Lembaga Jasa Nirlaba Sekolah Dasar dan Menengah Swasta

bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. Leonard L, Berry seperti dikutip oleh Zeithaml dan Bitner 1996 mendefinisikan “jasa itu sebagai deeds tindakan, prosedur, dan aktivitas, proses- proses dan unjuk kerja yang intangible.” Jasa adalah semua aktivitas ekonomi yang output-nya bukanlah produk atau konstruksi fisik, yang secara umum dikonsumsi dan diproduksinya dilakukan pada waktu yang sama, dan nilai tambah yang diberikannya dalam bentuk kenyamanan, liburan, kecepatan dan kesehatan yang secara prinsip intangible bagi pembeli pertamanya” Zeithaml dan Bitner, 1996 Menurut Lovelock 1983 menyampaikan taxonomi dari organisasi jasa dalam kaitannya dengan pengorganisasian perusahaan jasa sesuai dengan lima dimensi utama, yaitu 1. wujud kegiatan jasa; 2. keberlanjutan atau kegiatan jasa spesifik; 3. keberadaan jasa customization; 4. hubungan suplai dan permintaan; dan 5. metode penyampaian.

C. Lembaga Jasa Nirlaba

Suatu organisasi nirlaba, sebagaimana didefinisikan dalam hukum, adalah organisasi yang tidak dapat mendistribusikan aktiva atau labanya kepada, atau untuk manfaat dari, anggotanya, pejabat, maupun direkturnya. Tentu saja organisasi tersebut dapat mengompensasi karyawannya, termasuk pejabat dan anggotanya, untuk jasa yang diberikan dan untuk barang-barang yang dipasok. Definisi ini tidak menghalangi organisasi untuk memperoleh laba; definisi tersebut hanya melarang distribusian dari laba tersebut. Suatu organisasi nirlaba perlu memperoleh laba yang memadai, secara rata-rata, guna menyediakan dana untuk modal kerja dan untuk berjaga-jaga terhadap “hari-hari buruk” Govindarajan dan Anthony, 2004. Banyak kelompok dalam industri, ada organisasi nirlaba maupun organisasi yang berorientasi laba yaitu, organisasi bisnis. Ada juga rumah sakit nirlaba dan rumah sakit yang mencari laba, sekolah dan perguruan tinggi yang nirlaba dan sekolah dan perguruan tinggi yang mencari laba dan, bahkan ada organisasi keagamaan yang mencari laba Govindarajan dan Anthony, 2004. Pasar kelembagaan meliputi sekolah, rumah sakit, balai pengobatan, penjara dan lembaga lain yang harus memikirkan barang dan jasa kepada orang-orang yang mereka urusi. Karakteristik: tujuan pembalian bukan laba, minimasi biaya tidak menjadi tujuan utama, petugas pembelian harus mencari pemasok barang yang memenuhi atatu melampaui standar minimum tertentu dengan harga rendah Kotler, 2006.

D. Sekolah Dasar dan Menengah Swasta

Sekolah Dasar disingkat SD adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia . Sekolah Dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari Kelas 1 sampai Kelas 6. Saat ini murid Kelas 6 tidak diwajibkan mengikuti Ujian Nasional dahulu Ebtanas yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan Sekolah Dasar dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama atau sederajat. Pelajar Sekolah Dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni Sekolah Dasar atau sederajat 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama atau sederajat 3 tahun Wikipedia, 2008. Sekolah Menengah Pertama disingkat SMP, adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar atau sederajat. Sekolah Menengah Pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari Kelas 7 sampai Kelas 9. Pada tahun ajaran 1994 1995 hingga 2003 2004 , sekolah ini pernah disebut Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP. Pelajar Sekolah Menengah Pertama umumnya berusia 13-15 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni Sekolah Dasar atau sederajat 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama atau sederajat 3 tahun Wikipedia, 2008. Sekolah Menengah Atas disingkat SMA, adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama atau sederajat. Sekolah Menengah Atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari Kelas 10 sampai Kelas 12. Pada tahun ajaran 1994 1995 hingga 2003 2004 , sekolah ini disebut Sekolah Menengah Umum SMU. Pelajar Sekolah Menengah Atas umumnya berusia 15-18 tahun. SMA tidak termasuk program wajib belajar pemerintah - yakni Sekolah Dasar atau sederajat 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama atau sederajat 3 tahun Wikipedia, 2008. Baik Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta Wikipedia, 2008. Lembaga pendidikan swasta merupakan lembaga pendidikan yang tidak seluruhnya dilengkapi, dibantu dan dikendalikan pemerintah Marzuki, 2001.

E. Direct Marketing

Dokumen yang terkait

Strategi lembaga nirlaba dalam upaya pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) : Studi pada lembaga nirlaba Syariah masyarakat andiri Parung,Bogor

0 7 121

Pemasaran Jasa Informasi Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi Banten

2 34 0

BAB I PEMASARAN LANGSUNG LEMBAGA JASA NIRLABA: STUDI PADA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH SWASTA DI KOTA SURAKARTA

0 2 1

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR (Studi Situs Sekolah Dasar Al Firdaus Surakarta) Pengelolaan Perpustakaan Di Sekolah Dasar (Studi Situs Sekolah Dasar Al Firdaus Surakarta).

0 5 17

IMPLIKASI KEBIJAKAN SEKOLAH GRATIS TERHADAP EKSISTENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA ISLAM DI SURAKARTA Implikasi Kebijakan Sekolah Gratis Terhadap Eksistensi Sekolah Menengah Pertama Swasta Islam Di Surakarta Tahun 2010-2014.

0 4 13

IMPLIKASI KEBIJAKAN SEKOLAH GRATIS TERHADAP EKSISTENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA ISLAM DI SURAKARTA Implikasi Kebijakan Sekolah Gratis Terhadap Eksistensi Sekolah Menengah Pertama Swasta Islam Di Surakarta Tahun 2010-2014.

0 2 17

PEMASARAN JASA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH Pemasaran Jasa Pendidikan Sekolah Dasar Muhammadiyah (Studi Fenomenologi SDIT Muhammadiyah Truko Kendal).

0 1 12

PELAKSANAAN MODEL MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR KOTA SURAKARTA (Studi Pada Sekolah Dasar Negeri Tempel I Kec. Banjarsari Kota Surakarta).

0 0 26

PENGARUH PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DAN KUALITAS LAYANAN AKADEMIK TERHADAP KEPUASAN SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA RUMPUN OTOMOTIF DI KECAMATAN MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG.

4 9 74

ANALISIS KINERJA MANAJEMEN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA (SMK) SE-KOTA SEMARANG.

1 3 213