120
sebesar 1.051754 point, demikian pula sebaliknya dengan asumsi
variabel lain tetap. 4 Koefisien regresi 0.112877
menyatakan bahwa setiap peningkatan 1 point nilai FEPS akan menaikkan nilai harga saham syariah
sebesar 0.112877 point, demikian pula sebaliknya dengan asumsi
variabel lain tetap. 5 Koefisien regresi 1.026981 menyatakan bahwa setiap peningkatan
1 point nilai harga saham masa lalu akan menaikkan nilai harga saham syariah sebesar 1.026981 point, demikian pula sebaliknya
dengan asumsi variabel lain tetap.
D. Interpretasi
Adapun interpretasi penulis terhadap hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Book value per share terhadap harga saham syariah
Dari hasil regresi uji t di atas, untuk setiap model analisis fundamental pada model 1 dan 2, terlihat bahwa Book Value Per Share
menunjukan pengaruh positif terhadap harga saham syariah. Hal ini sesuai dengan teori bahwa semakin kecil nilai Book Value Per Share BVPS
maka harga dari suatu saham dianggap semakin murah Budileksmana dan Gunawan, 2003.
Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Danika Reka Artha, dkk 2014 dan Menike M. 2014 yang menyatakan
bahwa BVPS memberikan pengaruh positif terhadap harga saham. Hasil ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan Bettman dkk. 2009
121
yang menyatakan bahwa nilai buku sendiri dapat memprediksi laba,
sehingga nilai buku cukup untuk menentukan nilai pasar.
Namun pada setiap model analisis gabungan pada model 4 dan 5, terlihat bahwa Book Value Per Share menunjukan pengaruh negatif
terhadap harga saham syariah. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terdapat hubungan pengaruh yang positif antara BVPS
terhadap harga saham syariah, yaitu semakin besar nilai dari Book Value Per Share, maka harga saham akan semakin tinggi.
Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Khurram Shehzad dan Aisha Ismail 2014 yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang negatif antara BVPS dengan harga saham. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pada model persamaan 4 dan 5
mengintegrasikan analisis fundamental dan teknikal. BVPS tidak lagi bepengaruh positif ketika terintegrasi dengan faktor teknikal, karena pada
model 4 dan 5 terdapat hubungan komplementer antara analisis fundamental dan teknikal. Sehingga kekuatan prediksi yang tinggi dari
analisis teknikal menolak kekuatan penjelas dari BVPS.
2. Price earning ratio terhadap harga saham syariah
Dari hasil regresi uji t di atas, untuk setiap model analisis fundamental dan gabungan pada model 1 hingga model 5, terlihat bahwa
tidak ada pengaruh antara Price Earning Ratio terhadap harga saham syariah. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang positif antara PER terhadap harga saham, dimana saham dengan PER tinggi bisa menunjukan bagusnya prospek suatu
122
perusahaan. Bagusnya prospek suatu perusahaan dilihat dari kinerja perusahaan yang baik maka akan meningkatkan permintaan saham dan
harga saham juga ikut meningkat Abi Hurairah dan Haryajid, 2012. Hasil ini juga tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Abied Luthfi
Safitri 2013 dan Wijayanti 2010 yang menunjukan bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga saham.
Sebenarnya nilai PER ini sangat penting karena terkait dengan laba yang akan dibagikan oleh perusahaan kepada investor. PER umumnya
digunakan untuk menentukan seberapa besar harga yang harus dibayarkan investor untuk mendapatkan laba. Dengan nilai PER yang tinggi, ini
menandakan bahwa harga saham akan semakin mahal dan ini menunjukan bahwa perusahaan mampu tumbuh dengan baik. Akan tetapi perlu
diperhatikan bahwa nilai PER yang tinggi bisa juga didapat karena perusahaan tidak mampu mendapatkan laba yang optimal. Akan tetapi,
perusahaan yang mempunyai nilai PER yang tinggi belum tentu mempunyai prospek yang bagus karena bisa saja perusahaan sedang
melakukan ekspansi usaha sehingga laba yang didapat digunakan untuk menutupi biaya operasional perusahaan dalam menjalankan ekspansi.
Tetapi bagi para investor biasanya mengharapkan nilai PER ini rendah karena hal ini menunjukkan bahwa harga saham perusahaan tersebut
murah.
3. Earning per share terhadap harga saham syariah