Harga Riil Impor Pulp Indonesia Permintaan Kertas Indonesia

nyata secara variabel endogennya. Pada Software SAS, hasil uji statistik nilai Pr. Nilai ini merupakan probabilitas untuk uji dua arah, pengujian satu arah nilai probabilitas harus dibagi dua.

3. Uji ekonometrika

Uji ekonometrika yang dilakukan adalah uji autokorelasi sehingga setiap persamaan dalam model terdapat beberapa yang tidak mengandung lag endogenus akan diuji dengan menggunakan Durbin Watson dan persamaan yang mengandung lag endogenus akan diuji menggunakan Durbin-H Statistic Pindyick and Rubinfield, 1998. Pengujian menggunakan Durbin Watson dapat dilakukan dengan melihat nilai batas bawah dU dan batas atas dL pada tabel Durbin Watson sedangkan uji menggunakan Durbin-H Statistic yang dirumuskan sebagai berikut: Tabel 13. Range Statistik Durbin-Watson Nilai dw Hasil 4-d1dw4 Tolak hipotesis nol; negatif otokorelasi ada 4-dudw4-d1 Tidak ada kesimpulan 2dw4-du Terima hipotesis nol Dudw2 Terima hipotesis nol D1dwdu Tidak ada kesimpulan 0dwd1 Tolak hipotesis nol; positive otokorelasi ada Sumber: Pindyick and Rubinfield, 1998 Cara mencari nilai Durbin h statistic sebagai berikut: h = {1-0.5 DW}{N[1-NVar Bhat]} 0.5 keterangan: h = angka Durbin h statistik N = jumlah pengamatan contoh Var Bhart = varians dari koefisien lagged endogenus variabels SE 2 Dw = nilai statistik Durbin Watson Pada Durbin h statistic, j ika ditetapkan taraf α = 20 diketahui -1,96 ≤ hitung ≤1,96, maka disimpulkan persamaan tidak mengalami serial korelasi. Selanjutnya jika diketahui nilai hitung -1,96, maka terdapat autokorelasi negatif, sebaliknya jika diketahui nilai hitung 1,96, maka terdapat autokorelasi positif Pindyck dan Rubinfield, 1998.

4.2.5. Validasi Model

Salah satu tahap yang penting di dalam model ekonometrika adalah validasi model. Validasi model yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan tahun 2001 sampai 2011. Kegunaan dari validasi model adalah untuk mengetahui apakah model cukup valid dalam membuat suatu simulasi alternatif kebijakan atau non kebijakan dan peramalan. Tujuan dari validasi model untuk menganalisis sejauhmana model tersebut dapat mewakili dunia nyata. Keragaman antara kondisi aktual dengan yang disimulasi dapat dilihat menggunakan beberapa kriteria statistik, yaitu: RMSPE Root Mean Square Percent Error, dan U = Theils Inequality Coefficient Pindyck dan Rubinfield, 1998. Statistik RMSPE digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai-nilai peubah endogen hasil pendugaan menyimpang dari alur-alur nilai aktualnya dalam ukuran relatif persen, atau seberapa dekat nilai dugaan itu mengikuti perkembangan nilai aktualnya. Kemudian, statistik U-Theil yang nilainya berkisar antara 0 sampai 1 bermanfaat untuk mengetahui kemampuan model untuk analisis simulasi peramalan. Semakin mendekati nol atau semakin kecil nilai U-Theil, pendugaan model semakin baik. Makin kecil nilai RMSPE dan U-Theil, serta makin besar R 2 maka model semakin valid untuk disimulasi. Nilai statitistik tersebut dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut: RMSPE = √ T ∑ Y −Y a Y a x T t= U-Theil = √ T ∑ Y t s −Y t a T = √ T ∑ Y t s T = + √ T ∑ Y t a T = dimana: Y t s = Nilai simulasi dasar dari variabel endogen Y t a = Nilai aktual variabel endogen T = Jumlah periode simulasi 1, 2, 3, ...., 8 RMSPE = Root mean Squares Percent Error U-Theil = Theil’s Inequality Coefficient

4.2.6. Simulasi Model

Pada dasarnya simulasi model bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan pada masa lampau dan melakukan peramalan untuk masa yang akan datang Pindyck dan