Penutup Lessons Learnt Challenges
3. Model dan Strategi Pengembangan Technopreneurship dalam Lingkup Nasional
Basis pengembangan ide untuk technoprenership bukan hanya berasal dari kemampuan dan kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi saja science and technology push, melainkan juga harus berbasis kepada tarikan pasar market pull. Selain itu dalam pemetaan arah pengembangan technopreneurship, yang dapat menuntun ke penentuan arah implementasi technopreneurship, diperlukan lima kegiatan yang sama pentingnya. Kelima kegiatan tersebut didaftar di bawah ini. 1. Analisis kecenderungan pasar dan persaingan 2. Analisis prospek produk 3. Evaluasi opsi produk teknologi 4. Penilaian kritis mengenai teknologi 5. Penilaian kritis mengenai kesenjangan teknologi pada bisnis yang sedang berjalan. Selain itu terdapat empat pilar bangunan kompetitif yang mampu menciptakan nilai, yang pelaksanaannya dilakukan bersamaaan dengan Bogor, 18-19 Februari 2013 ISSN 2337-4969 331 kegiatan litbang, dan diharapkan dapat dijadikan strategi bisnis yang akan menghasilkan keuntungan bagi para pemangku kepentingan agroindustri. Keempat pilar tersebut adalah penawaran pasar, aktivitas pemasaran, arsitektur bisnis dan sistem operasional agroindustri. Model penguatan pendidikan technopreneurship yaang dilakukan di Indonesia dapat mengadopsi model yang dikembangkan oleh Asian Development Bank Yahaya, et al., 2009 untuk pengembangan nanoteknologi, dengan mempertimbangkan status penguasaan technopreneurship di Indonesia, harapan di masa depan, serta mekanismenya yang akan diambil. Status terkini yang dapat diidentifikasi pada penguasaan technopreneurship adalah sebagai berikut: 1 Jumlah SDM yang menguasai Technopreneurship masih sangat sedikit, 2 Banyak Teknologi dikembangkan hanya sebatas untuk kepentingan pengetahuan saja, 3 Pelaksanaan kerjasama Akademia – Industri masih sangat terbatas, serta 4 Adanya keterbatasan dana, fokus penelitian dan kelompok penelitian yang kompeten dalam pengembangan technopreneurship Gambar 2. Secara nyata, penguasaan technopreneurship di perguruan tinggi sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut: 1 Jumlah SDM Technopreneur yang mencukupi, 2 Adanya sejumlah peneliti, terutama Doktor, yang aktif dalam melakukan publikasi hasil litbang, 3 Tersedianya program kompetisi Technopreneurship pada setiap jenjang pendidikan, 4 Pendidikan technopreneurship juga melakukan orientasi keluar, yakni pada dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi, 5 Penerapan Teknologi yang dihasilkan litbang, 6 Terjadinya Transfer Akademia – Industri yang efisien, serta 7 Orientasi pengembangan technopreneurship yang harus Fokus dan sangat kompetitif. Gambar 2. Model Penguatan Pendidikan Technopreneurship Yang Dapat Diadopsi di Indonesia Adaptasi dari IDB; Yahaya, et al., 2009. 332 ISSN 2337-4969 Dalam visinya, pengembangan pendidikan technoporeneurship memerlukan sejumlah prasyarat, seperti yang dijelaskan di bawah ini Gambar 3: 1. Diperlukan perbaikan materi pendidikan dalam mata kuliah inovasi dan kewirausahaan. Inovasi diarahkan ke penerapan hasil litbang teknologi, sedangkan kewirausahaan diarahkan pada hasil kreasi dan pengembangan seni dalam mengelola usaha. 2. Diperlukan peningkatan keterampilan sumberdaya manusia dalam menerapkan inovasi teknologi yang dapat menyempurnakan pengembangan kewirausahaan. 3. Diperlukan kegiatan penelitian dan pengembangan yang terstruktur untuk menghasilkan inovasi unggulan 4. Diperlukan peningkatan anggaran penelitian dan pengembangan, yang saat ini besarnya antara 0.07 – 0.1 dari GDP, minimal menjadi 1 GDP, seperti yang diusulkan oleh Komite Inovasi Nasional Zuhal, 2012, apalagi seperti yang diusulkan oleh UNESO sebesar 3 dari GDP. Dalam kegiatan operasionalnya, transformasi dari kondisi penerapan technopreneurship yang rendah ke keadaan yang diinginkan di atas, memerlukan sejumlah prasyarat berikut Gaambar 3. 1. Harus ada inisiatif untuk pengembangan technopreneurship di tingkat nasional 2. Harus terjadi kegiatan Litbang yang produktif, perbaikan infrastruktur litbang, dan peningkatan alokasi pendanaan litbang technopreneurship yang sangat nyata besarnya. 3. Diperlukan reformasi terhadap kurikulum lama, dan memperbaikinya dengan mengintegrasikan seluruh pengetahuan technopreneurship ke dalam kurukulum baru yang disempurnakan. 4. Meningkatkan hubungan kerjasama diantara Akademia dan Industri yang lebih baik. Gambar 3. Strategi Pengembangan Technopreneurship Melalui Kinerja Pendidikan Tinggi.Parts
» Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Pembukaan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Peran Inovasi dan Tecnopreneurship dalam Memperkokoh Kemandirian Ekonomi
» Pertama, pengembangan technopreneur adalah katalis yang tercepat
» Kedua, pengembangan technopreneur memfasilitasi identifikasi
» Ketiga, pada lingkup pembinaan karakter bangsa, technopreneur
» Pendahuluan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Disain Program Pendidikan Berorientasi Technopreneurship
» Mekanisme Pelaksana dan Dukungan Yang Diperlukan
» Perbaikan Berkelanjutan Yang Dilakukan
» Impelementasi dan Hasil Sementara Kurikulum Technopreneurship
» Pembelajaran Yang Didapatkan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Pengembangan Technopreneurship di Jurusan Teknik Fisika UGM
» Peran UMKM Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Hambatan yang Dihadapi Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Strategi Pembelajaran Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Penerapan Materi Technopreneurship Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Latar Belakang Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Tujuan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» PRODUK HASIL INOVASI Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» TENANT YANG SIAP Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Technopreneur Coop Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Pengembangan Innovation Fair Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Business Matching Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Pelaksanaan Program Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Evaluasi Pendahuluan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Metodologi Pelaksanaan Kegiatan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Saran Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Konsep Kewirausahaan dan Technopreneurship
» Model Pendidikan Technopreneurship Perguruan Tinggi
» Pembahasan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Technopreneur Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Basic Peningkatan Technopreneur dalam Kancah Universitas
» Middle Peningkatan Technopreneur dalam Kancah Universitas
» Expert Peningkatan Technopreneur dalam Kancah Universitas
» Arah Technopreneur Indonesia Kesimpulan
» Hasil dan Pembahasan Perilaku Wirausaha Mahasiswa
» Kesimpulan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Hasil Perancangan Prototipe Permainan Edukasi Savior of the Earth
» Pembahasan dan Diskusi Education for worker, yaitu mendidik orang menjadi pekerja dengan
» Education of the citizen , yaitu menyiapkan individu menjadi warga
» Education of human being, yaitu mendidik individu semakin
» Rekomendasi Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Input adalah siswa SMU atau SMK untuk semua Program Studi
» Selanjutnya dilakukan tes khusus yang difokuskan pada minat, bakat dan talenta
» Perumusan Teknis Perancangan Program Pembelajaran
» Machine Peralatan: Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Money Biaya: Misi Membangun jaringan kerjasama guna pengembangan kegiatan
» Method Metode: Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Material Bahan Baku: Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Metodologi Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Hasil dan Pembahasan Faktor yang mempengaruhi pengembangan kewirausahaan mahasiswa
» Metode Disain One-STEP Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Hasil dan Pembahasan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Simpulan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Metode Implementasi Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Perkuliahan Teknologi Adaptif Bermuatan Technopreneurship
» Penutup Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Hambatan Hambatan yang dihadapi dalam pengembangan mata kuliah berbasis
» Testimonial Mahasiswa Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Materi Pendukung Pembelajaran Tinggi
» Penyajian Materi Pembelajaran Tinggi
» Keruntutan dan Kesatuan gagasan
» 2 Tipografi Kulit Buku Tinggi
» Tinggi Desain isi buku C1. Tata Letak Isi
» Metode Penulisan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Diskusi Pendidikan Technopreneur dalam Modul Kedokteran Estetik
» Latar Belakang Masalah Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Pengembangan Mata Kuliah Kewirausahaan yang Bermuatan Inovasi
» Urgensi Kewirausahaan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Gorontalo dan Komoditas Unggulan
» Kewirausahaan dan Inovasi Pembelajaran
» Silabus Mata Kuliah Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Peraturan Kelas Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Model Perkuliahan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Hasil Perkulihan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Deskripsi Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Kesimpulan dan Saran Kesimpulan
» Demonstrasi Pembuatan Biopestisida Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Formulasi Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Beberapa Catatan Penting Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Rancangan Praktikum Terpadu Pengolahan Pangan Deskripsi Mata Praktikum
» Lesson Learned dan Kendala yang Dihadapi
» Keberhasilan Perubahan dan Pengembangan Mata Kuliah
» Permasalahan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Pengembangan Mindset Increasing Return
» Palangka Raya Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Sukamara Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Kotawaringin Barat Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Lamandau Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Seruyan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Kotawaringin Timur Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Katingan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Gunung Mas Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Pulang Pisau Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Kapuas 55.000 Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Barito Timur Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Barito selatan 325.000 Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Barito Utara 105.000 Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Murung Raya 55.000 Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Membangun Ekosistem Inovasi Technopreneuship
» Kebijakan Kunci untuk Menanggulangi The Critical Bottlenecks
» Sosialisasi Hasil Penelitian Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual
» Kondisi Proses Produksi dan Pemurnian Selulosa Mikrobial untuk Membran Mikrofiltrasi
» Pemanfaatan Lemak Tengkawang sebagai Substituen Malam pada Pembuatan Lipstik
» Bioplastik dari PHA yang dihasilkan Ralstonia eutropha pada Hirolisat Minyak Sawit
» Proses Produksi Surfaktan Dietanolamida DEA dari Asam Lemak Minyak Inti Sawit
» Rolling Oil berbahan dasar minyak sawit
» Rolling Oil berbahan dasar minyak kastor
» Sabun Kesehatan dari Minyak Jarak Pagar
» Proses Produksi Gelatin dari Kulit Sapi Menggunakan Metoda Ekstraksi Bertahap
» Formulasi Heavy Duty Cleaner menggunakan Methyl Ester Sulfonic Acid dari Metil Ester Olein Sawit
» Pengantar Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Peran Dunia Pendidikan Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Proses Pengembangan Teknologi MES untuk EOR dan IOR
» Akses Pendanaan untuk Penelitian
» Sosialisasi Hasil Riset Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Aplikasi Surfaktan MES yang Dihasilkan di Lapangan Minyak
» Metode Penelitian Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Mokaf dan Beberapa Penelitian Terkait
» Peluang dan Tantangan Pengembangannya Di Jawa Tengah
» Konsep Dasar Program Pre-Mentoring RAMP-IPB
» Desain dan Mekanisme Program Pre-Mentoring RAMP-IPB
» Implementasi Program Pre-Mentoring RAMP-IPB
» Penutup Lessons Learnt Challenges
» Inovasi dan Litbang Agroindustri Berbasis Pengetahuan dan
» Model dan Strategi Pengembangan Technopreneurship dalam Lingkup Nasional
» Produksi Telur Kaya DHA Berbahan Baku Ramah Lingkungan
» Strategi Pemasaran Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
» Eugenol : Small is Beautiful
» Cocodiesel dari Bondowoso Prosiding konferensi nasional inovasi dan technopreneurship
Show more