Profil Kelapa Sawit di Indonesia

IV. GAMBARAN UMUM

4.1. Profil Kelapa Sawit di Indonesia

Tanaman kelapa sawit bukanlah tanaman asli dari Indonesia. Kelapa sawit masuk ke Indonesia pertama kali dari Afrika pada tahun 1848 yang ditanam di kebun raya Bogor. Pada tahun 1911 kebun kelapa sawit pertama kali dibuka di daerah Sumatera Utara, tepatnya di Tanah Itam Ulu. Luas areal kelapa sawit sampai tahun 1915 baru mencapai 2.715 ha, dan ditanam bersama tanaman lain seperti kopi, kelapa, karet dan tembakau Naibaho, 1998. Pada masa penjajahan Jepang, banyak perkebunan kelapa sawit digantikan dengan tanaman pangan dan pabrik-pabrik dihentikan. Pada tahun 1947 tepatnya setelah perang berakhir, kebun-kebun milik Belanda dan Jepang dikembalikan lagi kepada pemiliknya. Produksi CPO baru mencapai 160 ribu ton dengan luas areal hanya 103 ribu ha pada tahun 1957. Sampai tahun 2007, penyebaran perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencakup 22 provinsi yaitu seluruh provinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan, dua provinsi di Jawa Jawa Barat dan Banten, empat provinsi di Sulawesi Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat serta Papua dan Papua barat dengan luas areal tanam perkebunan kelapa sawit mencapai 6,77 juta ha. Dari ke 22 Provinsi, Riau merupakan provinsi yang mempunyai luas areal terbesar, yaitu mencapai 22,72 persen dari total areal kelapa sawit nasional. Tabel 4.1. Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit Seluruh Indonesia Tahun 2007 No. Provinsi Luas ha No. Provinsi Luas ha 1. Nangroe Aceh D. 274.822 12. Banten 14.894 2. Sumatera Utara 998.966 13. Kalimantan Barat 451.400 3. Sumatera Barat 291.734 14. Kalimantan Tengah 616.331 4. Riau 1.620.882 15. Kalimantan Selatan 257.862 5. Kepulauan Riau 6.678 16. Kalimantan Timur 339.294 6. Jambi 448.899 17. Sulawesi Tengah 52.298 7. Sumatera Selatan 682.730 18. Sulawesi Selatan 15.708 8. Bangka Belitung 172.227 19. Sulawesi Barat 115.906 9. Bengkulu 163.455 20. Sulawesi Tenggara 18.912 10. Lampung 152.409 21. Papua 29.736 11. Jawa Barat 10.550 22. Papua Barat 31.144 Sumber: Ditjenbun, 2009 Kepemilikan usaha perkebunan kelapa sawit dibagi menjadi tiga yaitu Perkebunan Rakyat PR, Perkebunan Besar Negara PBN, Perkebunan Besar Swasta PBS. Kepemilikan usaha PR baru ada sejak tahun 1979, yaitu ketika pemerintah mengembangkan kelapa sawit sebagai tanaman ekspor, dan mengalami perkembangan pesat dengan laju pertumbuhan mencapai 43,2 persen per tahun untuk periode tahun 1980-1989. Sampai tahun 2006, luas areal kelapa sawit terbesar diusahakan oleh PBS yaitu 47,69 persen, kemudian PR sebesar 41,59 persen, dan sisanya oleh PBN. Luas areal yang diusahakan oleh PR dan PBS paling besar berada di provinsi Riau, dengan total luas areal 805 ribu ha oleh PR dan 732 ribu ha oleh PBS. Pada PBN, luas areal terbesar berada di provinsi Sumatera Utara yaitu mencapai 284 ribu ha. Pada periode tahun 2000 sampai 2007 peningkatan luas areal kelapa sawit Indonesia telah mencapai 2.453 ribu ha. Tabel 4.2. Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit Menurut Bentuk Pengusahaan Tahun 2000-2007 Tahun PR ribu ha PBN ribu ha PBS ribu ha Total Luas ribu ha Pertumbuhan persen 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 1.167 1.561 1.808 1.854 2.120 2.356 2.549 2.852 588 610 632 663 665 677 679 698 2.403 2.542 2.627 2.766 2.781 2.915 3.023 3.358 4.158 4.713 5.067 5.283 5.566 5.948 6.251 6.908 13,35 7,51 4,26 5,36 6,86 5,09 10,51 Sumber : Ditjenbun, 2009 diolah

4.2. Industri Hilir Minyak Kelapa Sawit