38
Tabel 7. Perkembangan Produksi dan Nilai Produksi Rajungan Tahun 2006-2010 di Kabupaten Cirebon
Tahun Produksi
Rajungan ton Nilai Produksi
Dalam Rp 1 000 Perubahan Persentase
Produksi
2006 3 257,70
52 104 000,00 -
2007 2 886,40
44 187 500,00 -12,86
2008 7 434,40
179 519 000,00 61,18
2009 2 969,30
74 232 500,00 -150,38
2010 2 786,00
82 026 500,00 -6,58
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cirebon, 2011 diolah
Produksi komoditi rajungan mengalami fluktuasi namun cenderung mengalami penurunan. Penurunan yang signifikan terjadi pada tahun 2009,
produksi rajungan pada tahun 2008 sebesar 7 434,40 ton mengalami penurunan pada tahun 2009 sebesar 2 969,30 ton penurunan tersebut sebesar 150,38 persen.
Produksi rajungan tertinggi selama lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 7 434,40 ton dengan nilai produksi sebesar Rp 179 519 000,-
Tabel 7.
5.5.2 Prasarana dan Sarana
Prasarana dan Sarana penunjang sangat penting untuk mendukung kegiatan perikanan. Sarana prasarana dapat berupa dermaga yaitu tempat
bersandar dan merapat kapal ikan, Tempat Pelelangan Ikan TPI, SPDN yang berada di dekat dermaga kapal yang memudahkan nelayan untuk mengisi BBM,
KUD Mina Bahari sebagai lembaga keuangan bagi para nelayan, Kantor Syahbandar dan Kepolisan Sektor Gebang, Pelabuhan Perikanan guna menunjang
kelancaran usaha perikanan, industri perikanan dan kegiatan usaha atau usaha lain yang berkaitan dengan perikanan. Pelabuhan perikanan dapat dilihat pada Gambar
3.
39
Gambar 3. Pelabuhan Pendaratan Ikan Gebang Mekar 5.5.3 Musim dan Daerah Penangkapan
Nelayan di Kabupaten Cirebon biasanya membagi musim menjadi empat berdasarkan kondisi wilayah dan keadaan angin, yaitu musim timur, musim
selatan musim peralihan yang didahului oleh angin kumbang, musim barat dan musim utara peneduhperalihan. Musim timur terjadi antara bulan Juni-Agustus.
Musim Barat terjadi antara bulan Desember-Maret Nontji, 1993. Kondisi musim mempengaruhi kegiatan penangkapan ikan, karena tiap
jenis ikan memiliki musim penangkapan yang berbeda-beda. Musim penangkapan ikan di perairan Cirebon dibagi tiga musim yaitu musim barat, musim timur dan
musim kumbang. Selama musim barat, kondisi gelombang dan angin sangat kuat. Musim barat menguntungkan nelayan jaring kejer dan bubu lipat yang umumnya
menangkap rajungan. Nelayan Desa Gebang Mekar dalam menentukan daerah penangkapan
fishing ground jaring kejer dan bubu lipat umumnya berdasarkan pengalaman nelayan yang melakukan trip sebelumnya. Apabila hasil tangkapan yang diperoleh
pada operasi penangkapan sebelumnya cukup banyak, maka nelayan akan
40 melakukan kegiatan penangkapan di daerah yang sama. Sebaliknya, jika diperoleh
hasilnya sedikit maka nelayan akan mencari daerah penangkapan yang baru. Daerah penangkapan rajungan oleh nelayan Desa Gebang Mekar
umumnya terdapat di perairan Cirebon, Indramayu, Brebes dan Tegal. Musim panen dan sedang biasanya nelayan menangkap rajungan di sekitar perairan
Cirebon, yaitu di perairan Kalibungko, Dadap, Mundu, Celangcang, Gebang Mekar dan Losari. Kedalaman perairan untuk pemasangan jaring kejer berkisar
antara 7-12 meter sedangkan untuk bubu lipat berkisar 15-20 meter tergantung jarak yang ditempuh dari fishing base dengan substrat perairan lumpur berpasir
dan lumpur.
5.6 Karakteristik Nelayan Responden