi Penerimaan Siswa Baru 1. Surat Langsung 39 38 16 15 99 2. Iklan TV 3 4 4 7 18 3. Iklan Radio 4 7 30 28 69 4. Iklan Koran 6 8 25 20 35 5. Iklan Majalah 7 14 34 30 59 6. Buletin 5 11 35 32 83 7. Spanduk - - 56 148 209 8. Billboardbaliho - - 4 85 89 9. Internet - 3 3 10 16 10. Katalog - - 2 14 16 11. Video CD - - 4 30 34 12. Sponshorship - 2 2 6 10 Jumlah 64 87 115 425 Sumber: Data primer yang diolah, 2008 Pada tabel di atas, ditunjukkan frekuensi pemakaian teknik pemasaran langsung untuk 4 program komunikasi sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Untuk program promosi penggalangan dana umum, sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta menggunakan 5 macam teknik, yaitu surat langsung, iklan TV, radio, koran, majalah dan buletin. Dari kelima teknik yang dipakai surat langsung menjadi teknik yang paling banyak dipakai dengan frekuensi pemakaian 30 kali. Sedangkan iklan TV menjadi teknik yang paling jarang digunakan sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta pada program komunikasi penggalangan dana umumnya, karena mempunyai frekuensi pemakaian paling rendah, yaitu 3 kali. Pada program komunikasi kedua teknik yang digunakan lebih banyak dari program komunikasi yang pertama. Untuk program komunikasi penggalangan dana untuk tujuan khusus, ada sekitar 7 macam teknik pemasaran langsung yang dipakai, yaitu surat langsung, iklan TV, radio, koran, majalah, buletin, internet dan sponshorship. Frekuensi pemakaian tertinggi dan terendah pada program komunikasi ini adalah masing-masing surat langsung dengan frekuensi 32 kali dan sponsorship dengan frekuensi 2 kali. Berbeda dengan program komunikasi di atas, pada program komunikasi promosi even khusus dan promosi penerimaan siswa baru, cenderung lebih merata disemua teknik pemasaran langsung, walaupun nilai frekuensinya berbeda. Frekuensi pemakaian tertinggi untuk program promosi even khusus dan penerimaan siswa baru, yaitu spanduk dengan frekuensi 56 dan 148 kali. Sedangkan frekuensi terendahnya, yaitu sponshorship dengan frekuensi masing- masing 2 dan 6 kali. Secara umum, total frekuensi pemakaian teknik pemasaran langsung sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta tertinggi adalah pemakaian teknik spanduk dengan total frekuensi pemakaian sebanyak 209 kali. Pemakaian spanduk terkonsentrasi pada 2 program komunikasi sekolah, yaitu promosi event khusus dan promosi penerimaan siswa baru. Sedangkan yang paling sering dipakai pada 4 program komunikasi adalah surat langsung dengan frekuensi sebanyak 99 kali. Sedangkan total frekuensi terendah adalah sponsorship dengan frekuensi sebanyak 10 kali.

3. Deskripsi Jawaban Responden atas Pertanyaan Terbuka

Dari 6 item butir pertanyaan yang diberikan kepada responden pada format pertanyaan terbuka, didapatkan hasil sebagai berikut. Tabel 4.12a Tabulasi Perhitungan Jawaban Responden atas Pertanyaan Terbuka No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Secara umum apakah Anda sudah mengerti tentang konsep

pemasaran langsung direct marketing? a. Sudah b. Cukup Mengerti c. Sedikit Mengerti d. Tidak Mengerti 99 21 23 12 63,87 13,55 14,84 7,74 Jumlah 155 100 2. Secara umum apakah Anda merasa sudah melaksanakan konsep pemasaran langsung direct marketing pada perencanaan pemasaran sekolah? a. Sudah b. Cukup c. Sedikit d. Belum 70 2 19 14 45,46 1,3 12,34 9,1 Jumlah 154 100 3. Apakah menurut Anda setiap sekolah swasta perlu mempunyai perencanaan pemasaran?Jelaskan a. Ya, agar tujuan pemasaran tercapai. b. Ya, untuk menjaga dan mengenalkan eksistensi visi dan misi sekolah pada masyarakat. c. Ya, karena kompetisi sekolah swasta semakin tajam d. Ya, tanpa alasan 52 44 22 37 33,55 28,39 14,19 23,87 Jumlah 155 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2008 Dari data jawaban reponden atas pertanyaan terbuka no. 1, 2, dan 3 yang ditunjukkan pada tabel 4.12a di atas, didapatkan hasil sebagai berikut. Pada pertanyaan terbuka no.1, sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka mengerti tentang konsep pemasaran langsung. Sebanyak 99 orang atau sekitar 63,87 menyatakan memahami konsep pemasaran langsung, 21 orang 13,55 menyatakan cukup mengerti, 23 orang 14,84 menyatakan sedikit mengerti dan 12 orang 7,74 menyatakan tidak mengerti. Pada pertanyaan terbuka no.2, sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka sudah melaksanakan konsep pemasaran langsung. Sebanyak 70 orang atau sekitar 45,46 menyatakan sudah melaksanakan konsep pemasaran langsung, 2 orang 1,3 menyatakan cukup, 19 orang 12,34 menyatakan sedikit dan 14 orang 9,1 menyatakan belum melaksanakan konsep pemasaran langsung. Dari total 155 responden, hanya 1 responden yang tidak mengisi pertanyaan no. 1 ini. Pada dasarnya semua responden menyatakan setuju bahwa perencanaan pemasaran sangat diperlukan oleh sekolah swasta. Sekitar 52 orang 33,55 menganggap kepentingan perencanaan akan membuat tujuan dari pemasaran itu sendiri akan tercapai. Sebagian juga merasa bahwa sekolah swasta perlu untuk terus memunculkan eksistensinya kepada masyarakat sebagai konsumen pendidikan, yaitu sekitar 44 orang 28,39. Sekitar 22 orang 14,39, menyatakan persaingan antar sekolah swasta dalam berlomba-lomba mendapatkan konsumen pada saat ini meningkat tajam. Sedangkan 37 orang 23,87 menyatakan setuju tetapi tanpa alasan. Tabel 4.12b Tabulasi Perhitungan Jawaban Responden atas Pertanyaan Terbuka No. Keterangan Frekuensi 4. Menurut Anda promosi apa yang paling efektif untuk sekolah swasta? a. Kegiatan masal b. Jemput bola c. Prestasi d. Surat langsung e. Output lulusan f. Pamflet g. Kunjungan sekolah promosi langsungpresentasi h. Layanan siswa i. Fasilitas j. Spanduk k. Agen promosi l. Internet m. Brosur n. Koran o. Try out p. TV q. Selebaran r. Citra s. Mutu guru t. WOM u. Radio v. Expo w. Kekompakan x. VCD 7 3 15 7 8 2 47 5 9 20 16 4 20 7 4 14 3 1 1 7 8 2 1 2 Berlanjut ke hal. 58.... Lanjutan Tabel 4.12b.... y. Baliho z. Harga 1 1 5. Menurut Anda apa yang menjadi kelemahan perencanaan pemasaran untuk sekolah Anda? a. Keterbatasan kewenangan b. Lokasi sekolah c. Kemasan d. SDM e. Misi sekolah sulit diterima f. Kurang mengetahui ilmu pemasaran g. Penguasaan IT h. Dana i. Kekompakan sekolah j. Waktu pendek k. Kebijakan pemerintah l. Image m. Terkendala sekolah gratis n. Jenis sekolah o. Rencana tidak matang p. Fasilitas q. Tidak ada r. Kosong 2 2 1 1 1 12 1 78 6 5 2 1 1 1 1 9 1 13 6. Promosi apa yang selama ini sekolah Anda lakukan a. Kegiatan masal b. Jemput bola c. Prestasi d. Surat langsung e. Lomba f. Pamflet g. Kunjungan sekolah promosi langsungpresentasi h. Layanan siswa i. Buletin j. Spanduk k. Agen promosi l. Internet m. Brosur n. Koran o. Try out p. TV q. Sms r. Beasiswa s. Sponsorship t. WOM u. Radio v. Expo w. Majalah x. VCD y. Baliho z. Open house 11 1 9 15 11 11 58 2 4 67 13 4 60 3 13 10 2 1 1 3 24 5 11 2 3 3 Keterangan: = Responden bisa menyebutkan lebih dari satu = Teknik-teknik diluar 12 teknik pemasaran langsung kuisioner Sumber: Data primer yang diolah, 2008 Pada pertanyaan terbuka no. 4, 5, dan 6 yang ditunjukkan pada tabel 4.12b di atas, didapatkan hasil sebagai berikut. Pada pertanyaan teknik pemasaran langsung yang paling efektif digunakan dalam promosi sekolah swasta, muncul sekitar 26 macam teknik yang digunakan. Lima tertinggi diantaranya kunjungan sekolah berupa presentasi langsung terhadap calon-calon siswa 47 orang, spanduk 20 orang, brosur 20 orang, agen promosi 16, dan prestasi sebanyak 15 orang. Ada sekitar 18 yang menjadi kelemahan perencanaan program pemasaran langsung sekolah dasar dan menengah swasta di Kota Surakarta. Tiga besar diantaranya adalah permasalahan dana, kurangnya pengetahuan tentang ilmu pemasaran dan fasilitas sekolah yang kurang memadai menjadikan sekolah kurang dilirik konsumen. Pada bagian akhir pertanyaan terbuka yang diajukan, berisi klarifikasi implementasi teknik pemasaran langsung yang dilaksanakan sekolah kuisioner variabel implementasi pemasaran langsung. Pada tabel 4.12b diketahui ada sekitar 26 macam teknik yang muncul. Diantaranya, 13 teknik baru yang digunakan yaitu kegiatan masal, jemput bola, prestasi, kenjungan sekolah, lomba, layanan siswa, kunjungan ke sekolah, agen promosi, beasiswa, SMS, expo, brosur, WOM, open house, dan try out. Tiga besar teknik yang sering digunakan adalah spanduk, brosur, dan kunjungan ke sekolah.

B. Uji Instrumen

Dokumen yang terkait

Strategi lembaga nirlaba dalam upaya pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) : Studi pada lembaga nirlaba Syariah masyarakat andiri Parung,Bogor

0 7 121

Pemasaran Jasa Informasi Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi Banten

2 34 0

BAB I PEMASARAN LANGSUNG LEMBAGA JASA NIRLABA: STUDI PADA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH SWASTA DI KOTA SURAKARTA

0 2 1

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR (Studi Situs Sekolah Dasar Al Firdaus Surakarta) Pengelolaan Perpustakaan Di Sekolah Dasar (Studi Situs Sekolah Dasar Al Firdaus Surakarta).

0 5 17

IMPLIKASI KEBIJAKAN SEKOLAH GRATIS TERHADAP EKSISTENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA ISLAM DI SURAKARTA Implikasi Kebijakan Sekolah Gratis Terhadap Eksistensi Sekolah Menengah Pertama Swasta Islam Di Surakarta Tahun 2010-2014.

0 4 13

IMPLIKASI KEBIJAKAN SEKOLAH GRATIS TERHADAP EKSISTENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA ISLAM DI SURAKARTA Implikasi Kebijakan Sekolah Gratis Terhadap Eksistensi Sekolah Menengah Pertama Swasta Islam Di Surakarta Tahun 2010-2014.

0 2 17

PEMASARAN JASA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH Pemasaran Jasa Pendidikan Sekolah Dasar Muhammadiyah (Studi Fenomenologi SDIT Muhammadiyah Truko Kendal).

0 1 12

PELAKSANAAN MODEL MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR KOTA SURAKARTA (Studi Pada Sekolah Dasar Negeri Tempel I Kec. Banjarsari Kota Surakarta).

0 0 26

PENGARUH PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DAN KUALITAS LAYANAN AKADEMIK TERHADAP KEPUASAN SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA RUMPUN OTOMOTIF DI KECAMATAN MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG.

4 9 74

ANALISIS KINERJA MANAJEMEN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA (SMK) SE-KOTA SEMARANG.

1 3 213