Definisi Operasional Risiko Harga Kubis dan Bawang Merah di Indonesia

45 bawang merah harus menahan untuk tidak menjual hasil panennya selama 1 hari. b. Periode 7 hari, jika diasumsikan kubis dan bawang merah belum terjual atau harus disimpan selama 7 hari. c Sementara itu periode penjualan 60 hari dan 90 hari digunakan berdasarkan asumsi jika selama satu periode masa tanam dari komoditas bawang merah dan kubis, komoditas tersebut disimpan atau belum laku terjual atau terjadi kemacetan pembayaran dari hasil penjualan komoditas bawang merah dan kubis selama satu periode tanam. Untuk menentukan nilai VaR, selang kepercayaan dan horizon waktu yang dipilih merupakan faktor penting. Nilai VaR akan bertambah seiring dengan penambahan nilai kedua faktor tersebut. Menurut Jorion 2002, horizon waktu yang lebih pendek lebih baik karena jumlah observasi akan lebih besar berpengaruh pada kebaikan suatu tes dalam mengukur risiko. Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan VaR adalah sebagai berikut Jorion 2002 : VaR = t+1 x √b x Zα x W Keterangan : VaR = Besarnya risiko b = Periode investasi Z α = Titik kritik dalam table Z dengan selang kepercayaan 95 persen W = Besarnya investasi t+1 = Volatilitas yang akan datang dimana t = √h t Namun dalam penerapannya pada penelitian ini, maka variabel b pada rumus perhitungan VaR diatas disesuaikan dengan pengukuran besarnya risiko harga yang dihadapi petani sehingga variabel b merupakan periode penjualan yang dilakukan petani kubis dan bawang merah setelah panen, sedangkan variabel W merupakan besarnya investasi yang dikeluarkan petani yang dalam penelitian ini menggunakan biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani kubis dan bawang merah dalam melakukan usahataninya.

4.4 Definisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam analisis risiko harga kubis dan bawang merah di Indonesia antara lain : 1. Risiko merupakan kemungkinan kejadian yang menimbulkan kerugian bagi pelaku bisnis yang mengalaminya dalam penelitian ini adalah petani yang 46 peluang terjadinya dapat diketahui oleh pembuat keputusan berdasarkan pengalaman. 2. Manajemen risiko adalah cara-cara yang digunakan untuk menangani berbagai permasalahan yang disebabkan oleh adanya risiko 3. Heteroskedastisitas adalah varian dari setiap unsur disturbance yang tergantung pada nilai yang dipilih dari variabel yang menjelaskan keragaman volatilitas yang tidak konstan di setiap titik waktu. 4. Homoskedastisitas adalah varian dari tiap unsur disturbance, tergantung conditional pada nilai yang dipilih dari variabel yang menjelaskan suatu angka konstan yang sama dengan 2 atau dengan kata lain variannya sama. 5. Kurtosis adalah ukuran keruncingan distribusi data, derajat atau ukuran tinggi rendahnya puncak suatu distribusi data terhadap distribusi normal data. 6. Volatilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar harga berfluktuasi dalam suatu periode waktu kenaikan atau penurunan secara sekuler dalam jangka panjang. 7. Trend kecenderungan yaitu pola data yang menunjukkan kecenderungan meningkat atau menurun. 8. Varian merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. Varian juga merupakan variasi harga kubis dan bawang merah yang terjadi pada kurun waktu tertentu. 9. Error adalah perubahan-perubahan pergerakan harga kubis dan bawang merah pada kurun waktu tertentu. Error menunjukkan adanya risiko. 10. ACF Autocorrelation Function digunakan untuk menjelaskan asosiasi atau ketergantungan bersama nilai-nilai suatu deret berkala yang sama pada periode berlainan. ACF mirip dengan korelasi tetapi berhubungan dengan deret berkala untuk selang waktu time lag yang berbeda. 11. PACF Partial Autocorelation Function digunakan untuk menunjukkan besarnya hubungan antara suatu variabel saat ini dengan nilai sebelumnya dari variabel yang sama nilai-nilai untuk berbagai keterlambatan waktu dengan menganggap pengaruh dari semua keterlambatan waktu yang lainnya konstan. 47 12. ARCH-GARCH Autoregressive Conditional Heteroscedasticity – General Autoregressive Conditional Heteroscedasticity adalah sebuah model atau metode yang digunakan untuk menjawab persoalan adanya volatilitas pada data dimana volatilitas tercermin dalam varian residual yang tidak memenuhi asumsi homokedastisitas. V. GAMBARAN UMUM Dalam bab ini dikemukakan mengenai gambaran umum kubis dan bawang merah di Indonesia, yang meliputi perkembangan luas areal panen, produksi, perkembangan konsumsi, dan aspek pemasaran. 5.1 Gambaran Umum Kubis 5.1.1 Perkembangan Produksi Kubis