24
IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April – Mei 2011.
Kegiatan penelitian meliputi tahap studi pustaka, pembuatan proposal, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan penulisan hasil penelitian.
Lokasi penelitian bertempat di Desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja karena Kacamatan Gebang
merupakan produsen penghasil perikanan laut terbesar di Kabupaten Cirebon dengan produksi sebesar 9 144 ton Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Cirebon, 2010.
4.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode survei. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka metode penentuan lokasi penelitian
dilakukan dengan secara sengaja, karena Kecamatan Gebang Mekar merupakan produsen rajungan terbanyak di Kabupaten Cirebon. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini dilakukan analisis perkiraan dampak kebijakan terhadap nelayan rajungan dengan
dua alat tangkap jaring kejer dan bubu lipat.
4.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung ke lokasi penelitian. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap unit
penangkapan rajungan serta wawancara menggunakan kuesioner kepada nelayan sesuai dengan keperluan analisis dan tujuan penelitian. Kuesioner dapat dilihat
pada Lampiran1. Wawancara dilakukan terhadap nelayan pemilik alat tangkap
25 rajungan, nelayan dan para stakeholder di lokasi penelitian. Data sekunder berupa
produksi dan nilai produksi rajungan tahunan time series data Kabupaten Cirebon, produksi dan nilai produksi seluruh komoditas perikanan Kabupaten
Cirebon, gambaran umum perikanan di Kabupaten Cirebon dan gambaran umum wilayah penelitian, yang diperoleh melalui berbagai sumber data yang relevan
berupa buku referensi, laporan kegiatan, jurnal ilmiah, internet serta informasi dan sumber dari instansi terkait. Mengingat keterbatasan sumberdaya penelitian
tenaga, waktu dan dana jumlah sampel yang akan diamati dibatasi sekurang- kurangnya 10 persen dari unit populasi untuk setiap unit penangkapan rajungan
bubu lipat dan jaring kejer. Perbandingan antara jumlah dengan populasi jenis alat tangkap rajungan yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
Pemilihan unit tersebut dilakukan secara purposive sampling, yaitu dengan cara memastikan diperolehnya sejumlah sampel yang mewakili populasi yang akan
diteliti Mangkusubroto dan Trisnadi, 1985.
Tabel 2. Jumlah sampel menurut unit penangkapan rajungan di Desa Gebang Mekar
No Jenis Alat Tangkap Rajungan
Populasi Unit
Jumlah Sampel Unit
1 Bubu Lipat
20 5
2 Jaring Kejer
924 30
Jumlah 944
35
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, 2006
4.4 Metode Analisis Data