Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik

62 Equity ROE dan Investment Opportunity Set IOS. Sedangkan variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diproksikan oleh mbepve. Persamaan regresi berganda yang digunakan sebagai berikut: NP = a+b 1 DPR+b 2 DER+ b 3 ROE+ b 4 IOS+e Keterangan: NP : Nilai Perusahaan a : Konstanta b 1 2 34 5 : Koefisien regresi DPR : Dividend Payout Ratio DER : Debt to Equity Ratio ROE : Return On Equity IOS : Investment Opportunity Set e : Kesalahan Regresi regression error Dalam pengujian hipotesis peneliti menggunakan alat analisis yaitu berupa koefisien determinasi, uji statistik F dan uji t. a Koefisien Determinasi Adjusted R 2 Koefisien determinasi Adjusted R 2 bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai Adjusted R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 satu berarti variabel-variabel independen 63 memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum, koefisien determinasi untuk data silang crosssection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya memiliki nilai koefisien determinasi yang tinggi Ghozali, 2011:97. b Uji Statistik F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikan 0.05. Ghozali, 2011:98 Hipotesis nol H yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol. Artinya, semua variable independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya H A , tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua variabel independensecara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan dalam uji statistik F ini adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas di bawah 0,05 maka semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen sehingga hipotesis alternatifnya Ha diterima. 64 2 Jika nilai probabilitas di atas 0,05 maka semua variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen sehingga hipotesis alternatifnya Ha ditolak. c Uji Statistik t Uji statistik menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011:98. Hipotesis nol H yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter dalam model sama dengan nol. Artinya, suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya H A , parameter suatu variabel tidak sama dengan nol. Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan dalam uji statistik t ini adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas signifikansi di bawah 0,05 maka variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen sehingga hipotesis alternatifnya Ha diterima. 2 Jika nilai probabilitas signifikansi di atas 0,05 maka variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen sehingga hipotesis alternatifnya Ha ditolak. 65

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Dalam operasionalisasi penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa variabel pengujian yang dikelompokkan menjadi:

1. Variabel independen bebas atau terikat

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen yang digunakan dalam bab ini meliputi dividend payout ratio DPR, debt to equity ratio DER, return on equity ROE, investment opportunity set IOS. a Dividend Payout Ratio DPR Dividend Payout Ratio DPR, rasio yang digunakan untuk perbandingan antara dividen per saham dengan pendapatan per saham Fahmi, 2012:84. b Debt to Equity Ratio DER Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman Fahmi, 2012:73.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 114

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Assets Terhadap Divident Payout Ratio

0 52 6

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 65 120

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

Pengaruh Return On Equity, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI tahun 2011-2013

0 23 84

Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)

1 8 99

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112