5. Kiosk shopping. Kios menawarkan pada pembelinya kesempatan untuk melakukan pembelian dari stand pada retail complex atau tempat umum
lainnya. Keuntungan dari penjualan adalah menarik bagi banyak orang, dan merupakan keuntungan pembeli untuk kenyamanan belanja.
F. Pengertian Pemasaran Jasa Pendidikan
Istilah marketing, ada marketing dalam profit organization dan ada marketing pada non-profit organization. Mengenai lembaga pendidikan adalah termasuk ke
dalam non-profit organization organisasi nirlaba Rini, 2005. Lembaga pendidikan adalah sebuah kegiatan melayani konsumen. Berupa
murid, siswa, mahasiswa dan juga masyarakat umum yang dikenal dengan nama stakeholder. Lembaga pendidikan pada hakekatnya bertujuan memberi layanan.
Pihak yang dilayani memperoleh kepuasan dari layanan tersebut, karena mereka sudah membayar cukup mahal kepada lembaga pendidikan. Membayar melalui
pajak dan berbagai pungutan untuk masuk lembaga pendidikan. Jadi pihak konsumen berhak memperoleh layanan yang memuaskan mereka. Layanan ini
dapat dilihat dalam berbagai bidang, mulai layanan dalam bentuk fisik bangunan, sampai layanan berbagai fasilitas dan guru yang bermutu Alma, 2003.
Marketing jasa pendidikan dapat didefinisikan sebagai kegiatan lembaga pendidikan memberi layanan atau menyampaikan jasa pendidikan kepada
konsumen dengan cara memuaskannya Alma, 2003.
G. Konsep Pemasaran dalam Jasa Pendidikan
Menurut Alma 2003 Ada beberapa tahap perkembangan konsep marketing yang digunakan oleh pengusaha dalam menghadapi persaingan sebagai berikut.
1. Konsep Produksi Konsep produksi dalam jasa pendidikan, bukan berarti lembaga
pendidikan menghasilkan lulusan secara masal dengan mengabaikan mutu, kemudian menurunkan uang kuliah, agar lebih banyak peminat yang masuk.
Konsep produksi dalam jasa pendidikan, harus tetap memegang teguh peningkatan mutu lulusannya, dan uang kuliah tidak terlalu tinggi.
2. Konsep Produk Konsep produk dalam lembaga pendidikan, pimpinan lembaga tidak boleh
berbuat sekehendaknya, walaupun dalam rangka ingin meningkatkan mutu. Pimpinan sekali-kali harus memonitor apa kehendak konsumen; apa keluhan-
keluhan yang diobrolkan oleh para mahasiswa di luar ataupun dosen, tenaga administrasi dan sebagainya.
3. Konsep Penjualan Konsep lembaga pendidikan, ada kecenderungan lembaga menggunakan
surat kabar, TV, memasang iklan, layaknya seperti barang saja. Iklan ini bisa saja, asal ada bukti nyata yang menunjang kekuatan iklannya. Iklan tanpa usaha
perbaikan mutuperformance lembaga pendidikan akan berakibat sebaliknya, menjadi boomerang bagi lembaga sendiri.
4. Konsep Marketing Lembaga pendidikan yang menganut konsep marketing ini, tahu persis apa
yang harus dilakukan. Lembaga pendidikan, bisnisnya bukan hanya sekedar mengajar siswa tiap hari sesuai jadwal kemudian melaksanakan ujian, lulus, habis
perkara. Tapi harus lebih jauh dari itu, siswa harus merasa puas dengan layanan lembaga dalam banyak hal misalnya dalam suasana blajar mengajar, ruang kelas
yang bersih, taman yang asri, dan sebagainya harus siap melayani siswa. 5. Konsep Responsibility
Lembaga pendidikan harus bertanggung jawab terhadap uang masyarakat yang dipungut dan digunakan, sehingga betul-betul memberikan hasil maksimal
untuk kepentingan masyarakat.
H. Tinjauan Penelitian Terdahulu