Model Penduga Biomassa dan Karbon Tanaman Karet

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan kandungan karbon pertanaman karet di perkebunan karet Bojong Datar PTP Nusantara VIII Kabupaten Pandeglang Banten didekati dengan kajian cadangan stock karbon dalam ekosistem tanaman karet. Perhitungan cadangan karbon meliputi pembuatan model penduga biomassa dan karbon tegakan karet, dan perhitungan cadangan karbon seluruh tegakan tanaman karet, karbon serasah dan karbon tanah dari ekosistem pertanaman karet.

5.1 Model Penduga Biomassa dan Karbon Tanaman Karet

Proses pemilihan model diawali dengan pemilihan beberapa persamaan Allometrik dengan menggunakan variable bebas yang sama pada beberapa persamaan allometrik dengan menggunakan persamaan model yang berbeda. Variabel-variabel bebas yang digunakan antara lain diameter setinggi dada D, tinggi total tanaman H, tinggi bebas cabang Hb dan kuadrat diameter dan tinggi total D 2 H. Hasil pengukuran dari tiga buah plot masing-masing sebanyak 10 tanaman dengan jumlah 30 tanaman dilakukan secara destruktif pada tegakan karet berdiameter 26.1 cm 36.8 cm dan kisaran tinggi 13,5 m sampai 17,6 m memberikan beberapa informasi bobot basah rata-rata dari 3 buah plot sebanyak 30 tanaman sesuai dengan bagian-bagian tanaman. gambar 11 . Gambar 11. Rata-rata bobot basah dari setiap bagian tanaman karet Di samping sifat fisik dalam bentuk bobot basah beberapa bagian tanaman karet, berdasarkan hasil analisis di laboratorium melalui pengambilan sampel bagian-bagian tanaman di lapangan memberikan informasi tentang persentase karbon sampel, bobot kering biomassa, dan kandungan karbon bagian tanaman sehingga dapat diketahui proporsi sebaran biomassa dan karbon tanaman pada setiap bagian tanaman Tabel 1. Tabel 1. Hasil analisis laboratorium dan perhitungan biomassa serta kandungan karbon beberapa bagian tanaman karet No Bagian Tanaman Persentase C-organik sampel Proporsi Biomassa dari Total Proporsi Karbon dari Total 1 2 3 4 Batang Cabang Daun Akar 41,31 36,21 46,02 42,74 51,42 21,95 8,17 11,26 52,62 26.15 9.31 11,92 Proporsi biomassa dari total merupakan persentase besarnya biomassa pada suatu bagian tanaman dibandingkan dengan biomassa total tanaman. Proporsi biomassa tertinggi terdapat pada bagian batang yaitu sebesar 51,42, kemudian diikuti oleh bagian cabang sebesar 21.95, akar 11,26 dan bagian terkecil yaitu daun sebesar 8,17. Sejalan dengan proporsi biomassa, maka proporsi karbon tertinggi juga terdapat pada bagian batang yaitu sebesar 52,62, hal ini menunjukan bahwa dari total karbon yang dikandung oleh tanaman, 52,62 jumlah karbon tersebut terdapat dibagian batang, dan sisanya terdapat di cabang sebesar 26,15, akar sebesar 11,92 dan karbon pada bagian daun sebesar 9,31. Proporsi karbon dari total merupakan persentase besarnya serapan karbon pada suatu bagian tanaman dibandingkan dengan serapan karbon tanaman total. Kandungan karbon tanaman dipengaruhi langsung oleh persentase kandungan karbon sampel dan biomassa tanaman karena kandungan karbon tanaman merupakan perkalian antara biomassa dan persentase kandungan karbon sampel hasil analisis laboratorium, adapun persentase kandungan karbon bagian tanaman terhadap biomassa merupakan perbandingan antara jumlah karbon yang diserap oleh bagian tanaman terhadap biomassa bagian tanaman tersebut. Hasil analisis laboratorium menunjukan bahwa kadar air semua bagian tanaman terbesar terdapat pada bagian batang sebesar 27,75 diikuti oleh akar yaitu sebesar 23,58 kemudian diikuti oleh bagian cabang sebesar 20,84 dan bagian kadar air terkecil terdapat dibagian daun yaitu sebesar 15,67 yaitu sedangan kadar karbon, persentase Biomassa, dan Persentase Karbon terbesar terdapat pada bagian batang. Terlihat pada gambar 12. Hasil analisis kadar karbon menunjukan bobot tertinggi pada bagian batang, diikuti bagian cabang, daun dan akar tertera pada gambar 13. Gambar 12. Kadar air rata-rata dari setiap bagian tanaman Gambar 13. Karbon rata-rata dari setiap bagian tanaman Kandungan biomassa atau berat kering pada setiap bagian tanaman karet disajikan pada gambar 14. Bagian tanaman yang digunakan untuk menentukan kandungan biomassa adalah batang, cabang, akar daun dan daun. Biomassa total adalah total biomassa bagian dikandung oleh seluruh bagian yang diteliti. Kandungan biomassa digunakan sebagai data untuk menentukan kandungan karbon, dan penentuan model penduga biomassa dengan diameter, dan tinggi tanaman . Gambar 14. Hasil analisis kadar biomassa rata-rata Hasil analisis laboratorium menyatakan bahwa persentase biomassa rata- rata terbesar dari data sebanyak 30 tanaman karet adalah biomassa batang, diikuti biomassa cabang, biomassa akar dan persentase terkecil adalah biomassa daun yaitu sebesar 16,97. Kandungan biomassa batang berkaitan erat dengan hasil produksi tanaman yang didapat melalui proses fotosintesis yang umumnya disimpan pada batang, karena batang pada umumnya memiliki zat penyusun kayu yang lebih banyak dibandingkan dengan bagian tanaman yang lain. Zat penyusun kayu tersebut menyebabkan bagian rongga sel pada batang akan menjadi lebih besar. Sedangkan daun umumnya tersusun oleh banyak rongga stomata yang menyebabkan struktur daun menjadi kurang padat, sehingga kurang berat. Biomassa atau bahan organic pada umunya hanya memiliki kisaran sebesar 3-6. Menurut White dan Plaskett 1991 kisaran biomassa pada daun adalah sekitar 6.

5.2 Model Penduga Biomassa dan Karbon Total

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 64 58

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Pada Komposisi Media Dan Genotipe Berbeda

0 43 86

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Media Ms Dengan Pemberian Benzil Amino Purin (Bap) Dan Naftalen Asam Asetat (Naa)

9 88 81

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Respon Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Terhadap Pemotongan Akar Tunggang Dan Pemberian Air Kelapa

2 37 54

Seleksi Dini Pohon Induk Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan RRIM 600 X PN 1546 Berdasarkan Produksi Lateks Dan Kayu

0 23 84

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun ( Corynespora Cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Kebun Entres

0 57 66

Intersepsi Pada Berbagai Kelas Umur Tegakan Karet (Hevea brasiliensis) (Studi Kasus Di Desa Huta II Tumorang, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun)

2 56 84

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 65 57