Tujuan Supervisi Pendidikan Tinjauan Tentang Supervisi Pendidikan

3. Perbaikan Setelah tahapan evaluasi dilakukan, maka akan diketahui hasil evaluasi. Fungsi perbaikan tidak hanya terpancang pada hal-hal negatif kekurangannya saja, namun juga pada hal-hal yang positif sudah baik, untuk dapat ditingkatkan lagi menjadi lebih baik atau lebih positif lagi. 4. Pembinaan Kegiatan pembinaan ini berupa usaha-usaha: bimbingan, nasehat, petunjuk, saran, maupun ajakan. Sedangkan usaha yang paling efektif adalah contoh keteladanan supervisor itu sendiri. Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi supervisi pendidikan adalah sebagai monitoring, penelitian, evaluasi, perbaikan, dan pembinaan menuju ke arah pengembangan pembelajaran yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

c. Tujuan Supervisi Pendidikan

Fungsi dan tujuan, kedua hal tersebut cukup sulit untuk dibedakan, sebab seringkali satu objek dapat diterangkan dari segi fungsi dan dapat pula dari segi tujuan. Merujuk pendapat Made Pidarta 1999: 15 bahwa “Supervisor sebagai fungsi, bila ia dipandang sebagai bagian atau organ dari organisasi sekolah. Tetapi bila dipandang dari apa yang ingin dicapai supervisi, maka hal itu merupakan tujuan supervisi”. Kegiatan supervisi pendidikan bisa dimulai dari melakukan pengawasan. Maksudnya pengawasan dalam arti supervisi pendidikan dilakukan dengan maksud dapat menemukan hal-hal yang positif dan hal-hal yang negatif di dalam pelaksanaaan pendidikan. Jadi bukan semata-mata mencari kesalahan belaka. Menurut Hendiyat Soetopo dan Wasti Soemanto 1984: 40, “Tujuan supervisi pendidikan adalah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik”. Lebih lanjut lagi Hendiyat Soetopo dan Wasti Soemanto 40-41, menjabarkan tujuan konkrit dari supervisi pendidikan secara nasional antara lain: 1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan. 2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid. 3. Membantu guru dalam menggunakan alat pengajaran modern, metode-metode, dan sumber-sumber pengalaman belajar. 4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri. 5. Membantu guru-guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya. 6. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah. “Pelaksanaan supervisi dalam lapangan pendidikan pada dasarnya bertujuan memperbaiki proses belajar-mengajar secara total”. Ngalim Purwanto, 2002: 77. Sedangkan menurut Sergiovanni yang dikutip oleh Made Pidarta 1999: 20, menerangkan bahwa tujuan supervisi pendidikan dibedakan menjadi: 1. Tujuan akhir adalah untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan para siswa yang bersifat total. Dengan demikian sekaligus akan dapat memperbaiki masyarakat. 2. Tujuan kedua ialah membantu kepala sekolah dalam menyesuaikan program pendidikan dari waktu ke waktu secara kontinyu dalam rangka menghadapi tantangan perubahan jaman. 3. Tujuan dekat ialah bekerjasama mengambangkan proses belajar mengajar yang tepat. Tujuan-tujuan tersebut perlu ditambah dengan; 4. Tujuan perantaraan ialah membina guru-guru agar dapat mendidik para siswa dengan baik, atau menegakkan disiplin kerja secara manusiawi. Peneliti menyimpulkan bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak sekadar memperbaiki mutu mengajar guru, akan tetapi juga membina profesi guru dalam arti luas. Agar tujuan dapat tercapai secara optimal, segi perbaikan dalam hal pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran pembelajaran, peningkatkan mutu pengetahuan dan keterampilan guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam pelaksanaan kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, serta teknik evaluasi pengajaran hendaknya juga perlu mendapat perhatian. Sesuai dengan fungsinya, supervisi harus bisa mengkoordinasikan semua usaha-usaha yang ada di lingkungan sekolah. Supervisi bisa mencakup usaha setiap guru dalam mengaktualisasikan diri dan ikut memperbaiki kegiatan-kegiatan sekolah. Dengan demikian perlu dikoordinasikan secara terarah dan terpadu dengan sasaran yang ingin dicapai.

d. Prinsip Supervisi Pendidikan