Hasil Uji Instrumen Penelitian

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya autokorelasi dalam analisis regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka digunakan uji Durbin Watson Test. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Durbin Watson Test d dengan tabel uji Durbin Watson dU dan dL. Dengan formulasi sebagai berikut: 0 d d L : Tolak Ho, menyatakan ada autokorelasi positif 4-d L d 4 : Tolak Ho, menyatakan ada autokorelasi d U d 4-d U : Terima Ho, meyatakan tidak ada autokorelasi d L ≤ d ≤ d U : Tidak dapat disimpulkan 4-d U ≤ d ≤ 4-d L : Tidak dapat disimpulkan Level of significant α yang digunakan adalah 5 jumlah sampel 60 n dan jumlah variabel bebas4 k = 4 maka dalam tabel Durbin Watson didapatkan nilai dL sebesar 1,4443 dan dU sebesar 1,7272. Nilai Durbin Watson dari uji autokorelasi dapat dilihat dalam tabel 4.5: Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 ,757 a 0,573 0,542 0,62621 1,357 a. Predictors: Constant, LN_DPR, IOS, DER, ROE b. Dependent Variable: LN_NP Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji autokorelasi pada nilai Durbin-Watson adalah 1,357. Nilai yang dihasilkan tersebut berada diantara angka -2 dan +2 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari autokorelasi. 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID atau ZPRED. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Sumber : Data sekunder yang diolah Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak di pakai untuk memprediksi nilai perusahaan berdasarkan masukan variabel independen dividend payout ratio DPR, debt to equity ratio DER, return on equity ROE, dan investment opportunity set IOS. 4 Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendeteksi normal. Untuk mendeteksi normalitas data, penelitian ini menggunakan analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik histogram dan dengan melihat Normal Probability Plot P-P Plot. Gambar 4.2 Grafik Histogram Sumber : Data sekunder yang diolah Gambar 4.3 Grafik Normal P-P Plot Sumber : Data sekunder yang diolah Dengan melihat tampilan grafik histogram Gambar 4.2 maupun grafik normal plot gambar 4.3 dapat disimpulkan bahwa kedua grafik ini menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Karena pada grafik histogram Gambar 4.2 data menunjukkan distribusi normal dan pada grafik normal plot Gambar 4.3 data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. c Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda multiple regression analysis, yaitu dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji statistik t, dan uji statistik f. 1 Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Adapun hasil uji koefisien determinasi dapat diihat dalam tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi a. Predictors : constant, LN_DPR, IOS,DER, ROE b. Dependent Variable : LN_NP Sumber : Data sekunder yang diolah Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.6 menunjukkan nilai Adjusted R Square Adjusted R 2 sebesar 0.542 atau 54.2, nilai ini menunjukkan variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan sebesar 54,2 oleh variabel dividend payout ratio DPR, debt to equity ratio DER, return on equity ROE, dan investment opprtunity set IOS, sedangkan sisanya 45.8 100 - 54.2 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini meliputi kepemilikan manajerial, kepemilikian institusional, price book value, price earnings ratio, return on investment, earnings per share, good corporate governance. 2 Hasil Uji Statistik F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen. Berikut ini adalah tabel 4.7 yang menunjukkan hasil uji statistik F. Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik F ANOVA a Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .757 a .573 .542 .62624 Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 28.980 4 7.244 18.476 .000 b Residual 21.570 55 .392 Total 50.548 59 a. Dependent Variabel : LN_NP b. Predictors : Constant, DER, IOS, LN_DPR, ROE Sumber : Data sekunder yang diolah. Tabel 4.7 diatas menunjukkan hasil uji statistik F dengan nilai F hitung sebesar 18.476 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikasi tersebut lebih kecil dari 0.05 yang dapat disimpulkan bahwa variabel devidend payout ratio DPR, debt to equity ratio DER, return on equity ROE, dan investment opportunity set IOS berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 3 Hasil Uji Statistik t Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikansi 0.05. Hasil uji t dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 4.8 dibawah ini. Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. a. Dependent variabel : nilai perusahaan Sumber : data sekunder yang di olah Dari tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa koefisien model regresi memiliki nilai konstanta sebesar -2.756 dengan nilai t hitung -8.189 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000. Konstanta sebesar -2.756 menandakan bahwa jika variabel independen konstan maka rata-rata nilai perusahaan adalah sebesar -2.756. DPR mempunyai t hitung sebesar 2.918 dengan probabilitas signifikansi adalah 0.006 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0.373. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa DPR mempengaruhi nilai perusahaan secara signifikan. Hal ini berarti Ha1 diterima. DER mempunyai t hitung sebesar -0.714 dengan probabilitas signifikansi adalah 0.478 dan nilai beta yang dihasilkan adalah negatif B Std. Error Beta 1 Constant -2.756 0.337 -8.189 .000 LN_DPR .656 .225 .373 2.918 .006 DER -.140 .196 -.083 -0.714 .478 LN_ROE .190 .221 .128 0.861 .393 IOS 2.547 .656 .456 3.880 .000 sebesar -0.830. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa DER mempengaruhi nilai perusahaan secara tidak signifikan. Hal ini berarti H a 2 ditolak. ROE mempunyai t hitung sebesar 0.861 dengan probabilitas signifikansi adalah 0.393 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0.128. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ROE mempengaruhi nilai perusahaan secara tidak signifikan. Hal ini berarti H a 3 ditolak. IOS mempunyai t hitung sebesar 3.880 dengan probabilitas signifikansi adalah 0.000 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0.456. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa IOS mempengaruhi nilai perusahaan secara signifikan. Hal ini berarti H a 4 diterima. Berdasarkan tabel 4.8 di atas, maka dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: NP : -2,756+0,656DPR--0,140DER+0,190ROE+2,547IOS+0,337 Dimana: NP = Nilai Perusahaan DPR = Dividend Payout Ratio DER = Debt To Equity Ratio ROE = Return On Equity IOS = Investment Opportunity Set

2. Analisis dan Interpretasi

A. Dividend Payout Ratio DPR dengan Nilai Perusahaan DPR mempunyai t hitung sebesar 2.918 dengan probabilitas signifikansi adalah 0.006 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0.373. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa DPR mempengaruhi nilai perusahaan secara signifikan. Hal ini berarti H a 1 diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah di lakukan oleh Oktavina Tiara 2013 dan Gani Ibrahim 2012, menjelaskan bahwa kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Ini menunjukan bahwa perusahaan yang sudah merencanakan untuk membagikan labanya kepada pemegang saham dalam bentuk tunai dan tidak menahan labanya dalam bentuk capital gain dapat meningkatkan nilai perusahaan. Semakin besar dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja perusahaan atau emiten akan dianggap semakin baik, dan perusahaan yang memiliki kinerja baik dianggap menguntungkan dan tentunya penilaian terhadap perusahaan akan semakin baik, yang umumnya dapat dilihat dari tingkat harga saham perusahaan. Dan sesuai dengan teori signaling yang menyatakan adanya pembayaran dividen akan ditangkap sebagai sinyal positif oleh pasar yang pada hasilnya akan menaikkan nilai perusahaan. B. Debt To Equity Ratio DER dengan Nilai Perusahaan DER mempunyai t hitung sebesar -0.714 dengan probabilitas signifikansi adalah 0.478 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0.830. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa DER mempengaruhi nilai perusahaan secara tidak signifikan. Hal ini berarti H a 2 ditolak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah di lakukan oleh Oktavina Tiara 2013, bahwa debt to equity ratio DER tidak berpengaruh signifikan dengan asumsi ada juga perusahaan yang memiliki hutang yang tinggi tapi memiliki nilai perusahaan yang rendah. Dan debt to equity ratio DER bernilai negatif, karena hutang yang terlalu tinggi akan berdampak pada kurangnya kepercayaan investor atau publik terhadap perusahaan. Dengan asumsi, apabila perusahaan menghasilkan laba, maka prioritas utama perusahaan untuk membayar hutang dari pada membagikan dividen untuk para pemegang saham, sehingga nilai perusahaan menurun. C. Return On Equity Ratio ROE dengan Nilai Perusahaan ROE mempunyai t hitung sebesar 0.861 dengan probabilitas signifikansi adalah 0.393 dan nilai beta yang dihasilkan adalah negatif sebesar 0.128. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ROE mempengaruhi nilai perusahaan secara tidak signifikan. Hal ini berarti H a 3 ditolak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah di lakukan Kusumawardani 2010, dimana nilai Return On Equity ROE bernilai tidak signifikan. Hal ini dapat diartikan bahwa dalam melakukan investasi tidak hanya melihat kondisi lingkungan investasi. Apabila tingkat pengembalian tinggi tetapi iklim investasi tidak baik maka investor mempertimbangkan suatu investasi. Dan hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh return on equity ROE tidak diikuti oleh peningkatan atau penurunan nilai perusahaan Anzlina, 2013:73. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Martikarini 2012, dan Umi dkk 2012 dimana nilai return on equity ROE bernilai signifikan. Hal ini disebabkan keuntungan yang tinggi juga akan memberikan suatu prospek perusahaan yang baik sehingga dapat merespon investor untuk meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan meningkat Martikarini, 2012:12. D. Investment Opportunity Set IOS dengan Nilai Perusahaan IOS mempunyai t hitung sebesar 53.880 dengan probabilitas signifikansi adalah 0.000 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0,456. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa IOS mempengaruhi nilai perusahaan secara signifikan. Hal ini berarti H a 4 diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah di lakukan Hasnawati 2005, menunjukan hubungan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Bahwa nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham, sangat dipengaruhi oleh peluang- peluang investasi dan pengeluaran di masa depan. Pengeluaran investasi tersebut, memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan, dan penelitian ini juga mendukung teori signaling. E. Dividend Payout Ratio DPR, Debt To Equity Ratio DER, Return On Equity Ratio ROE, Investment Opportunity Set IOS dengan Nilai Perusahaan Dari hasil perhitungan uji statistik F dengan nilai F hitung sebesar 18.476 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0.05 yang dapat disimpulkan bahwa variabel devidend payout ratio DPR, debt to equity ratio DER, return onequity ROE, dan investment opportunity set IOS berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 114

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Assets Terhadap Divident Payout Ratio

0 52 6

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 65 120

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

Pengaruh Return On Equity, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI tahun 2011-2013

0 23 84

Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)

1 8 99

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112