Harga Book Value Price Sejarah Jakarta Islamic Index JII

71 D up = Variabel Dummy untuk kondisi Bullish D down = Variabel Dummy untuk kondisi Bearish ε it = Komponen error pada unit observasi ke i dan waktu ke t

E. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian menggunakan delapan variabel, yaitu BVPS Book Value Per Share, PER Price Earning Ratio, EPS Earning Per Share, FEPS Forecasted Earning Per Share, dan faktor teknikal yaitu harga saham masa lalu dan juga dua variabel momentum dummy D up dan D down sebagai variabel lepas independen dan harga saham sebagai variabel terikat dependen. Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian No. Variabel Indikator Skala Satuan Pengukuran Devinisi Operasional

1. Harga

Saham Harga penutupan closing prise masing-masing emiten. Rasio Rupiah Harga suatu saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal Ang, 1997.

2. Book Value

per Share BVPS Total ekuitas dibagi dengan jumlah saham Rasio Book Value Per Share BVS merupakan salah satu rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya Ang, 1997. 72

3. Price

Earning Ratio PER Harga pasar per lembar saham dibagi dengan laba per saham Rasio X PER merupakan satu ukuran untuk membandingkan nilai laba satu perusahaan dengan perusahaan lain Abi Hurairah dan Haryajid, 2012:286.

4. Earning

Per Share EPS Laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang beredar Rasio Rupiah Earning Per Share merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan Ang, 1997. 5. Forcasted Earning Per Share FEPS Perkiraan Laba bersih perusahaan yang diperkirakan dari laba bersih saat itu. Rasio Rupiah Konsensus perkiraan laba per saham untuk perusahaan, sebagai perkiraan di bulan setelah rilis laba per saham untuk tahun terbaru. Perkiraan laba disesuaikan pada saat perubahan kapitalisasi dan diumumkan di tengah bulan, meskipun tanggal yang tepat selalu berubah. 6. Harga Saham Masa Lalu P t-1 Harga penutupan closing prise masing-masing emiten. Rasio Rupiah Harga saham masa lalu menggunakan harga penutup pada satu bulan sebelum P t. 7. D up Variabel D up untuk Variabel Dummy Variabel dummy digunakan untuk 73 tren harga saham yang sangat positif Bullish tujuan analisis tren harga saham. Tren ini dilihat pada pergerakan pola dan tren harga saham tertentu serta berupaya untuk mengeksploitasi pola tersebut Husnan, 2003. Variabel dummy up sama dengan 1 ketika memiliki tren yang sangat positif atau memiliki tren lebih tinggi bullish dalam 6 bulan terakhir dibandingan dengan tren tertinggi dalam satu tahun sebelum pengukuran Pt. Jika tidak, maka akan diatur ke 0. 8. D down Variabel D down untuk tren harga saham yang sangat negatif bearish. Variabel Dummy Variabel dummy down sama dengan 1 ketika memiliki tren yang sangat negatif atau memiliki tren lebih rendah bearish dalam 6 bulan terakhir dibandingan dengan tren terendah dalam satu tahun sebelum pengukuran Pt. Jika tidak, maka akan diatur ke 0 74

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Jakarta Islamic Index JII

Pasar Modal Syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti: riba, perjudian, spekulasi dan lain-lain. Pasar modal syariah secara resmi diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2003 bersamaan dengan penandatanganan MOU antara BAPEPAM-LK dengan Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia DSN – MUI. Walaupun secara resmi diluncurkan pada tahun 2003, namun instrument pasar modal syariah telah hadir di Indonesia pada tahun 1997. Hal ini ditandai dengan peluncuran Danareksa Syariah pada 3 Juli 1997 oleh PT. Danareksa Investment Management. Selanjutnya pada tanggal 3 Juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia BEI bekerja sama dengan PT Danareksa Investment Management DIM meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam yaitu Jakarta Islamic Index JII. Indeks ini diharapkan menjadi tolak ukur kinerja saham –saham yang berbasis syariah serta untuk mengembangkan pasar modal syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, diharapkan investor semakin percaya dan kepercayaan investor dapat meningkatkan investasi dalam bentuk ekuiti secara syariah. Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 jenis saham 75 yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan Syariah Islam yang masuk dalam daftar DES dan merupakan saham-saham syariah paling likuid serta memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Penyeleksian saham syariah dilakukan oleh OJK yang bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional DSN. Untuk menetapkan saham-saham yang masuk dalam perhitungan Jakarta Islamic Index dilakukan proses seleksi sebagai berikut : 1. Saham – saham yang akan dipih berdasarkan Daftar Efek Syariah DES yang dikeluarkan oleh OJK. 2. Memilih 60 saham dari Daftar Efek Syariah DES tersebut berdasarkan ukuran kapitalisasi pasar terbesar selama 1 tahun terakhir. 3. Dari 60 saham tersebut, dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuiditas yaitu nilai transaksi dipasar reguler selama 1 tahun terakhir. Pengkajian ulang JII dilakukan setiap 6 bulan yang disesuaikan dengan periode penerbitan DES oleh OJK yaitu pada awal bulan Juni dan Desember setiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha emiten akan dimonitoring secara terus menerus berdasarkan data-data publik yang tersedia. 2. Sejarah dan Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI merupakan suatu indeks syariah baru yang dibentuk oleh Bursa Efek Indonesia. ISSI dibentuk pada sekitar pertengahan Mei 2011. Sebelum ISSI ini dibentuk telah ada sebelumnya indeks syariah lainnya yakni JII yang telah lebih dahulu ada. Namun JII ini dirasa masih kurang untuk menampung semakin banyaknya 76 saham syariah yang terdaftar di DES, karena saham syariah yang terdaftar di JII adalah hanya 30 saham syariah yang terbesar. Didasari atas itu semua maka dibentuklah ISSI untuk menampung keseluruhan saham syariah yang tercatat di BEI dan terdaftar dalam Daftar Efek Syariah DES. ISSI direview setiap 6 bulan sekali Mei dan November dan dipublikasikan pada awal bulan berikutnya. ISSI juga dilakukan penyesuaian apabila ada saham syariah yang baru tercatat atau dihapuskan dari DES . Jadi ISSI beranggotakan seluruh saham syariah yang ada didalam DES baik itu yang besar maupun yang kecil. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dan memberikan pilihan lain kepada masyarakat dan juga agar masyarakat yang ingin menginvestasikan uangnya pada saham syariah tidak salah tempat. Gambar dibawah ini adalah perkembangan ISSI dari periode Mei 2011 sampai dengan Juli 2015 adalah sebagai berikut. Gambar 4.1 Perkembangan ISSI Mei 2011 s.d Juli 2015 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan diolah, 2015 5E+08 1E+09 2E+09 2E+09 3E+09 3E+09 4E+09 Me i- 1 1 Ag us t… N o v -11 Fe b -12 Me i- 1 2 Agu t-… N o v -12 Fe b -13 Me i- 1 3 Agu st… N o v -13 Fe b -14 Me i- 1 4 Agu st… N o v -14 Fe b -15 Me i- 1 5 Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI 77 Gambar diatas merupakan perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI periode Mei 2011 sampai dengan Juli 2015. Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa ISSI selalu mengalami pertumbuhan setiap periodenya. Walaupun ISSI baru saja di bentuk namun perkembangannya menunjukan trend yang sangat positif. Pertumbuhan ISSI yang selalu terjadi setiap periodenya ini tidak terlepas karena pertumbuhan pangsa pasar syariah yang telah tumbuh dan berkembang di Indonesia beberapa tahun kebelakang ini. Pertumbuhan pangsa pasar syariah yang berawal dari sektor perbankan yang kemudian merambah ke asuransi dan kini eranya telah masuk pada pasar modal. Inilah yang dijadikan kesempatan oleh beberapa perusahaan atau emiten untuk mengeluarkan indeks syariah agar dapat menarik minat masyarakat penanam modal yang ingin berinvestasi pada indeks syariah. Diawali pada Mei 2011 kapitalisasi ISSI pada pasar modal di Indonesia mencapai angka 1,512,915,230 dan angka ini selalu meningkat pada periode – periode selanjutnya. Peningkatan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2011 yaitu sebesar 1.968.091.370 seelama periode Mei 2011 - Juli 2015. Periode lainnya pada kapitalisasi ISSI pasar modal selalu mengalami kenaikan walaupun sesekali berfluktuatif namun tidak terlalu signifikan penurunannya. Pada Juli 2015 kapitalisasi ISSI pada pasar modal tercatat sebesar 2,813,505,410.

3. Gambaran Umum Saham Syariah

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Fundamental Keuangan Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 43 146

Analisis Harga Saham Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Dengan Analisis Fundamental Dan Teknikal

6 36 224

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2014 – Juli 2016.

0 4 14

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2014 – Juli 2016.

0 3 18

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 14

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR TEKNIKAL TERHADAP RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

2 16 121

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011)

0 0 93

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL DALAM MENILAI INVESTASI SAHAM SYARIAH YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015

0 0 16