IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Pasar Induk Kramat Jati Jakarta dengan pertimbangan bahwa Pasar Induk Kramat Jati
merupakan salah satu pusat perdagangan sayuran terbesar di Indonesia, menjadi barometer harga dalam pembentukan harga di pasar-pasar lainnya serta sebagai
sumber informasi bagi Departemen Pertanian mengenai harga sayuran dan buah. Kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi perumusan masalah, perancangan
penelitian, pengumpulan data dan wawancara dengan pihak-pihak terkait terutama petani untuk analisis deskriptif dan tambahan interpretasi data sekunder,
pengolahan data, analisis data, penarikan kesimpulan serta kegiatan penulisan hasil akhir. Penelitian ini dilakukan dari penyusunan proposal hingga
penyelesaian skripsi pada bulan Februari 2009 sampai Juli 2009.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder dan data primer baik data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data sekunder
diperoleh dari Kantor Pasar Induk Kramat Jati Jakarta berupa data perkembangan pasokan harian dalam satuan ton dan data harga harian Rpkg kubis dan
bawang merah dari bulan Januari 2006 sampai Februari 2009. Jumlah data historis yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1147 data. Data tersebut akan
dijadikan input untuk meramalkan model dan mengukur besarnya tingkat risiko harga kubis dan bawang merah.
Data primer diperoleh melalui wawancara dan diskusi langsung dengan lima orang petani kubis di Desa Marga Mekar, Kecamatan Pengalengan dan
delapan orang petani bawang merah di Desa Larangan, Kabupaten Brebes serta lima orang pedagang grosir kubis, lima orang pedagang grosir bawang merah dan
karyawan di Kantor Pasar Induk Kramatjati, DKI Jakarta. Data primer ini digunakan sebagai bahan analisis tambahan untuk menginterpretasikan output
risiko harga kubis dan bawang merah yang diperoleh dan untuk menganalisis alternatif solusi yang dilakukan petani kubis dan bawang merah untuk mengurangi
risiko harga kedua komoditas tersebut.
37 Selain itu, sebagai bahan referensi data diperoleh dari Badan Pusat
Statistik BPS, Departemen Pertanian, Direktorat Jendral Hortikultura Jakarta, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian PSEKP, penelitian terdahulu,
perpustakaan LSI Institut Pertanian Bogor, perpustakaan FEM, internet dan literatur-literatur yang relevan dengan topik penelitian.
4.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data