tonha C. NPC =
Nilai manfaat penyerapan karbon dari pembangunan tanaman karet Rp.
HC = harga karbon dalam skema perdagangan karbon menurut skenario CER sementara, yaitu harga karbon CER permanen
yang dikonverasi dengan suku bunga negara-negara maju sebesar 6 Rpton C, 1 USD = Rp.10.250.
LAK = luas areal pembangunan tanaman karet ha.
4.7 Pengolahan dan Analisis Data
Pendugaan model matematik hubungan antara biomassasaa dan karbon dengan diameter dan tinggi tanaman karet menggunakan Uji Regresi , program
statistic SPSS 15, MINITAB 14 dan Microsoft Excel 2003. 4.8 Pemilihan Model
Model yang dipilih berdasarkan pada kriteria sebagai berikut: a. Kesesuaian terhadap fenomena
b. Sifat keterandalan model Koefisien determinasi R
2
mendekati 100, berati data semakin terandalkan.
2
100 JKR
R JKT
= ×
Apabila nilai R
2
mendekati 100, bearti data semakin terandalkan. Variasi S
2
, yaitu tingkat keanekaragaman data dengan menggunakan rumus:
2 2
2
1 xi
xi n
s n
− =
−
∑ ∑
Model yang dipilih adalah model yang memiliki variasi terkecil. Koefisien determinasi terkoreksi R
2
ajusted = R
2
a Koefisien determinasi terkoreksi adalah koefisien determinasi yang
sudah dikoreksi oleh derajat bebas dari jumlah kuadrat sisa JKS dan jumlah kuadrat total JKT dengan rumus sebagai berikut:
2 2
1 1 1
1 JKS
n p
n R adj
R JKT
n n
p ⎡
⎤ −
− =
= − − ⎢
⎥ −
− ⎣
⎦ Dimana p adalah banyaknya parameter dalam regresi termasuk
βθ, dan n adalah banyaknya objek kasus yang dianalisis. Kriteria uji R
2
adjusted sama dengan kriteria R
2
. c. Uji keabsahan model
Uji keabsahan model model validation bertujuan untuk melihat kemampuan model dalam menduga sekelompok data baru yang tidak
diikutsertakan dalam pembentukan modelnya. Prosedur yang dipakai dalam penelitian ini adalah prosedur uji keabsahan prosedur Jackknife
yang dikembangkan oleh Quenouille dan Tukey Efron, 1979. Langkah- langkah pengujiannya sebagai berikut:
1.Hilangkan kasus pertama dari set data untuk pendugaan model. 2.Tentukan pendugaan model berdasarkan n-1 data sisanya selain kasus
pertama. 3.Tentukan penduga dari peubah tak bebas kasus pertama berdasarkan
penduga model yang diperoleh dari langkah kedua. 4.Ulangi langkah 1 sampai 3 untuk seluruh kasus yang ada sampai kasus
yang ke-n. Apabila ˆ
Yi adalah penduga bagi Yi, yaitu penduga peubah tak bebas dari
kasus ke-I yang diperoleh dengan memakai penduga model berdasarkan n-1 tanpa kasus ke-I, maka dari n kasus yang ada akan dapat diperoleh n
buah simpangan ˆ Yi
terhadap Yi, yaitu: ei= Yi- ˆ
Yi , untuk i=1,2,…n
dari n buah ei ini dapat ditentukan: mi=eiYix100, untuk i=1,2,…n
selanjutnya, apabila di = mi
2
, maka akan dicari:
2 1
n i
MSPE di
n
=
=
∑
2 2
2 1
1
1
n n
i i
S d di
di n
n
= =
⎡ ⎤
⎛ ⎞
⎛ ⎞
⎛ ⎞
⎢ ⎥
⎜ ⎟
= −
− ⎜
⎟ ⎜
⎟ ⎜
⎟ ⎜
⎟ ⎢
⎥ ⎝
⎠ ⎝
⎠ ⎝
⎠ ⎣
⎦
∑ ∑
100 Sd
CVd x
d =
Keterangan : MSPE = Mean Square Predicted Error
S
2
D = variasi CVd = koefisien varian
Model akan semakin baik apabila memiliki MSPE dan CVd yang semakin kecil. Atas dasar ini, maka nilai MSPE dan CVd selanjutnya dipakai sebagai
kriteria dalam menentukan tingkat keabsahan dari model-model yang dicobakan. Uji keabsahan model merupakan uji yang terakhir dilakukan dalam
pemilihan model yang terbaik dan sekaligus juga untuk menentukan cara pendekatan terbaik dalam pemecahan masalah dalam penelitian ini, selain faktor-
faktor kekonsistenan dalam penerimaan model tertentu pada setiap kali membangun model, kepraktisan pemakaian model dan kemudahan mendapatkan
modelnya.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan kandungan karbon pertanaman karet di perkebunan karet Bojong Datar PTP Nusantara VIII Kabupaten Pandeglang Banten didekati dengan
kajian cadangan stock karbon dalam ekosistem tanaman karet. Perhitungan cadangan karbon meliputi pembuatan model penduga biomassa dan karbon
tegakan karet, dan perhitungan cadangan karbon seluruh tegakan tanaman karet, karbon serasah dan karbon tanah dari ekosistem pertanaman karet.
5.1 Model Penduga Biomassa dan Karbon Tanaman Karet
Proses pemilihan model diawali dengan pemilihan beberapa persamaan Allometrik dengan menggunakan variable bebas yang sama pada beberapa
persamaan allometrik dengan menggunakan persamaan model yang berbeda. Variabel-variabel bebas yang digunakan antara lain diameter setinggi dada D,
tinggi total tanaman H, tinggi bebas cabang Hb dan kuadrat diameter dan tinggi total D
2
H. Hasil pengukuran dari tiga buah plot masing-masing sebanyak 10
tanaman dengan jumlah 30 tanaman dilakukan secara destruktif pada tegakan karet berdiameter 26.1 cm 36.8 cm dan kisaran tinggi 13,5 m sampai 17,6 m
memberikan beberapa informasi bobot basah rata-rata dari 3 buah plot sebanyak 30 tanaman sesuai dengan bagian-bagian tanaman. gambar 11
.
Gambar 11. Rata-rata bobot basah dari setiap bagian tanaman karet