37 Selain  itu,  sebagai  bahan  referensi  data  diperoleh  dari  Badan  Pusat
Statistik  BPS,  Departemen  Pertanian,  Direktorat  Jendral  Hortikultura  Jakarta, Pusat  Sosial  Ekonomi  dan  Kebijakan  Pertanian  PSEKP,  penelitian  terdahulu,
perpustakaan  LSI  Institut  Pertanian  Bogor,  perpustakaan  FEM,  internet  dan literatur-literatur yang relevan dengan topik penelitian.
4.3       Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data  primer  dan  data  sekunder  yang  diperoleh  akan  dijadikan  ukuran dalam penelitian ini.  Kedua data ini data primer dan data sekunder akan diolah
dan dianalisis melalui beberapa metode analisis yang digunakan. Metode analisis yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  meliputi  analisis  kuantitatif  dan  analisis
kualitatif. Analisis  kuantitatif  yang  dilakukan  dalam  penelitian  ini  adalah  analisis
risiko  dengan  menggunakan  model  ARCH-GARCH  dan  perhitungan  VaR. Analisis  ini  digunakan  untuk  menjawab  tujuan  penelitian  yang  pertama,  yaitu
menganalisis  besarnya  tingkat  risiko  harga  kubis  dan  bawang  merah.  Data  yang digunakan  untuk  analisis  risiko  adalah  data  harga  harian  Rpkg  kubis  dan
bawang merah dan data perkembangan pasokan kubis dan bawang merah dalam satuan ton  yang berjumlah 1147 data.  Data ini  diolah dengan bantuan program
Microsoft Excel, Minitab 14 dan Eviews 4.1. Analisis kualitatif dilakukan dengan pendekatan deskriptif yang digunakan
untuk menjawab tujuan penelitian yang kedua, yaitu menganalisis alternatif solusi yang  dilakukan  petani  selaku  produsen  untuk  mengurangi  risiko  harga  dari
komoditas  kubis  dan  bawang  merah.    Analisis  ini  menggunakan  data  kualitatif yang diperoleh melalui hasil wawancara dan diskusi langsung dengan pihak-pihak
yang berkepentingan seperti petani kubis dan bawang merah, pedagang grosir dan karyawan Kantor di Pasar Induk Kramat Jati PIKJ Jakarta.
4.3.1    Analisis Deskriptif
Analisis  deskriptif  digunakan  untuk  menganalisis  alternatif  solusi  yang dilakukan  oleh  petani  kubis  dan  bawang  merah  untuk  mengurangi  risiko  harga
yang  dihadapinya.    Analisis  ini  berdasarkan  pada  penilaian  petani  sebagai pengambil  keputusan  secara  subyektif.    Hal  ini  dilakukan  untuk  melihat  apakah
38 solusi yang dilakukan petani kubis dan bawang merah sudah cukup efektif untuk
mengurangi  risiko  harga  kedua  komoditas  tersebut.    Metode  yang  digunakan untuk mengetahui hal tersebut adalah melalui metode wawancara dengan bertanya
dan  berdiskusi  dengan  pihak-pihak  yang  berkepentingan  yaitu  petani  kubis  dan bawang  merah,  pedagang  grosir  kubis  dan  bawang  merah  serta  karyawan  kantor
Pasar Induk Kramat Jati PIKJ Jakarta .
4.3.2    Analisis Risiko
Data sekunder berupa data harga harian dan pasokan harian dari komoditas kubis dan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati diolah dengan menggunakan
Microsoft Excel, program Minitab 14 dan Eviews 4.1.  Analisis grafik pergerakan harga  harian  kubis  dan  bawang  merah  dilakukan  dengan  plot  grafik  time  series
untuk  melihat  kecenderungan  data.  Tingkat  risiko  diramalkan  dengan  model ARCH-GARCH.    Hal  ini  dilakukan  karena  ARCH-GARCH  mampu  menangkap
eror fluktuasi yang sering terjadi pada pergerakan data.  Pendekatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan :
a.  Spesifikasi  model  yaitu  dengan  pendeteksian  efek  ARCH  pada  persamaan harga  kubis  dan  bawang  merah  yang  menggunakan  tiga  variabel  yaitu  harga
P
t
sebagai variabel dependen variabel terikat serta harga sebelumnya P
t-1
dan jumlah pasokan Q sebagai variabel independen, dengan uji autokorelasi dan uji white heteroscedasticity.
b.  Pendugaan parameter dan pemilihan model varians yang terbaik yaitu dengan simulasi  beberapa  model  varians  berdasarkan  nilai  AIC  Akaike  Information
Criterion dan SC. c.  Uji  diagnostik  model  varians  dengan  analisis  galat  meliputi  kebebasan  galat
fungsi autokorelasi, uji ARCH dan uji normalitas galat.
d.  Melakukan peramalan nilai VaR. 4.3.2.1 Metode ARCH-GARCH