Sistem Budidaya Karet Karbondioksida

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Budidaya Karet

Tanaman karet Hevea brasiliensis merupakan jenis tanaman yang berasal dari Brasil. Tanaman ini merupakan sumber utama bahan karet alam dunia. Sebagai penghasil lateks, tanaman karet merupakan satu-satunya tanaman yang dikebunkan secara besar-besaran dibandingkan tanaman lain yang juga menghasilkan getah. Tanaman karet merupakan tanaman yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar. Tinggi tanaman karet dewasa mencapai 15-25 m. Batang tanaman ini bisanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi dan di atas. Daun karet berwarna hijau pada masa pertumbuhan, namun berubah menjadi kuning kemerahan jika akan rontok. Biasanya tanaman karet mempunyai jadwal kerontokan daun pada setiap musim kemarau. Sistem budidaya karet umumnya dilakukan dengan pola monokultur dan sistem agroforestry. Sistem monokultur adalah budidaya karet yang dilakukan dengan menggunakan satu jenis tanaman dalam suatu luasan tertentu. Sedangkan system agroforestry adalah budidaya karet dengan menggunakan tanaman lain diantara tanaman pokok, yang dapat berupa padi, palawija, sayuran dan bahkan tahunan. Sistem ini dianggap sebagai sistem penggunaan lahan yang berorientasi sosial, ekonomi dan ekologi dengan bentuk pemanfaatan lahan secara optimal pada suatu tapak di dalam dan atau di luar kawasan yang mengusahakan produksi biologi berdaur pendek dan berdaur panjang komoditi kehutanan dan pertanian berdasarkan kelestarian dan untuk kesejahteraan masyarakat, baik diusahakan secara serentak, maupun berurutan rotasi sehingga membentuk tajuk berlapis- lapis Lal, 1995.

2.2 Karbondioksida

Karbondioksida CO 2 terdapat pada atmosfer bumi dalam kepekatan 0,03 Cornnell dan Miller, 1995. Walaupun CO 2 mempunyai kepekatan yang rendah tetapi CO 2 memerankan peran yang penting dalam iklim bumi. Radiasi sinar matahari yang masuk mengandung panjang gelombang yang berbeda-beda tetapi pada saat masuk ke permukaan bumi sebagian besar energi diubah menjadi radiasi infra merah. Karbondioksida merupakan penyerap infra merah yang sangat kuat dan sifat ini membantu mencegah radiasi infra merah meninggalkan bumi, dengan begitu karbondioksida dapat mengatur suhu permukaan bumi. Menurut Fardiaz 1992 pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara CO 2 atmosfer yang jumlahnya meningkat dengan radiasi sinar matahari. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan di refleksikan kembali ke atmosfer. Sebagian besar sisanya akan diabsorpsi oleh benda-benda seperti batu karang dan benda lainnya. Sinar yang di absorbsi tersebut akan diradiasi kembali dalam bentuk radiasi infra merah dengan panjang gelombang lebih panjang dari sinar tampak yang dapat dirasakan sebagai panas jika bumi menjadi dingin.

2.3 Sumber dan Siklus Karbon

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 64 58

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Pada Komposisi Media Dan Genotipe Berbeda

0 43 86

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Media Ms Dengan Pemberian Benzil Amino Purin (Bap) Dan Naftalen Asam Asetat (Naa)

9 88 81

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Respon Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Terhadap Pemotongan Akar Tunggang Dan Pemberian Air Kelapa

2 37 54

Seleksi Dini Pohon Induk Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan RRIM 600 X PN 1546 Berdasarkan Produksi Lateks Dan Kayu

0 23 84

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun ( Corynespora Cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Kebun Entres

0 57 66

Intersepsi Pada Berbagai Kelas Umur Tegakan Karet (Hevea brasiliensis) (Studi Kasus Di Desa Huta II Tumorang, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun)

2 56 84

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 65 57