bersifat konstruktif, realistis, terkadang demokratis, dan juga objektif. O, iya ditambah lagi, beliau itu juga sangat mengutamakan semangat kerjasama dengan
para guru”. Hasil wawancara tanggal 19 Mei 2009. Dari berbagai pendapat diatas ujungnya dapat ditarik kesimpulan bahwa
prinsip supervisi pendidikan yang diterapkan oleh kepala SMA Negeri 6 Surakarta bertumpu pada prinsip-prinsip supervisi yang bersifat konstruktif, realistis,
demokratis, tidak otoriter, kooperatif, dan objektif. Atas prinsip-prinsip yang dianut oleh kepala sekolah itulah yang menjadikan sebagian para guru yang juga
sebagai supervisor ikut mencontoh dan menganutnya pula.
f. Teknik Supervisi Pendidikan oleh Kepala Sekolah dalam Penerapan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
Metode atau teknik yang dipakai oleh supervisor dalam melakukan supervisi ada berbagai macam. Supervisi pendidikan di SMA Negeri 6 Surakarta
dilakukan dengan berbagai teknik atau metode dengan harapan agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Beberapa diantaranya merupakan teknik
supervisi pendidikan yang dilakukan dengan pertimbangan atau tinjauan tertentu, misalnya ditinjau dari banyaknya guru yang disupervisi, ditinjau dari cara
menghadapi guru yang disupervisi, atau bisa juga ditinjau dari kedua hal tersebut. Seperti pada wawancara dengan informan II sebagai berikut:
Teknik-teknik supervisi yang diterapkan ada yang kelompok ada yang tidak, dilihat dari mapel dan situasinya, kalau supervisi secara kelompok
biasanya pada guru BP. Jadi tiap-tiap individu guru yang memiliki masalah yang sama, kemudian dikelompokan menjadi satu sehingga
kegiatan supervisinya menjadi lebih efektif. Hasil wawancara tanggal 18 Mei 2009.
Dilanjutkan dengan keterangan yang diperoleh dari informan V selaku
Guru Kelas Mata Pelajaran Ekonomi dan juga merupakan guru yang pernah mendapat supervisi mengatakan bahwa:
Setahu saya supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah atau guru senior biasanya secara perorangan. Biasanya dengan keliling dan melihat
dari luar kelas, tapi kadang juga masuk kedalam kelas. Tapi biasanya kepala sekolah atau guru senior yang menjadi supervisor memberitahu
terlebih dahulu sebelum dilakukan supervisi. Hasil wawancara tanggal 18 Mei 2009.
Informan I mencoba menambahkan kedua pendapat informan diatas: Saya melakukan supervisi dengan melakukan kunjungan kelas, namun
hanya beberapa kelas saja yang dapat saya pantau. Pernah juga saya mengadakan inspeksi atau sidak. Rapat guru juga ada setiap sebulan
sekali, untuk saling bertukar pikiran. Dari segi pelatihan dan pengembangan kompetensi guru dalam penguasaan kurikulum, kita juga
sering memberi motivasi kepada guru dengan mengikutsertakan dalam diklat, lokakarya, atau mendatangkan pakar dari luar. Hasil wawancara
tanggal 18 Mei 2009. Teknik supervisi dalam bentuk rapat yang dilakukan oleh kepala sekolah
seperti menyelenggarakan rapat MGMP tingkat sekolah, rapat guru, rapat antara guru dan kepala sekolah dengan OSIS atau rapat komite sekolah. Sesuai dengan
kegiatan observasi pengamatan yang penulis lakukan pada hari Jum’at, tanggal 19 Juni 2009, SMA Negeri 6 Surakarta sedang menyelenggarakan rapat MGMP
tingkat sekolah yang dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 11.00 WIB. Rapat tersebut dihadiri oleh kepala sekolah dan seluruh guru SMA Negeri 6 Surakarta,
dengan agenda yaitu meningkatkan koordinasi MGMP dalam kegiatan pengembangan silabus dan penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM SMA
Negeri 6 Surakarta. Selain teknik supervisi dalam bentuk rapat, juga dilakukan pula teknik supervisi pendidikan dalam bentuk mengikutsertakan guru dalam
lokakarya, diklat atau dengan tukar-menukar pendapat sharing of experience secara informal.
Terdapat beragam permasalahan yang dihadapi guru dalam implementasi KTSP. Dengan ketepatan teknik-teknik supervisi itulah yang menjadikan
pelaksanaan kegiatan supervisi pendidikan menjadi efektif dan efisien. Teknik- teknik supervisi dalam implementasi KTSP di SMA Negeri 6 Surakarta dilakukan
dengan beragam cara, antara lain: supervisi dengan teknik kelompok, dengan teknik perorangan maupun dengan teknik langsung dan tidak langsung tergantung
aspek-aspek yang disupervisi atau permasalahan yang sedang dihadapi.
g. Tipe Supervisi Pendidikan Kepala Sekolah dalam Penerapan Kurikulum