d. Fungsi Supervisi Pendidikan oleh Kepala Sekolah dalam Penerapan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
Supervisi pendidikan akan dapat terlaksana dengan baik manakala fungsi-fungsi yang dimiliki mampu diterapkan dengan baik pula, sehingga tujuan
supervisi juga dapat dicapai seperti yang diharapkan. Tujuan dapat segera dicapai dengan baik, jika mampu melaksanakan fungsi-fungsi supervisi pendidikan secara
tepat. Bahwasanya ketepatan dan konsistensi pelaksanaan fungsi-fungsi supervisi pendidikan dapat dijadikan indikator terwujudnya tujuan supervisi pendidikan
secara optimal. Seperti yang telah dikemukakan oleh informan IV bahwa: Yang pertama fungsi supervisi pendidikan itu dimulai dari tingkatan
teratas, yakni kepala sekolah. Sebagai seorang kepala sekolah dituntut untuk memberi teladan bagi seluruh guru maupun staf. Seorang
pemimpin yang bertanggungjawab, mampu menciptakan hubungan yang harmonis antara sesama guru dan staf, seorang yang bisa menjadi
motivator, mampu menerapkan disiplin bagi guru. Yang kedua itu, ya para guru diberi pembinaan atau bentuk-bentuk pelatihan. Hasil
wawancara tanggal 20 Mei 2009.
Sedangkan informan I mengemukakan bahwa: Implementasi program supervisi pendidikan atau kurikulum perlu
melaksanakan fungsi-fungsi supervisi pendidikan, seperti: pengarahan, pembinaan, dan peningkatan kemampuan profesional guru dalam
mengajar maupun dalam pengelolaan sekolah secara umum. Untuk pembinaan kemampuan profesional guru dapat dilakukan melalui
berbagai kegiatan, seperti: diadakan atau diikutkan penataran, loka karya, workshop, seminar, pertemuan kelopok atau individual. Supervisi
itu dilakukan secara menyeluruh, baik itu yang berkaitan dengan bidang pengajaran, sarana prasarana, kesiswaan, pembiayaan. Hasil wawancara
tanggal 27 Mei 2009.
Berikut ini tambahan keterangan dari informan II: Tentunya monitoring, karena dengan monitoring dapat diketahui dan
dikoreksi masalah-masalah yang dialami oleh guru yang disupervisi, setelah itu diadakan pembinaan atau perbaikan, untuk pembinaan
supervisor harus pandai-pandai mengetahui sifat atau kepribadian guru yang
disupervisi, setelah
itu baru
diterapkan bentuk-bentuk
pembinaannya supaya pembinaan itu lebih efektif dan mengena. Hasil wawancara tanggal 18 Mei 2009.
Dari ketiga keterangan diatas dapat diperoleh keterangan bahwa di dalam pelaksanaan supervisi pendidikan diterapkan fungsi-fungsi supervisi
dengan berbagai cara. Kepala SMA Negeri 6 Surakarta maupun guru-guru senior yang telah didelegasikan wewenangnya oleh kepala sekolah untuk membantu
kepala sekolah sebagai supervisor melaksanakan supervisi pendidikan dengan menggunakan berbagai cara, namun tujuan utamannya tetaplah sama. Berbagai
fungsi-fungsi supervisi pendidikan yang diterapkan di SMA Negeri 6 Surakarta, antara lain: dengan pembinaan kepemimpinan kepala sekolah, pembinaan
tanggungjawab pada diri guru, adanya contoh atau suri tauladan yang baik dari kepala sekolah maupun guru senior yang ditunjuk sebagai supervisor, memotivasi
guru agar tetap bekerja dengan baik, melakukan pengawasan secara rutin dan efektif, serta melakukan pembinaan atau perbaikan secara menyeluruh terhadap
kemampuan profesional guru melalui berbagai teknik.
e. Prinsip Supervisi Pendidikan Kepala Sekolah dalam Penerapan