Impor Pulp Indonesia METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data

2. Uji Statistik

Pengujian model dengan pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan uji statistik-F dan uji statistik-T

a. Uji Statistik-F

Uji statistik-F adalah persamaan yang digunakan untuk mengetahui dan menguji apakah variabel penjelas secara bersama-sama berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel endogen Koutsoyiannis, 1977 Hipotesis: H : β 1 =β 2 ...= β i =0 H 1 : minimal ada satu β i ≠ 0 Keterangan i = banyaknya variabel bebas dalam suatu persamaan Apabila nilai peluang P value uji statistik- F taraf α= 20 persen maka tolak H . Tolak H berarti variabel penjelas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel endogen. Pada software SAS, hasil uji statistik-F bisa dilihat dari nilai Pr. Nilai ini merupakan probabilitas untuk uji data dua arah, sehingga untuk pengujian satu arah nilai probabilitas harus dibagi dua.

b. Uji Statistik-t

Uji statistik-t adalah persamaan yang digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel penjelas berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel endogen Koutsoyiannis, 1977. Hipotesis: H : β i =0 H 1 : Uji satu arah a. β i b. β i Uji dua arah c. β i ≠ 0 Kriteria uji jika: 1. H 1 : βj 0, bila P-value uji statistik-t α maka terima H 2. H 1 : βj 0, bila P-value uji statistik-t α maka tolak H Penelitian menggunakan uji satu arah den gan taraf α sehingga apabila P-value uji statistik- t α sebesar 20. Hal ini berarti bahwa variabel penjelas berpengaruh nyata secara variabel endogennya. Pada Software SAS, hasil uji statistik nilai Pr. Nilai ini merupakan probabilitas untuk uji dua arah, pengujian satu arah nilai probabilitas harus dibagi dua.

3. Uji ekonometrika

Uji ekonometrika yang dilakukan adalah uji autokorelasi sehingga setiap persamaan dalam model terdapat beberapa yang tidak mengandung lag endogenus akan diuji dengan menggunakan Durbin Watson dan persamaan yang mengandung lag endogenus akan diuji menggunakan Durbin-H Statistic Pindyick and Rubinfield, 1998. Pengujian menggunakan Durbin Watson dapat dilakukan dengan melihat nilai batas bawah dU dan batas atas dL pada tabel Durbin Watson sedangkan uji menggunakan Durbin-H Statistic yang dirumuskan sebagai berikut: Tabel 13. Range Statistik Durbin-Watson Nilai dw Hasil 4-d1dw4 Tolak hipotesis nol; negatif otokorelasi ada 4-dudw4-d1 Tidak ada kesimpulan 2dw4-du Terima hipotesis nol Dudw2 Terima hipotesis nol D1dwdu Tidak ada kesimpulan 0dwd1 Tolak hipotesis nol; positive otokorelasi ada Sumber: Pindyick and Rubinfield, 1998 Cara mencari nilai Durbin h statistic sebagai berikut: h = {1-0.5 DW}{N[1-NVar Bhat]} 0.5 keterangan: h = angka Durbin h statistik N = jumlah pengamatan contoh Var Bhart = varians dari koefisien lagged endogenus variabels SE 2 Dw = nilai statistik Durbin Watson Pada Durbin h statistic, j ika ditetapkan taraf α = 20 diketahui -1,96 ≤ hitung ≤1,96, maka disimpulkan persamaan tidak mengalami serial korelasi. Selanjutnya jika diketahui nilai hitung -1,96, maka terdapat autokorelasi negatif, sebaliknya jika diketahui nilai hitung 1,96, maka terdapat autokorelasi positif Pindyck dan Rubinfield, 1998.