Nilai Perusahaan Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan

xxxiii perdagangan efek syariah perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalat Islamiyah Rodoni, 2009:62. Pasar modal syariah dibuka secara resmi oleh Menkeu Boediono pada tanggal 14 Maret 2003 yang didampingi oleh Ketua Bapeppam Herwidayatmo, dan perwakilan-perwakilan lainnya, seperti MUI, DSN direksi SRO, direksi perusahaan efek, pengurus organisasi pelaku dan asosiasi profesi di pasar modal Indonesia. Sebenarnya, sesuai rencana pasar modal syariah harusnya diresmikan pada awal November 2012, namun Bapeppam dan Dewan Syariah Nasional belum siap. Sebelumnya Bapeppam telah mengkaji cukup lama dan telah mengirim delegasi untuk studi banding dan melihat mekanisme beroperasinya pasar modal syariah di berbagai pasar modal syariah dunia Sholahuddin, 2006:155 dalam Akhmad Faozan 2009:3. Sistem pasar modal konvensional yang mengandung riba, maysir dan gharar selama ini telah menimbulkan keraguan di kalangan umat Islam. Di Indonesia, Pasar modal menerapkan sistem syariah islam dalam operasionalnya, sementara ini masih dalam bentuk indeks yaitu Jakarta Islamic Index JII pada PT. Bursa Efek Jakarta Rodoni, 2009:62. 1 Prinsip Syariah dalam Pasar Modal Saat dibukanya penawaran umum pada pasar perdana terdapat berbagai hal yang harus diperhatikan baik oleh investor maupun oleh emiten, yaitu: xxxiv a. Instrumen atau efek yang diperjualbelikan harus sejalan dengan prinsip syariah, seperti saham syariah dan sukuk obligasi syariah yang terbebas dari unsur riba interest dan gharar ketidakpastian atau ketidaklengkapan informasi yang tidak dapat di manage dan potensial menimbulkan penyesalan dan pertengkaran. b. Emiten yang mengeluarkan efek syariah, baik berupa saham ataupun sukuk, harus mentaati semua aturan syariah, maka produk barang dan jasa harus sejalan etika ajaran islam. Seperti usaha kasino, perusahaan rokok, minuman keras, dan bisnis asusila akan membuat emiten tidak boleh masuk dalam bursa saham dan obligasi Islam. c. Semua efek harus berbasis pada harta berbasis aset atau transaksi yang riil „ain, bukan mengharapkan keuntungan dari kontrak hutang piutang. Oleh karena itu, hasil investasi yang akan diterima pemodal merupakan fungsi dari manfaat yang diterima perusahaan dari dana atau harta hasil penjualan efek al-aid. d. Semua transaksi tidak mengandung ketidakjelasan yang berlebihan gharar atau spekulasi murni. Atau semua transaksi tidak mengandung unsur judi atau pertukaran yang didasari oleh spekulasi tinggi qimar yang lebih tepat disebut dengan permainan asumsi kosong. e. Mematuhi semua aturan Islam yang berhubungan dengan hutang piutang seperti tidak dibenarkan jual-beli hutang dengan cara diskon; emiten tidak boleh menerbitkan efek untuk membayar kemballi hutang bai‟ad-dain bi ad-dain, maka dana harta hasil penjualan efek diterima xxxv perusahaan emiten untuk diinvestasikan pada usaha riil; tidak boleh ada kompensasi yang berdasarkan pada pembaharuan restructuringrescheduling dari utang; dan tidak dibenarkan melakukan jual beli masa datang forward untuk transaksi valuta asing. Prinsip-prinsip dan petunjuk fundamental Al-Quran yang dapat dibangun dalam tatanan muamalah, khususnya dalam pembiayaan dan investasi keuangan, antara lain: a Pembiayaan atau investasi hanya dapat dilakukan pada aset atau kegiatan yang halal, spesifik, dan bermanfaat. b Uang merupakan alat bantu pertukaran nilai, dimana pemilik harta akan memperoleh bagi hasil dari kegiatan usaha tersebut, maka pembiayaan atau investasi harus pada mata uang yang sama dengan pembukuan kegiatan usaha. c Akad yang terjadi antara pemilik harta dan emiten harus jelas. Tindakan maupun informasinya harus transparan dan tidak boleh menimbulkan keraguan yang dapat merugikan salah satu pihak, sebagaimana sabda Rasulullah SAW; “Tidak halal bagi seorang muslim menjual dari saudaranya suatu jual-beli di dalamnya ada aib, cacat, kecuali ia menjelaskannya”. HR. Bukhari. d Baik pemilik harta maupun emiten tidak boleh mengambil resiko yang melebihi kemampuannya dan dapat menimbulkan kerugian. Dalam sebuah hadis shahih, Rasulullah SAW bersabda: “sebaik-baik orang beriman xxxvi adalah orang yang toleran dalam menjual, toleran dalam membeli, toleran dalam membayar dan toleran dalam mencari keadilan”. e Penekanan pada mekanisme yang wajar dan prinsip kehatian baik pada investor maupun emiten. Konsekuensi dari prinsip-prinsip tersebut, dalam tataran operasional pasar modal syariah harus memenuhi kriteria berikut: a Efek yang diperjualbelikan harus merupakan representasi dari barang dan jasa yang halal. b Informasi harus terbuka tidak boleh menyesatkan, dan tidak ada manipulasi fakta. c Tidak boleh memprtukarkan efek sejenis dengan nilai nominal yang berbeda. d Larangan terhadap rekayasa penawaran untuk mendapatkan keuntungan diatas laba normal, dengan cara mengurangi supply agar harga jual naik. e Larangan untuk merekayasa permintaan untuk mendapatkan keuntungan diatas laba normal dengan cara menciptakan false demand. f Boleh melakukan dua transaksi dalam satu akad, dengan syarat; objek, pelaku, dan periodenya sama. 2 Fungsi Pasar Modal Syariah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 114

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Assets Terhadap Divident Payout Ratio

0 52 6

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 65 120

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

Pengaruh Return On Equity, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI tahun 2011-2013

0 23 84

Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)

1 8 99

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112