24
c Peluang adanya promosi d Rekan kerja menyenangkan
e Kebijakan-kebijakan sehat
8. Kinerja karyawan
a. Pengertian kinerja
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja performance. Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunegara
2011:67 bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya
yang dicapai seseorang. Sama halnya seperti yang dikemukakan oleh Wilson 2012:231 bahwa kinerja performance adalah hasil
pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan- persyaratan pekerjaan job requirement. Menurut Rivai dan Sagala
2010:549 kinerja karyawan adalah hasil konkret yang dapat diamati dan dapat diukur secara objektif dan dilakukan secara
berkala.
Wirawan 2012:5 Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan dari aktivitas atau pekerjaan dalam menyelesaikan atau membuat
sesuatu yang hanya memerlukan tenaga dan keterampilan pada profesi atau jabatan dalam waktu tertent. Menurut Wibowo
2012:7 kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa
yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
25
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan perilaku seseorang untuk menentukan hasil
kerjanya dalam mengerjakan tugas dan kewajibannya dalam perusahaan sesuai dengan standar dan kriteria yang telah
ditetapkan untuk mencapai tujun perusahaan. b.
Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut Wirawan 2012:18 kinerja karyawan adalah keluaran kerja ternilai yang disyaratkan oleh organisasi tempat
kerja ternilai yang dapat terdiri atas hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang ada hubungannnya dengan pekerjaan. Sedangkan
menurut Rivai dan Sagala 2010:549 kinerja karyawan adalah hasil konkret yang dapat diamati dan dapat diukur secara objektif
dan dilakukan secara berkala. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
kinerja pegawai merupakan hasil kerja individu untuk mengerjakan
suatu pekerjaan yang telah menjadi tanggung jawabnya. c.
Dimensi dan Indikator kinerja
Menurut Robbins, 2006:260 Indikator untuk mengukur
kinerja karyawan secara individu diukur dengan:
1 Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas
terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
26
a tingkat kesalahan b tingkat kerusakan
c kecermatan
2 Kuantitas. Merupakan sesuatu yang dihasilkan dan dinyatakan
dalam jumlah. a jumlah unit
b jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan
3 Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi
dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia
untuk aktivitas lain.
a tepat waktu b adanya waktu luang
c pembuangan waktu 4 Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya
organisasi tenaga,
uang, teknologi,
bahan baku
dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
a menggunakan peralatan secara tepat b menggunakan bahan baku sesuai yang dibutuhkan
c mencurahkan tenaga untuk keberlangsungan perusahaan
27
5 Kemandirian. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung
jawab karyawan terhadap kantor. a dapat melakukan tanpa bantuan orang lain
b bertanggung jawab atas pekerjaan c berkomitmen dengan perusahaan
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangkap penyusunan penelitian ini. Berikut ini penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya:
1. Employee Engagement Terhadap Kinerja Karyawan
a. Menurut peneliti Anton Rustono SE.,MM dan M. Fattah Akbary pada tahun 2014 dengan judul jurnal pengaruh employee
engagement terhadap kinerja karyawan dana pensiun dapen Telkom Bandung yang menggunakan analisis regresi linier
mendapatkan hasil penelitian yaitu menunjukan bahwa employee engagement memiliki korelasi yang kuat dengan kinerja dengan
koefisien korelasi sebesar 0,807 dan kinerja karyawan dana pensiun telkom sebesar 65,1 dapat dijelaskan oleh informasi
yang berkaitan dengan employee engagement. Sedangkan sisanya sebesar 34,9 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian ditetapkan bahwa employee