Variabel dependen tidak bebas atau terikat

Pembentukan instrumen syariah ini dilakukan untuk mendukung pembentukan Pasar Modal Syariah yang kemudian diluncurkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2003. Setiap periodenya, saham yang masuk Jakarta Islamic Index JII berjumlah 30 tiga puluh saham yang memenuhi kriteria syariah yang dilakukan per 6 enam bulan sekali. Jakarta Islamic Index JII melakukan penyaringan filter terhadap saham yang listing. Dasar penyaringan adalah fatwa syariah yang di keluarkan oleh Dewan Syariah Nasional DSN. Berdasarkan fatwa inilah BEI memilih emiten yang unit usahanya sesuai dengan syariah Rodoni, 2009:72. Tujuan pembentukan Jakarta Islamic Index JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor untuk melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi pemodal dalam menjalankan syariah Islam untuk melakukan investasi di bursa efek. Jakarta Islamic Index JII juga diharapkan dapat mendukung proses transparansi dan akuntabilitas saham berbasis syariah di Indonesia. Jakarta Islamic Index JII menjadi jawaban atas keinginan investor yang ingin berinvestasi sesuai syariah. Dengan kata lain, Jakarta Islamic Index JII menjadi pemandu bagi investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah tanpa takut tercampur dengan dana ribawi. Selain itu, Jakarta Islamic Index JII menjadi tolak ukur kinerja benchmarks dalam memilih portofolio saham yang halal. Perbedaan mendasar antara indeks islam dan indeks konvensional adalah indeks konvensional memasukkan seluruh saham yang tercatat di bursa dengan mengabaikan aspek halal haram, yang penting saham emiten yang terdaftar listing sudah sesuai aturan yang berlaku. Adapun syarat suatu saham yang di keluarkan oleh perusahaan dapat dikatakan syariah adalah sebagai berikut : 1 Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengolahan perusahaan yang mengeluarkan saham emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan saham syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah antara lain: a Usaha perjudian atau permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang di larang, b Lembaga keuangan ribawi, termasuk bank dan asuransi konvensional, c Memproduksi, mendistribusikan serta memperdagangkan makanan dan minuman yang haram, d Memproduksi, mendistribusikan dan atau menyediakan barang-barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. e Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat nisbah hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya. 2 Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan saham syariah wajib untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan syariah atas saham syariah yang dikeluarkan. 3 Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan saham syariah wajib menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi prinsip-prinsip syariah dan memiliki Syariah Compliance Officer fatwa DSN No. 40.2003. Selain filter syariah, saham yang masuk ke dalam Jakarta Islamic Index JII harus melalui beberapa proses penyaringan filter terhadap saham yang lsiting : 1 Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercata lebih 3 tiga bulan, kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar, 2 Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90, 3 Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar market capitalization terbesar selama 1 satu tahun terakhir. 4 Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama 1 satu tahun terakhir. Saham-saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index JII harus memenuhi persyaratan tertentu yaitu emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah. Selain itu, juga dipertimbangkan aspek likuiditas dan kondisi keuangan emiten, salah satunya rasio leverage perusahaan maksimal 90 hal ini menunjukkan bahwa saham-saham yang masuk dalam JII memiliki rasio yang lebih terbatas dan kualitas yang lebih baik karena adanya pembatasan tingkat leverage emiten yang masuk dalam JII. Setiap 6 enam bulan sekali emiten yang sahamnya masuk dalam JII dipantau dan dievaluasi melalui laporan keuangan yang diterbitkan emiten dan data publik lainnya. Sinarti dan Nai’im, 2010:2-3 dalam Andini, 2013:58-59. Berdasarkan populasi perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index JII periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 tersebut, penelitian ini menggunakan beberapa sampel yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari company profile tahun 2009, 2010, 2011, 2012, 2013 dan fact book tahun 2009, 2010, 2011, 2012, 2013 melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia pada alamat website www.idx.co.id . Berikut adalah rincian perolehan sampel perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index JII dengan kriteria-kriteria yang di tentukan sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian No. Kriteria Jumlah 1 Perusahaan terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dan tidak delisting pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 serta termasuk dalam Jakarta Islamic Index 30 2 Perusahaan yang tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 5

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 114

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Assets Terhadap Divident Payout Ratio

0 52 6

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 65 120

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

Pengaruh Return On Equity, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI tahun 2011-2013

0 23 84

Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)

1 8 99

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112