JII memiliki rasio yang lebih terbatas dan kualitas yang lebih baik karena adanya pembatasan tingkat leverage emiten yang masuk dalam JII. Setiap 6
enam bulan sekali emiten yang sahamnya masuk dalam JII dipantau dan dievaluasi melalui laporan keuangan yang diterbitkan emiten dan data publik
lainnya. Sinarti dan Nai’im, 2010:2-3 dalam Andini, 2013:58-59.
Berdasarkan populasi perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index JII periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 tersebut, penelitian
ini menggunakan beberapa sampel yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari company profile tahun 2009, 2010, 2011, 2012, 2013 dan fact book tahun 2009, 2010,
2011, 2012, 2013 melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia pada alamat website
www.idx.co.id . Berikut adalah rincian perolehan sampel perusahaan
yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index JII dengan kriteria-kriteria yang di tentukan sesuai dengan kebutuhan analisis.
Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian
No. Kriteria
Jumlah 1
Perusahaan terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dan tidak delisting
pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 serta termasuk dalam Jakarta Islamic Index
30
2 Perusahaan yang tidak membagikan dividen
secara berturut-turut selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013
5
No. Kriteria
Jumlah 3
Perusahaan yang tidak berhasil di peroleh dan tidak menerbitkan laporan keuangan lengkap
selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013
7 4
Perusahaan yang menjadi outlier 6
5 Jumlah perusahaan go public dalam daftar
Jakarta Islamic Index yang menjadi sample 12
Sumber : Data sekunder yang di olah Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dilihat bahwa sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 12 perusahaan, dengan pengamatan 5 tahun berturut-turut. Maka tahun observasi 5 tahun x 12 sampel = 60 observasi.
Sampel tersebut dipilih karena memenuhi semua kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis penelitian. Berikut ini adalah tabel sampel
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.2 Sampel Perusahaan Go Public yang Terdaftar
pada Jakarta Islamic Index
No Kode
Emiten
1 AALI
Astra Argo Lestari 2
ADRO Adaro Energy
3 ASII
Astra Internasional 4
KLBF Kalbe Farma
5 LPKR
Lippo Karawaci 6
LSIP PP London Sumatra
Indonesia 7
PGAS Perusahaan Gas Negara
8 PTBA
Tambang Batubara Bukit Asam
9 SMGR
Semen Indonesia 10
UNTR United Tractors
11 UNVR
Uniliver Indonesia
12 WIKA
Wijaya Karya Sumber : Data sekunder
B. Analisis dan Pembahasan
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian
a Hasil Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran tentang suatu data yang di lihat dari nilai manimum, maksimum, rata-rata mean dan
standar deviasi yang dihasilkan dari variable penelitian. Nilai minimum menggambarkan nilai paling kecil yang diperoleh dari hasil pengolahan
dan analisis data yang telah di lakukan terhadap perusahaan sampel. Nilai maksimum menggambarkan nilai paling besar yang diperoleh dari
hasil pengolahan dan analisis data yang telah di lakukan, sedangkan mean rata-rata menunjukkan nilai rata-rata dari masing-masing
variabel. Variabel-variabel yang di gunakan dalam penelitian ini meliputi dividend payout ratio DPR, debt to equity ratio DER,
return on equity ROE, dan investment opportunity set IOS sebagai variabel independen, serta nilai perusahaan sebagai variabel dependen.
Variabel-variabel tersebut akan di uji secara statistik deskriptif dengan menggunakan program SPSS seperti yang di lihat dalam tabel 4.3 di
bawah ini :
Tabel 4.3
Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation DPR
60 0,13
1,09 0,4805
0,2381 DER
60 0,01
2,14 0,4545
0,55005 ROE
60 0,04
1,00 0,2772
0,18636
IOS 60
0,01 0,65
0,1383 0,16577
NP 60
0,01 0,20
0,056 0,0527
Valid N listwise
60 Sumber : data sekunder yang di olah
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa nilai minimum variabel dividend payout ratio
DPR setelah di logaritma adalah sebesar 0,13 dan nilai maksimum sebesar 1,09 dengan nilai rata-rata sebesar 0,4805 dan standar deviasi
sebesar 0,2381. Nilai minimum variabel debt to equity ratio DER setelah di
logaritma adalah sebesar 0,01 dan nilai maksimum sebesar 2,14 dengan nilai rata-rata sebesar 0,4545 dan standar deviasi sebesar 0,55005.
Nilai minimum variabel return on equity ROE adalah sebesar 0,04 dan nilai maksimum sebesar 1 dengan nilai rata-rata sebesar
0,2772 dan standar deviasi sebesar 0,18636. Nilai minimum variabel investment opportunity set IOS adalah
sebesar 0,01 dan nilai maksimum sebesar 0,65 dengan nilai rata-rata sebesar 0,1383 dan standar deviasi sebesar 0,16577.
Untuk variabel investment opportunity set IOS nilai minimum adalah sebesar 0,01 dan nilai maksimum sebesar 0,65 dengan nilai rata-
rata sebesar 0,1383 dan standar deviasi sebesar 0,16577.
b Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi terhadap variabel independen dan variabel dependen. Adapun dalam
penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah dividend payout ratio DPR, debt to equity ratio DER, return on equity ROE,
dan investment opportunity set IOS sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan. Agar model regresi yang dipakai
menghasilkan nilai yang sesuai, terlebih dahulu data harus memenuhi empat uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang telah dilakukan dan
hasilnya adalah sebagai berikut:
1 Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF
serta besaran korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali 2006 syarat yang digunakan untuk uji
multikoliniearitas adalah: a Nilai tolerance 10 0,1 dan nilai VIF 10 maka tidak ada
multikoliniearitas.
b Nilai tolerance 10 0,1 dan nilai VIF 10 maka terdapat multikoliniearitas.
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
DER 0,652
1,534 IOS
0,646 1,548
ROE 0,567
1,765 LN_DPR
0,735 1,360
a. Dependent Variable : LN_Nilai Perusahaan Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji multikolonieritas menunjukkan tidak ada variabel independen yang
memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai
Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hasil yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF
lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar
variabel independen dalam model regresi.
2 Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya autokorelasi dalam analisis
regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka digunakan uji Durbin Watson Test.
Pengujian dalam
penelitian ini
dilakukan dengan
membandingkan nilai Durbin Watson Test d dengan tabel uji Durbin Watson dU dan dL. Dengan formulasi sebagai berikut:
0 d d
L
: Tolak Ho, menyatakan ada autokorelasi positif 4-d
L
d 4 : Tolak Ho, menyatakan ada autokorelasi d
U
d 4-d
U
: Terima Ho, meyatakan tidak ada autokorelasi d
L
≤ d ≤ d
U
: Tidak dapat disimpulkan 4-d
U
≤ d ≤ 4-d
L
: Tidak dapat disimpulkan Level of significant
α yang digunakan adalah 5 jumlah sampel 60 n dan jumlah variabel bebas4 k = 4 maka dalam tabel
Durbin Watson didapatkan nilai dL sebesar 1,4443 dan dU sebesar 1,7272. Nilai Durbin Watson dari uji autokorelasi dapat dilihat
dalam tabel 4.5:
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square
Adjusted R
Square Std.
Error of the
Estimate Durbin-
Watson 1
,757
a
0,573 0,542
0,62621 1,357
a. Predictors: Constant, LN_DPR, IOS, DER, ROE b. Dependent Variable: LN_NP