Pengertian Kepala Sekolah Peran Kepala Sekolah

1 Menyusun program catur wulansemester. 2 Menyusun atau membuat program satuan pelajaran. 3 Mengorganisasi kegiatan-kegiatan pengelolaan kelas. 4 Melaksanakan teknik-teknik evaluasi pengajaran. 5 Menggunakan media dan sumber dalam proses belajar mengajar. 6 Mengorganisasi kegiatan siswa dalam bidang ekstrakurikuler “Kepala sekolah sebagai supervisor dapat melakukan supervisi secara efektif antara lain melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran”. E. Mulyasa, 2004: 113. Dari beragam pendapat mengenai teknik supervisi pada dasarnya mempunyai kesamaan dan semuanya itu erat sekali hubungan dalam rangka upaya pemberian bantuan terhadap guru agar dapat meningkatkan profesionalismenya sehingga akan mampu mencapai tujuan pendidikan.

2. Tinjauan Tentang Kepala Sekolah

a. Pengertian Kepala Sekolah

De Roche 1987 dalam Muhammad Arsyad, 2008www.re- searchengines.com0508arsyad.html, diakses pada 11 Februari 2009. Dalam artikel tersebut diungkapkan bahwa “Tidak ada sekolah yang baik tanpa kepala sekolah yang baik”. Karena itu wajar bila kepala sekolah dikatakan sebagai “The key person” keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Namun juga tanpa mengesampingkan peran yang kolaboratif para guru yang tergabung dalam sistem proses manajemen sekolah. Sergiovanni 1987 dalam Muhammad Arsyad, 2008www.re-searchengines.com0508arsyad.html, diakses pada 11 Februari 2009, juga mengungkapkan bahwa “Tidak ada siswa yang tidak dapat dididik, yang ada adalah guru yang tidak berhasil mendidik. Tidak ada guru yang tidak berhasil mendidik, yang ada adalah kepala sekolah yang tidak mampu membuat guru berhasil mendidik. Kepala sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997: 480 adalah “Orang atau guru yang memimpin suatu sekolah”. Soewadji Lazaruth 1988: 20 menyatakan, “Kedudukan kepala sekolah adalah kedudukan yang cukup sulit. Pada satu pihak ia adalah orang atasan karena ia diangkat oleh atasan. Tetapi pada lain pihak ia adalah wakil guru-guru atau stafnya”. Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah seorang pimpinan yang memilki jabatan dan kedudukan secara formal dan kelembagaan, dimana ia memiliki peran dan tanggungjawab dalam memimpin suatu sekolah.

b. Peran Kepala Sekolah

Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan, perlu dioptimalisasikan peranan kepala sekolah, karena apabila seorang kepala sekolah dapat berperan secara efektif dalam tugas dan kewajibannya, maka hal tersebut akan berdampak pada kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Dikutip dari Dinas Pendidikan dulu: Depdikbud dalam E. Mulyasa 2004: 98, telah ditetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya sebagai edukator, manajer, administrator, dan supervisor EMAS. Seiring dengan laju perkembangan jaman, kepala sekolah sedikitnya harus mampu berperan sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator EMASLIM. Berikut peneliti uraikan peran kepala sekolah diatas: 1. Peran kepala sekolah sebagai edukator Dalam menjalankan perannya, kepala sekolah perlu memiliki strategi dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya. Strategi tersebut antara lain; menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberi masukan kepada warga sekolah, memberikan dorongan positif kepada tenaga kependidikan, mengadakan program akselerasi bagi peserta didik yang cerdas di atas normal. 2. Peran kepala sekolah sebagai manajer Dalam rangka melakukan perannya sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama, memberi kesempatan kepada tenaga kependidikan dalam peningkatan profesi, dan mendorong partisipasi seluruh tenaga kependidikan dalam program sekolah. 3. Peran kepala sekolah sebagai administrator Peran dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai administrator secara spesifik adalah dalam hal pengelolaan kurikulum, administrasi peserta didik, administrasi sarana dan prasarana, administrasi kearsipan, dan administrasi keuangan. 4. Peran kepala sekolah sebagai supervisor Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dari hasil supervisi ini dapat diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran. Lebih jauh lagi Ngalim Purwanto 2002: 119 menambahkan, usaha- usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah selaku peran dan fungsinya sebagai supervisor adalah: a. Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah di dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya. b. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah termasuk media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar. c. Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntuan kurikulum yang sedang berlaku. d. Membina kerjasama yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan pegawai sekolah lainnya. e. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok, menyediakan perpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka mengikuti penataran-penataran, seminar sesuai bidangnya masing-masing. f. Membina hubungan kerjasama antara sekolah dengan BP3 dan instansi-instansi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan para siswa. Sedangkan menurut Hendiyat Soetopo dan Wasti Soemanto 1984: 55, kepala sekolah sebagai supervisor memegang peranan yang sangat penting dalam: a. Membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas masalah atau persoalan-persoalan dan kebutuhan murid, serta membantu guru dalam mengatasi suatu persoalan. b. Membantu guru dalam mengatasi kesukaran dalam mengajar. c. Memberi bimbingan yang bijaksana terhadap guru baru dengan orientasi. d. Membantu guru memperoleh kecakapan mengajar yang lebih baik dengan menggunakan berbagai metode mengajar yang sesuai dengan sifat materinya. e. Membina moral kelompok, menumbuhkan moral yang tinggi dalam pelaksanaan tugas sekolah pada seluruh staf. f. Memberikan pimpinan yang efektif dan demokratis. 5. Peran kepala sekolah sebagai leader Peran kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu memberikan petujuk dan pengawasan guna meningkatkan kemampuan tenaga kependidian, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan wewenang. 6. Peran kepala sekolah sebagai innovator Inovasi penting dalam setiap kegiatan. Kepala sekolah harus memiliki inovasi- inovasi yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya. 7. Peran kepala sekolah sebagai motivator Peran kepala sekolah sebagai motivator dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan sarana pembelajaran yang memadai. Pendapat hampir senada dikemukakan oleh Soetjipto dan Raflis Kosasi 1994: 220 bahwasanya peran dan fungsi kepala sekolah yaitu: 1 Merencanakan, menyusun, membimbing, dan mengawasi kegiatan administrasi pendidikan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan. 2 Mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan dari unit-unit kerja yang ada dilingkungan sekolah. 3 Menjalin hubungan dan kerjasama dengan orang tua siwa, lembaga- lembaga pemerintah maupun bukan pemerintah, dan masyarakat. 4 Melaporkan pelaksanaan dan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan administrasi disekolah kepada atasannya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peran kepala sekolah sangat menentukan kelangsungan sekolah itu. Apabila peran-peran tersebut dapat dijalankan dengan sebagaimana mestinya, maka implementasi KTSP juga akan dapat berjalan secara lebih efektif.

c. Tipe-Tipe Supervisi Kepala Sekolah