Harga Riil Ekspor Kertas Indonesia
Rubinfeld, 1998. Simulasi model yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan tahun 2001 sampai 2011. Simulasi model diperlukan untuk
mempelajari sejauh mana dampak dari perubahan variabel-variabel penjelas terhadap variabel-variabel endogen di dalam model. Dalam penelitian ini analisis
simulasi dilakukan terbatas hanya untuk mengevaluasi alternatif kebijakan domestik di dalam produksi pulp dan kertas nasional selama periode penelitian
melalui simulasi historis. Adapun skenario untuk simulasi pada penelitian ini adalah:
1. Penetapan subsidi suku bunga kredit sebesar 20 2. Peningkatan tarif impor kertas sebesar 20
Skenario penetapan subsidi suku bunga kredit riil Indonesia yang dilakukan berdasarkan pengajuan dana investasi yang dibutuhkan oleh industri-industri pulp
dan kertas, karena industri pulp dan kertas yang memerlukan dana investasi yang besar dalam merevitalisai mesin-mesin industri pulp dan kertas yang sudah tua.
Peryataan tersebut didukung oleh rata-rata kapasitas terpasang pulp 7,61 juta ton dan kertas 12,26 juta ton yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata kapasitas yang
terealisir pulp 5,69 juta ton dan kertas 9,46 juta ton pada tahun 2007 sampai 2011. Hal ini terjadi demi menjaga agar mesin-mesin industri pulp dan kertas tidak
rusak karena umur pakainya yang sudah lama sehingga tidak dilakukannya produksi yang sesuai dengan kapasitas terpasangnya. Laju pertumbuhan rata-rata
suku bunga kredit riil investasi dari tahun 2000 sampai 2011 sebesar 15,47 persen sehinga dengan meningkatkan suku bunga kredit riil investasi maka diperlukan
kebijakan penurunan suku bunga kredit riil investasi sebesar 20 persen agar meringankan industri pulp dan kertas dalam merevitalisasi mesin-mesin industri
yang sudah tua. Adapun simulasi penetapakan tarif impor dengan kenaikan 20 karena
industri kertas mengalami kerugian akibat peningkatan laju rata-rata pertumbuhan jumlah impor kertas di Indonesia yang terjadi dari tahun 2000 sampai 2011 sekitar
12,49 sehingga perlu dilakukannya kebijakan yang dapat mengurangi jumlah impor kertas demi melindungi produksi kertas dalam negeri.