Statistik Deskriptif Hasil Analisis Regresi Berganda

64 dengan menjawab Ragu-ragu R dengan presentase sebesar 30. Menjawab Sangat Setuju SS sebesar 5 dan menjawab Tidak Setuju TS sebesar 4. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kinerja yang dimiliki oleh karyawan PT. Inkabiz Indonesia sudah baik.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali 2013:19, statistik deskriptif adalah pemberian gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum range, kurotsis dan skewness kemencengan distribusi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Employee Engagement, komitmen organisasi, rotasi pekerjaan, kompensasi dan kinerja karyawan, dilihat dari statistik deskriptif adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Deskriptif Descriptive Statistics N Mini mum Maxim um Mean Std. Deviation Statisti c Statist ic Statisti c Statist ic Std. Error Statistic employee engagement 54 18 43 34.15 1.232 9.056 komitmen organisasi 54 37 61 53.17 1.055 7.750 rotasi pekerjaan 54 25 46 34.41 .740 5.438 Kompensasi 54 40 59 52.44 .887 6.520 kinerja karyawan 54 37 60 51.43 .864 6.347 Valid N listwise 54 Sumber : Data yang diolah, 2016 65 Tabel 4.7 menjelaskan bahwa variabel employee engagement, jawaban minimum responden sebesar 18 dan maksimum sebesar 43, dengan rata-rata total jawaban 34,15 dan standar deviasi 9,056. Variabel komitmen organisasi jawaban minimum sebesar 37 dan maksimum sebesar 61, dengan rata-rata total jawaban 53,17 dan standar deviasi 7,750. Variabel rotasi pekerjaan jawaban minimum sebesar 25 dan maksimum sebesar 46, dengan rata-rata total jawaban 34,41 dan standar deviasi 5,438. Variabel kompensasi jawaban minimum sebesar 40 dan maksimum sebesar 59, dengan rata-rata total jawaban 52,44 dan standar deviasi 6,520. Variabel kinerja karyawan jawaban minimum sebesar 37 dan maksimum sebesar 60, dengan rata-rata total jawaban 51,43 dan standar deviasi 6,347.

2. Pengujian Kualitas Data

a. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. SPSS dapat mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha, dengan syarat apabila nilai Cronbach Alpha 0,70 menunjukkan instrumen yang digunakan reliable Ghozali, 2013:48. 66 Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas No Nama Variabel Croanbac h‟s Alpha N Of Items Keterangan 1 Employee Engagement X1 0.937 12 Reliabel 2 Komitmen Organisasi X2 0.947 15 Reliabel 3 Rotasi pekerjaan X3 0.887 12 Reliabel 4 Kompensasi X4 0.877 16 Reliabel 5 Kinerja Karyawan Y 0.938 14 Reliabel Sumber: data Primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji reliabilitas pada setiap variabel tersebut menunjukkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70. Sehingga hal ini dapat katakan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan mampu memperoleh data yang konsisten, yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali, maka akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

b. Hasil Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Hasil uji validitas dikatakan valid apabila nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 sedangkan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa item pernyataan tersebut tidak valid Ghozali, 2013:52 67 Tabel 4.9 Hasil Uji validitas Variab elitem Pearson Correlati on Sig 2- tailed Ketera ngan Variabe litem Pearson Correlati on Sig 2- tailed Ketera ngan X1 X3 X1.1 0.950 0.000 Valid X3.1 0.660 0.000 Valid X1.2 0.595 0.000 Valid X3.2 0.668 0.000 Valid X1.3 0.933 0.000 Valid X3.3 0.730 0.000 Valid X1.4 0.703 0.000 Valid X3.4 0.690 0.000 Valid X1.5 0.951 0.000 Valid X3.5 0.756 0.000 Valid X1.6 0.504 0.000 Valid X3.6 0.707 0.000 Valid X1.7 0.817 0.000 Valid X3.7 0.530 0.000 Valid X1.8 0.412 0.002 Valid X3.8 0.661 0.000 Valid X1.9 0.922 0.000 Valid X3.9 0.516 0.000 Valid X1.10 0.912 0.000 Valid X3.10 0.599 0.000 Valid X1.11 0.504 0.000 Valid X3.11 0.756 0.000 Valid X1.12 0.773 0.000 Valid X3.12 0.793 0.000 Valid X2 X4 X2.1 0.870 0.000 Valid X4.1 0.799 0.000 Valid X2.2 0.803 0.000 Valid X4.2 0.580 0.000 Valid X2.3 0.724 0.000 Valid X4.3 0.494 0.000 Valid X2.4 0.599 0.000 Valid X4.4 0.472 0.000 Valid X2.5 0.938 0.000 Valid X4.5 0.508 0.000 Valid X2.6 0.820 0.000 Valid X4.6 0.649 0.000 Valid X2.7 0.814 0.000 Valid X4.7 0.578 0.000 Valid X2.8 0.677 0.000 Valid X4.8 0.833 0.000 Valid X2.9 0.727 0.000 Valid X4.9 0.518 0.000 Valid X2.10 0.835 0.000 Valid X4.10 0.450 0.001 Valid X2.11 0.832 0.000 Valid X4.11 0.782 0.000 Valid X2.12 0.813 0.000 Valid X4.12 0.669 0.000 Valid X2.13 0.805 0.000 Valid X4.13 0.464 0.000 Valid X2.14 0.813 0.000 Valid X4.14 0.672 0.000 Valid X2.15 0.458 0.000 Valid X4.15 0.502 0.000 Valid X4.16 0.730 0.000 Valid 68 Lanjutan tabel 4.9 Y Y.1 0.749 0.000 Valid Y.2 0.651 0.000 Valid Y.3 0.737 0.000 Valid Y.4 0.867 0.000 Valid Y.5 0.775 0.000 Valid Y.6 0.777 0.000 Valid Y.7 0.648 0.000 Valid Y.8 0.824 0.000 Valid Y.9 0.801 0.000 Valid Y.10 0.821 0.000 Valid Y.11 0.737 0.000 Valid Y.12 0.654 0.000 Valid Y.13 0.816 0.000 Valid Y.14 0.710 0.000 Valid Sumber : Data yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji validitas menunjukkan bahwa setiap variabel pada masing-masing indikator dengan total keseluruhan sebanyak 69 item pernyataan dinyatakan memiliki kriteria valid yaitu dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pernyatan dari setiap masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang di ukur pada kuesioner tersebut. 69

3. Pengujian Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, serta Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainya. Jika nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 Ghozali 2013:105. Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolonieritas Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Dari tabel 4.10 tersebut menunjukkan bahwa nilai tolerance pada semua variabel bebas 0,10 sedangkan nilai VIF pada semua variabel bebas dalam penelitian ini 10 sesuai dengan ketentuan model Variabel Collinearity Statistic Tolerance Keterangan VIF keterangan Employee Engagement 0.873 0.10 1.146 10 komitmen Organisasi 0.330 0.10 3.031 10 Rotasi pekerjaan 0.618 0.10 1.618 10 Kompensasi 0.424 0.10 2.358 10 70 regresi yang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi.

b. Hasil Uji Autokorelasi

Menurut Santoso 2012:242 tujuan uji autokorelasi adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat menggunakan uji durbin-watson D-W. Pengambilan ada tidaknya autokorelasi dilihat dari pengambilan ketentuan berikut: 1 Bila nilai D-W terletak dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif 2 Bila nilai D-W terletak diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi 3 Bila nilai D-W terletak diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .826a .683 .657 3.716 1.600 a. Predictors: Constant, KOMPENSASI, EMPLOYEE ENGAGEMENT, ROTASI PEKERJAAN, KOMITMEN ORGANISASI b. Dependent Variable: KINERJA Sumber: Data primer yang diolah, 2016 71 Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji autokorelasi dengan menggunakan uji durbin-watson D-W menunjukkan bahwa nilai uji D-W sebesar 1.600. Nilai tersebut terletak di antara -2 sampai dengan +2 yang menunjukkan bahwa hasil uji autokorelasi menggunakan uji durbin- watson D-W tidak terjadi Autokorelasi.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013:139. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar dan kemudian menyempit, maka mengidikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013:139. Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data primer yang diolah, 2016 72 Dari gambar 4.5 tersebut terlihat titik-titik yang menyebar secara acak random, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, hal ini berarti menunjukkan tidak adanya gejala heterokedastisitas pada model regresi yang diolah.

d. Hasil Uji Normalitas

Ghozali 2013:160 menyatakan uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas Sumber : Data primer yang diolah, 2016 73 Berdasarkan gambar 4.6 di atas, hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik Normal Probability Plot P-Plot menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal sesuai dengan ketentuan regresi yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan uji normalitas berdasarkan kolmogorof-Smirnov Test dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini: Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Kolmogorof-Sminov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 54 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.57342883 Most Extreme Differences Absolute .076 Positive .076 Negative -.076 Test Statistic .076 Asymp. Sig. 2-tailed .200c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Uji normalitas dengan menggunakan kolmogorof-Smirnov Test dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. 2-tailed. Berdasarkan 74 tabel 4.12 di atas, nilai Asymp. Sig. 2-tailed memiliki nilai lebih besar dari 0.05, yaitu dengan nilai 0.200 sesuai dengan ketentuan regresi yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4. Hasil Analisis Regresi Berganda

Model regresi berganda bertujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi nilai rata-rata variabel dependen didasarkan pada nilai variabel independen yang sudah diketahui besarnya Widarjono, 2010:9. Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 6.005 4.686 1.281 .206 employee engagement .150 .060 .214 2.487 .016 komitmen organisasi .247 .115 .302 2.158 .036 rotasi pekerjaan .249 .119 .213 2.085 .042 Kompensasi .354 .120 .364 2.946 .005 a. Dependent Variable: kinerja Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut : Y = 6.005a + 0.150 X1 + 0.247 X2 + 0.249 X3 + 0.354 X4 75 Keterangan : Y = Kinerja Organisasi a = Konstanta b1 – b5 = Koefisien Regresi X1 = Employee Engagement X2 = Komitmen Organisasi X3 = Rotasi pekerjaan X4 = Kompensasi a. Nilai konstanta a adalah menunjukan besarnya nilai kinerja karyawan Y. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel employee engagement, komitmen organisasi, rotasi pekerjaan dan kompensasi dianggap konstan, maka nilai kinerja karyawan sebesar 6.005. b. Employee engagement berbanding lurus terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari koefisien regresi pada variabel employee engagement X1 sebesar 0,150. Ini berarti ada hubungan yang searah pengaruhnya antara employee engagement dengan kinerja karyawan. Dimana semakin baik dan kuat employee engagement maka semakin meningkatkan kinerja karyawan. c. Komitmen organisasi berbanding lurus terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari koefisien regresi pada variabel komitmen organisasi X2 sebesar 0,247. Ini berarti ada hubungan yang 76 searah pengaruhnya antara komitmen organisasi dengan kinerja karyawan. Dimana semakin baik dan kuat komitmen organisasi maka semakin meningkatkan kinerja karyawan. d. Rotasi pekerjaan berbanding lurus terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari koefisien regresi pada variabel rotasi pekerjaan X3 sebesar 0,249. Ini berarti ada hubungan yang searah pengaruhnya antara rotasi pekerjaan dengan kinerja karyawan. Dimana semakin baik rotasi pekerjaan maka semakin meningkatkan kinerja karyawan. e. kompensasi berbanding lurus terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari koefisien regresi pada variabel kompensasi X4 sebesar 0,354. Ini berarti ada hubungan yang searah pengaruhnya antara kompensasi dengan kinerja karyawan. Dimana semakin baik kompensasi yang diberikan maka semakin meningkatkan kinerja karyawan.

5. Hasil Uji Hipotesis