tetapi pada saat masuk ke permukaan bumi sebagian besar energi diubah menjadi radiasi infra merah. Karbondioksida merupakan penyerap infra merah yang sangat
kuat dan sifat ini membantu mencegah radiasi infra merah meninggalkan bumi, dengan begitu karbondioksida dapat mengatur suhu permukaan bumi.
Menurut Fardiaz 1992 pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara CO
2
atmosfer yang jumlahnya meningkat dengan radiasi sinar matahari. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan di refleksikan
kembali ke atmosfer. Sebagian besar sisanya akan diabsorpsi oleh benda-benda seperti batu karang dan benda lainnya. Sinar yang di absorbsi tersebut akan
diradiasi kembali dalam bentuk radiasi infra merah dengan panjang gelombang lebih panjang dari sinar tampak yang dapat dirasakan sebagai panas jika bumi
menjadi dingin.
2.3 Sumber dan Siklus Karbon
Pada dasarnya karbon bersumber dari kegiatan antropogenik dan alami. Sumber utama karbondioksida CO
2
adalah bahan organik yang terjadi akibat tindakan mikroorganisme, penebangan hutan, respirasi oleh hewan, tumbuhan dan
manusia serta pembakaran bahan api. Kegiatan antropogenik seperti industri, penggunaan bahan bakar fosil, dan transformasi lahan diantaranya penebangan,
pembukaan lahan dan kebakaran hutan secara besar-besaran merupakan sumber emisi karbon maupun gas-gas rumah kaca lainnya Soedomo, 2001.
Pengurangan konsentrasi karbon di atmosfer dapat terjadi melalui proses fotosintesis oleh tanaman atau tumbuhan hijau daun. Fotosintesis didefinisikan
sebagai proses pembentukan gula dari dua bahan sederhana yaitu CO
2
dan air H
2
O dengan bantuan klorofil dan cahaya matahari sebagai sumber energi. Fotosintesis merupakan asimilasi zat karbon, dimana zat-zat organik CO
2
dan H
2
O diubah menjadi molekul C
6
H
12
O
6
dengan bantuan energi cahaya matahari dan klorofil Gardner et al. 1991. Pada areal konversi yang mengalami degradasi
lahan pengurangan emisi karbon dapat dilakukan dengan penanaman kembali perkebunan, agroforestri, reforestrasi dan aforestrasi sehingga emisi karbon
tanah yang meningkat dapat ditangkap kembali melalui proses fotosintesis Brown et al. 1993
Jumlah CO
2
yang berada di atmosfir, sebagian besar diserap oleh permukaan laut dan disimpan dalam bentuk karbonat, sisanya diserap oleh tanah
dan tumbuhan. Namun kenyataannya, di areal pertanian CO
2
yang diserap oleh tanaman tidak seimbang dengan CO
2
yang dilepaskan oleh tanah akibat deforestasi dan alih fungsi lahan. Kondisi ini terjadi sebagai akibat terjadinya
oksidasi humus yang relatif cepat yang akhirnya akan melepaskan CO
2
kembali ke atmosfir. Dalam sistem tanaman, makin banyak biomassa hijau, makin banyak
fotosintesis dan makin banyak CO
2
atmosfir dirubah atau dikonversi menjadi glukosa C
6
H
12
O
6 .
Fotosintesis didefinisikan sebagai proses pembentukan gula dari dua bahan baku sederhana yaitu karbon dioksida dan air dengan bantuan
klorofil dan cahaya matahari sebagai sumber energi Gardner et al. 1991. Persamaan sederhana dari proses fotosintesis adalah sebagai berikut :
Cahaya 6CO
2
+ 6H
2
O C
6
H
12
O
6
+ 6O
2
klorofil Proses fotosintesis terdiri atas tiga tahapan yaitu 1 Absorbsi cahaya dan
retensi energy cahaya, 2 konversi energi cahaya ke potensi kimia dan 3 stabilisasi dan penyimpanan potensi kimia. Proses ini diawali dengan penyerapan
cahaya oleh molekul klorofil di dalam tanaman, molekul tereksitasi menjadi energi dan elektron yang ditingkatkan untuk level energi yang lebih tinggi
Gardner et al. 1991.
2.4 Biomassa