Analisis Model Regresi Data Panel

66

5. Analisis Model Regresi Data Panel

Model persamaan regresi data panel pada penelitian ini terdiri dari beberapa langkah yang digunakan untuk menganalisis kemampuan masing-masing variabel terhadap harga saham. Faktor fundamental yang dianalisis adalah Book Value Per Share BVPS, Price Earning Ratio PER, Earning Per Share EPS, dan Forecast Earning Per Share FEPS. Dari sisi faktor teknikal, variabel yang dianalisis adalah harga saham masa lalu dan dua variabel dummy untuk menangkap tren harga yang sangat positif atau negatif. Penelitian ini akan terdiri dari 5 jenis model yang berbeda, 3 model pertama akan menguji setiap analisis fundamental dan teknikal untuk menjelaskan harga saham, dan 2 model terakhir akan mengintegrasikan kedua jenis analisis, seperti yang dijelaskan di bawah ini: 1. Model pertama, dasar dua faktor model analisis fundamental pada model ini mirip dengan Collins et al 1997 pada penelitian Bettman dkk. 2009 yang menggabungkan nilai buku per saham BVPS dan laba per saham EPS. Pengujian sebelumnya model ini mengakibatkan harga sangat tergantung dengan BVPS. Ohlson 1995 mengungkapkan pada penelitian Bettman dkk. 2009 bahwa harga atau nilai ekuitas perusahaan sebagai fungsi dari laba dan nilai ekuitas buku. Pada model ini, ditambahkan rasio harga per laba PER, hal ini dikemukakan oleh Weston Coplend 2004 bahwa nilai PER yang positif memberikan indikasi pertumbuhan laba dan pertumbuhan laba mempunyai pengaruh 67 positif terhadap perkembangan harga saham. Model pertama akan dirancang sebagai berikut: Keterangan: β 0i = konstanta model regresi pada unit observasi ke i β 1 – β 5 = koefisien regresi P it = Harga saham pada unit observasi ke i dan waktu ke t BVPS it = BVPS pada unit observasi ke i dan waktu ke t PER it = PER pada unit observasi ke i dan waktu ke t EPS it = EPS pada unit observasi ke i dan waktu ke t ε it = Komponen error pada unit observasi ke i dan waktu ke t 2. Model kedua menggabungkan empat faktor analisis fundamental mirip penelitian yang dilakukan oleh Dechow dkk. 1999 menggunakan Forecast Earning Per Share FEPS untuk melengkapi Earning Per Share EPS. Dechow dkk. 1999 berpendapat bahwa perkiraan pendapatan memberikan informasi tambahan tentang prospek masa depan perusahaan. Hasil dari pengujian yang sama dalam penelitian sebelumnya yang menunjukkan penggunaan FEPS lebih signifikan daripada EPS itu sendiri. Model kedua adalah sebagai berikut: Keterangan: β 0i = konstanta model regresi pada unit observasi ke i β 1 – β 5 = koefisien regresi P it = β 0i + β 1 BVPS it + β 2 PER it + β 3 EPS it + ε it ….1 P it = β 0i + β 1 BVPS it + β 2 PER it + β 3 EPS it + β 4 FEPS it + ε it .....2 68 P it = Harga saham pada unit observasi ke i dan waktu ke t BVPS it = BVPS pada unit observasi ke i dan waktu ke t PER it = PER pada unit observasi ke i dan waktu ke t EPS it = EPS pada unit observasi ke i dan waktu ke t FEPS it = EPS pada unit observasi ke i dan waktu ke t ε it = Komponen error pada unit observasi ke i dan waktu ke t 3. Model ketiga hanya terdiri dari faktor analisis teknikal dengan mengacu faktor momentum dari Jegadeesh dan Titman 1993, bahwa harga saham masa lalu P t-1 merupakan salah satu faktor yang menentukan harga saham di masa depan. Dalam penelitian ini, menggunakan variabel dummy berdasarkan ukuran kinerja momentum dari Jegadeesh dan Titman 1993. Variabel dummy ini juga digunakan dalam penelitian Bettman dkk. 2009 yaitu kinerja momentum D up dan D down . D up bernilai 1 jika return saham lebih tinggi dari return rata-rata dari tahun sebelumnya. Ketika D up diatur menjadi 1, harga tren bullish untuk periode 6 bulan terakhir yang seolah-olah itu adalah dalam nilai ekstrim positif. D down akan bernilai 1 jika return saham lebih rendah dari return rata-rata dari satu tahun sebelumnya, yang berarti harga di tren bearish jangka waktu 6 bulan terakhir seolah-olah itu adalah nilai ekstrim negatif. Ketika pasar meyamping, baik Atas dan Bawah maka nilai akan diatur ke 0. Dari penelitian sebelumnya oleh Bettman dkk. 2009, model ini memiliki kekuatan lebih jelas dibanding model 69 fundamental 1 dan model 2 di atas yan di lihat dari tinggi Adjusted R 2 . Maka model ini akan menjadi sebagai berikut: β 0i = konstanta model regresi pada unit observasi ke i β 1 – β 5 = koefisien regresi P it = Harga saham pada unit observasi ke i dan waktu ke t P it-1 = Harga saham pada unit observasi ke i dan waktu ke t-1 D up = Variabel Dummy untuk kondisi Bullish D down = Variabel Dummy untuk kondisi Bearish ε it = Komponen error pada unit observasi ke i dan waktu ke t 4. Model keempat ini integrasi antara Model 1 dan 3, mengintegrasikan indikator fundamental BPVS, PER dan EPS dengan indikator teknikal yang ada dalam model 3. Penelitian oleh Bettman dkk. 2009, dengan model yang sama memberikan hasil yang sangat signifikan terhadap harga saham dibandingkan dengan Model 1 dan model 3 yang digunakan tanpa ada interaksi satu sama lain. Ini juga konsisten dengan penelitian sebelumnya dari Collins et al 1997 dan juga Ely dan Waymire 1999. Model keempat adalah sebagai berikut: β 0i = konstanta model regresi pada unit observasi ke i β 1 – β 5 = koefisien regresi P it = Harga saham pada unit observasi ke i dan waktu ke t BVPS it = BVPS pada unit observasi ke i dan waktu ke t P it = β 0i + β 1 P it-1 + β 2 D up + β 3 D down + ε it ….3 P it = β 0i + β 1 BVPS it + β 2 PER it + β 3 EPS it + β 4 P it-1 + β 5 D up + β 6 D down + ε it …..4 70 PER it = PER pada unit observasi ke i dan waktu ke t EPS it = EPS pada unit observasi ke i dan waktu ke t P it-1 = Harga saham pada unit observasi ke i dan waktu ke t-1 D up = Variabel Dummy untuk kondisi Bullish D down = Variabel Dummy untuk kondisi Bearish ε it = Komponen error pada unit observasi ke i dan waktu ke t 5. Model kelima adalah integrasi antara model 2 dan 3 yang diteliti oleh Bettman dkk. 2009 dengan hasil yang lebih bervariasi dengan tambahan nilai FEPS. Hal ini konsisten dengan Dechow dkk. 1999 berkomentar bahwa nilai buku menambahkan informasi tambahan sedikit tentang harga saham dan di luar itu terdapat dalam perkiraan analis dari laba tahun depan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa model ini memiliki kekuatan sedikit lebih baik dan jelas. Maka model lima sebagai berikut: β 0i = konstanta model regresi pada unit observasi ke i β 1 – β 5 = koefisien regresi P it = Harga saham pada unit observasi ke i dan waktu ke t BVPS it = BVPS pada unit observasi ke i dan waktu ke t PER it = PER pada unit observasi ke i dan waktu ke t EPS it = EPS pada unit observasi ke i dan waktu ke t FEPS it = FEPS pada unit observasi ke i dan waktu ke t P it-1 = Harga saham pada unit observasi ke i dan waktu ke t-1 P it = β 0i + β 1 BVPS it + β 2 PER it + β 3 EPS it + β 4 FEPS it + β 5 P it-1 + β 6 D up + β 7 D down + ε it ….5 71 D up = Variabel Dummy untuk kondisi Bullish D down = Variabel Dummy untuk kondisi Bearish ε it = Komponen error pada unit observasi ke i dan waktu ke t

E. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian menggunakan delapan variabel, yaitu BVPS Book Value Per Share, PER Price Earning Ratio, EPS Earning Per Share, FEPS Forecasted Earning Per Share, dan faktor teknikal yaitu harga saham masa lalu dan juga dua variabel momentum dummy D up dan D down sebagai variabel lepas independen dan harga saham sebagai variabel terikat dependen. Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian No. Variabel Indikator Skala Satuan Pengukuran Devinisi Operasional

1. Harga

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Fundamental Keuangan Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 43 146

Analisis Harga Saham Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Dengan Analisis Fundamental Dan Teknikal

6 36 224

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2014 – Juli 2016.

0 4 14

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2014 – Juli 2016.

0 3 18

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 14

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR TEKNIKAL TERHADAP RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

2 16 121

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011)

0 0 93

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL DALAM MENILAI INVESTASI SAHAM SYARIAH YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015

0 0 16