Pengertian Kurikulum Fungsi Kurikulum

para guru untuk lebih kreatif dan menuntut sekolah untuk lebih mandiri. Landasan yang digunakan dalam pelaksanaan KTSP yaitu: 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 3 Permendiknas No. 22 2006 tentang Standar Isi. 4 Permendiknas No. 23 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 5 Permendiknas No. 24 2006 tentang pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23 2006.

a. Pengertian Kurikulum

Untuk memberikan pengertian KTSP, maka akan dibahas mengenai pengertian kurikulum terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk lebih memudahkan dalam memahami pengertian KTSP. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2006: 3-7, “Kurikulum adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran, yang merupakan suatu rencana pendidikan dan memberikan pedoman serta pegangan tentang jenis, lingkup, urutan isi, dan proses pendidikan”. Berdasarkan Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa kurikulum adalah ”Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Dari pengertian kurikulum di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa pengertian kurikulum adalah suatu bentuk perencanaan yang berisikan pengaturan tentang tujuan, isi, bahan pelajaran, dan cara yang digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan

b. Fungsi Kurikulum

Adapun beberapa fungsi kurikulum menurut Oemar Hamalik 2006: 10, antara lain: 1. Fungsi penyesuaian Individu hidup dalam lingkungan. Setiap individu harus mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya secara menyeluruh. Oleh karena itu lingkungan akan senantiasa berubah dan bersifat dinamis, sehingga setiap individu harus memiliki kemampuan untuk bersifat dinamis pula. Disamping itu lingkungan juga harus disesuaikan dengan kondisi perorangan. Disinilah terletak fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan. 2. Fungsi integrasi Kurikulum berfungsi untuk mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi. Oleh karena itu, individu-individu itu merupakan bagian integral dari masyarakat sehingga akan dapat memberikan sumbangan dalam rangka pembentukan atau pengintegrasian masyarakat. 3. Fungsi deferensiasi Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan- perbedaan perorangan dalam masyarakat. Pada dasarnya deferensiasi akan mendorong orang untuk berpikir kritis dan kreatif sehingga akan dapat mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat. 4. Fungsi persiapan Kurikulum berfungsi untuk mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh. 5. Fungsi pemilihan Kurikulum berfungsi memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih apa yang diinginkannya dan menarik minatnya. Untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut, maka kurikulum perlu disusun secara luas dan bersifat fleksibel. 6. Fungsi diagnostik Kurikulum berfungsi untuk mengarahkan dan membantu para siswa agar mereka mampu memahami dan menerima dirinya sehingga dapat mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. Burhan Nurgiantoro 1988: 6, bicara fungsi kurikulum ditinjau dari 3 segi, yakni: 1. Fungsi bagi sekolah yang bersangkutan a. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan. b. Kurikulum dijadikan pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilaksanakan disekolah. 2. Fungsi bagi sekolah diatasnya Dalam hal ini, kurikulum dapat untuk mengontrol atau memelihara keseimbangan proses pendidikan. Dengan mengetahui kurikulum sekolah pada tingkat tertentu, maka kurikulum pada tingkat diatasnya dapat melakukan penyesuaian. 3. Fungsi bagi masyarakat Kurikulum haruslah mengetahui dan mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat atau para pemakai tamatan sekolah.

c. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP