Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

berfluktuatif tetapi cenderung tetap mengalami kenaikan. Hasil nilai RCA yang lebih dari satu juga menunjukkan bahwa CPO Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tinggi. Kusumawardhana 2008 meneliti bagaimana pengaruh kebijakan pajak ekspor PE CPO terhadap penawaran ekspor CPO Indonesia. Peneliti menggunakan persamaan simultan dengan metode estimasi yang digunakan adalah Two Stage Least Square 2SLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi CPO Indonesia, harga ekspor CPO, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar berpengaruh positif dengan penawaran ekspor CPO Indonesia. Pemberlakuan pajak ekspor akan mengurangi ekspor CPO Indonesia walaupun secara statistik tidak signifikan. Penawaran CPO Indonesia juga mempunyai hubungan yang negatif terhadap harga CPO domestik.

2.3. Kerangka Pemikiran

Komoditas minyak kelapa sawit CPO merupakan salah satu komoditas penting bagi perekonomian Indonesia, melalui peningkatan nilai tambah, ekspor, pengurangan kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja baru. Selain sebagai sumber devisa negara, berbagai manfaat dapat dihasilkan kelapa sawit, termasuk manfaatnya sebagai salah satu bahan baku biodiesel untuk bahan bakar nabati. Meningkatnya penggunaan BBN beberapa tahun terakhir membuat permintaan CPO dunia meningkat sehingga pasar komoditi ini bertambah luas. Adanya perluasan pasar, menjadikan peningkatan penawaran. Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia, keadaan ini menjadikan Indonesia beperan penting dalam menjaga keseimbangan pasar CPO dunia. Ketersediaan CPO Indonesia masih memiliki peluang yang besar, hal ini dapat dilihat dari luas areal, produksi dan produktivitas kelapa sawit. Peningkatan penggunaan biodiesel di dunia sebagai pengganti bahan bakar fosil sangat membuka peluang Indonesia untuk menjadi produsen biodiesel terbesar di dunia. Disisi lain tingkat permintaan CPO dalam negeri juga tinggi. CPO merupakan bahan baku dari minyak goreng yang merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok pangan yang paling dibutuhkan. Kebijakan pemerintah yang menetapkan penggunaan BBN biodiesel minimal 5 persen dari konsumsi BBM nasional juga membuat permintaan CPO dalam negeri semakin tinggi. Harga CPO di dalam negeri sangat ditentukan oleh harga CPO internasional, karena Indonesia menganut perekonomian terbuka. Harga CPO yang tinggi merupakan insenstif yang besar bagi para pengusaha domestik untuk mengekspor CPO dan menghindari diri dari kewajibannya untuk memenuhi kebutuhan CPO dalam negeri. Fokus penelitian ini adalah meneliti bagaimana penawaran minyak kelapa sawit CPO Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Error Correction Model ECM untuk mengetahui hubungan jangka panjang dan jangka pendek harga komoditi, luas areal, harga komoditi pesaing, harga solar, dan nilai tukar terhadap penawaran CPO Indonesia. Kerangka penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.4. Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran Pendugaan penawaran CPO Luas areal perkebunan kelapa sawit Harga domestik CPO Harga solar Nilai tukar Analisis jangka pendek dan jangka panjang Analisis ECM Error Correction Model Perkembangan produksi CPO Indonesia Peningkatan permintaan ekspor CPO Indonesia Bahan Bakar Nabati biodiesel dari CPO Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran CPO Indonesia dan nilai elastisitas penawaran CPO

2.4. Hipotesis