5.2.3 Model Penduga Hubungan Karbon dengan Biomassa
Potensi karbon pada tanaman karet dapat dipresentasikan oleh biomassanya. Berdasarkan data biomassa dan kandungan karbon setiap bagian
tanaman diketahui bahwa hubungan keduanya adalah linear positif, yaitu kandungan karbon meningkat secara linear seiring dengan meningkatnya
biomassa tanaman. Model hubungan antara antara karbon dengan biomassa didekati dengan menggunakan model penduga C=a+bW. Persamaan allometrik
penduga karbon dengan biomassa yaitu C=2.115+0.393W R
2
=62.30. Berdasarkan persamaan allometrik model penduga hubungan karbon
dengan diameter dan biomassa dengan diameter pada tanaman karet PTP Nusantara VIII Kabupaten pandeglang Banten dapat diketahui proporsi karbon
yaitu sebesar 28,25, disajikan pada tabel 5. Tabel 4. Proporsi karbon terhadap biomassa tanaman karet di perkebunan karet
Bojong Datar PTP Nusantara VIII Banten
Proporsi karbon yang diduga dari biomassa adalah sebesar 28,25, hasil penelitian ini berbeda dengan Brown 1996 yang melaporkan bahwa 50
dari biomassa adalah karbon. Sedangkan hasil penelitian Mudiyarso dan Wasrin 2000 di lahan karet Rantau Pandan, Jambi menyebutkan bahwa 45 dari
biomassa total adalah karbon dan secara umum kandungan karbon terhadap biomassa berkisar sekitar 41-54 IPCC,1996. Hasil penelitian Yulyana 2005
pada tanaman karet di Bengkulu Utara menunjukan bahwa 16,63-20,96 dari biomassa adalah karbon terikat. Hasil penelitian Hilmi 2003 di lahan hutan
mangrove, Indragiri Hilir Riau menunjukan bahwa 19-47 dari biomassa adalah karbon terikat, hasil penelitian Onrizal 2004 pada hutan kerangas Kalimantan
Selatan menunjukan bahwa 19-27 dari biomassa adalah karbon terikat.
5.3 Biomassa dan Cadangan Karbon Serasah
Hasil analisis laboratorium potensi biomassa dan cadangan karbon serasah pertanaman karet di perkebunan karet Bojong Datar PTP Nusantara VIII
Kabupaten Pandeglang Banten menunjukan bahwa biomassa yang dihasilkan Biomassa tonha
Karbon tonha Karbon
97.437,2 38.365,6 28,25
adalah sebesar 8,53 tonha sehingga potensi karbon yang dihasilkan oleh perkebunan karet kebun bojong datar dengan luasan areal 3.292,47 ha adalah
sejumlah 28.084,77 ton, sedangkan cadangan karbon sebanyak 1,47 ton ha sehingga cadangan karbon serasah di perkebunan karet Bojong Datar dengan luas
areal 3.292,47 ha adalah sejumlah 4.839,93 ton, disajikan dalam tabel 6. Tabel 5. Potensi kandungan karbon dan biomassa serasah di areal
perkebunan karet Bojong datar PTP Nusantara VIII Kabupaten Pandeglang Banten
Plot Karbon
Biomassa kgplot
kgha tonha
kgplot kgha tonha
I 0.03 1200
1.2 0.18
7200 7.2
II 0.04 1600
1.6 0.25
10000 10
III 0.04 1600 1.6
0.21 8400
8.4 rata-rata 0.04 1466.67 1.47 0.21 8533.33 8.53
Serasah terbentuk dari daun-daun yang gugur maupun cabang-cabang yang mengering, mati dan jatuh ke permukaan tanah. Serasah memberikan
masukan bahan organik ke tanah melalui proses dekomposisi. Jumlah masukan bervariasi tergantung dari jenis tanaman dan musim. Pada musim kemarau
beberapa tanaman cenderung lebih banyak menggugurkan daunnya dari pada musim penghujan. Tanaman karet termasuk jenis yang menggugurkan daun pada
musim kemarau. Pada saat pengukuran dilakukan merupakan musim peralihan sehingga serasah tidak banyak dijumpai.
5.4 Cadangan Karbon Tanah
Hasil analisis laboratorium potensi cadangan karbon tanah di pertanaman karet perkebunan Bojong Datar PTP Nusantara VIII Kabupaten Pandeglang
Banten sebesar 292 tonha, sehingga potensi karbon tanah perkebunan karet dengan luas areal 3.292,47 ha adalah 961.401,24 ton.
Dari sampel yang diambil pada kedalaman 0-20, 20-40, 40-60 cm menunjukan bahwa kandungan karbon terbesar terdapat pada lapisan teratas yaitu
lapisan 0-20 cm. Kandungan karbon lapisan tanah bagian atas lebih tinggi daripada lapisan tanah di bawahnya diduga karena masukan bahan organic dari
luar tanah banyak terkumpul dipermukaan tanah, selanjutnya bahan organic akan mengalami dekomposisi dan mineralisasi dari bahan organik tanah BOT,
mineral tanah dan dari pemupukan memasuki pool hara tersedia dalam tanah. Hairiah dan Mudiyarso 2000 menyatakan bahwa tingginya ketersediaan hara
dipermukaan tanah menyebabkan banyak akar tanaman tumbuh dilapisan atas sehingga sebaran karbon menjadi lebih banyak. Berat jenis Bj tanah dalam
penelitian di pertanaman karet perkebunan Bojong Datar PTP Nusantara VIII Kabupaten Banten diasumsikan 1 gcm
3
. Tabel 6. Cadangan karbon tanah di perkebunan karet Bojong Datar PTP
Nusantara VIII Kabupaten Pandeglang Banten
5.5 Nilai Manfat Karbon