90
Tabel 4.8 Output Uji Adjusted R Square Model 1
R-Squared Adjusted R-Squared
0.948073 0.930186
Sumber: Hasil Olah Data Dari tabel 4.8 model Fixed Effect dapat dilihat bahwa nilai
Adjusted R-Square dari model 1 yang terbentuk dalam penelitian ini adalah sebesar 0.930186 yang menunjukan bahwa kemampuan
variabel independen book value per share, price earning ratio dan earning per share dalam menjelaskan variabel dependen harga
saham syariah adalah sebesar 93,0186, sisanya sebesar 6,9814 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini.
2. Pengujian Model 2 Regresi Data Panel
a. Uji Pemilihan Regresi Data Panel
1 Uji Chow
Uji chow dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan adalah common effect pooled least square atau fixed
effect. Berikut adalah hasil uji Chow yang dilakukan dalam model 2 ini:
Tabel 4.9 Uji Chow Model 2
Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects Model
Effects Test Statistic
d.f. Prob.
2 Cross-section F
Cross-section Chi-square 7.154233
90,269 0.0000
444.769445 90
0.0000
Sumber: Hasil Olah Data
91
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, dapat terlihat bahwa pada model kedua nilai probabilitas cross section adalah 0,0000 atau 0,05, maka
H ditolak, dan menerima H
1
, yang berarti model kedua menggunakan pendekatan fixed effect.
2 Uji Hausman
Uji Haussman digunakan untuk menentukan apakah model yang paling tepat digunakan adalah model fixed effect atau model random
effect.
Tabel 4.10 Uji Hausman Model 2
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Model Test Summary
Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f.
Prob. 2
Cross-section random 22.181119
4 0.0002
Sumber: Hasil Olah Data Pada tabel 4.10 terlihat bahwa hasil uji hausman pada model kedua
nilai probabilitas cross section adalah 0,0002 atau 0,05, maka H ditolak, dan menerima H
1
, berarti model penelitian kedua menggunakan pendekatan fixed effect.
b. Pengujian Dasar Asumsi Klasik
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi diantara variabel bebas atau tidak.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Model regresi yang tidak ada multikolineritas adalah
92
yang memiliki nilai Tolerance 0,1 dan Variance Inflation Factor
VIF 10. Berikut adalah hasil dari uji multikolinieritas model 2: Tabel 4.11
Uji Multikolinieritas dengan Tolerance dan VIF Model 2
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
BVPS .259
3.859 PER
.997 1.003
EPS .229
4.358 FEPS
.581 1.722
a. Dependent Variable: Pt
Sumber: Hasil Olah Data Pada tabel 4.11 terlihat pada model 2 bahwa hasil perhitungan nilai
Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0.1 yang berarti tidak ada lagi korelasi
antar variabel independen. Hasil tersebut diperkuat dengan tidak ada lagi variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada lagi multikolineritas antar variabel independen pada model 2.
2 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama konstan. Sebaliknya, jika varian variabel pada
model regresi memiliki nilai yang sama konstan maka disebut dengan homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model regresi adalah
yang homoskedastisitas.
Berikut adalah
hasil dari
uji heteroskedastisitas dengan uji Park pada model 2:
93
Tabel 4.12 Heteroskedastisitas dengan Uji Park Model 2
Dependent Variable: LOGRES2 Method: Panel Least Squares
Date: 100815 Time: 14:22 Sample: 2011 2014
Periods included: 4 Cross-sections included: 91
Total panel balanced observations: 364
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob.
2 C
10.26070 0.201989
50.79843 0.0000
BVPS 0.000343
0.000222 1.544802
0.1236 PER
-0.005143 0.003288
-1.564109 0.1190
EPS -0.000830
0.000635 -1.306744
0.1924 FEPS
-3.30E-05 0.000173
-0.190705 0.8489
Sumber: Hasil Olah Data Berdasarkan output pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa pada
model 2 regresi data panel tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hal ini karena Prob. dari variabel independen pada model kedua tidak
signifikan yaitu berada diatas 0,05.
c. Pengujian Hipotesis Regresi Data Panel
1 Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Atau
untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.
Berikut hasil uji hipotesis model 2 secara simultan menggunakan uji F:
Tabel 4.13 Output Uji F Model 2
F-Statistic ProbF-statistic
58.15333 0.000000
Sumber: Hasil Olah Data
94
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, nilai F
hitung
pada model 2 sebesar 58.153 dengan tingkat signifikansi 0.000. Karena tingkat signifikansi
lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak atau H
1
diterima. Maka dapat disimpulkan pada model 2 bahwa BVPS, PER, EPS dan FEPS secara
simultan berpengaruh terhadap Harga Saham Syariah.
2 Uji t
Setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara
individu atau uji t. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t pada model 2
adalah sebagai berikut: Tabel 4.14
Output Uji t Model 2
Dependent Variable: Pt Method: Panel Least Squares
Date: 091815 Time: 08:35 Sample: 2011 2014
Periods included: 4 Cross-sections included: 91
Total panel balanced observations: 364
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob.
2 C
35.37785 203.5402
0.173813 0.8621
BVPS 1.568021
0.223728 7.008592
0.0000 PER
-0.653939 3.313250
-0.197371 0.8437
EPS 5.723573
0.640320 8.938608
0.0000 FEPS
0.936989 0.174521
5.368926 0.0000
Sumber: Hasil Olah Data Dari hasil regresi uji t di atas pada model 2 terlihat bahwa Book
Value Per Share menunjukan hubungan positif terhadap harga saham syariah. Dengan melihat nilai t hitung t-statistik BVPS pada model 2
sebesar 7.008592 nilai t tabel sebesar 1,6449 dengan probabilitas
0,000 yang berati lebih kecil dari nilai α= 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak dan H
1
diterima yang berarti bahwa variabel BVPS berpengaruh positif terhadap harga saham syariah.
95
Variabel Price Earning Ratio PER pada model 2 dengan nilai t
hitung nilai t tabel yang sebesar 1,6449 dengan probabilitas dari model lebih besar
dari nilai α= 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H
diterima dan H
1
ditolak yang berarti bahwa variabel PER tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham syariah.
Variabel Earning Per Share EPS pada model ini terlihat bahwa Earning Per Share menunjukan hubungan positif terhadap harga
saham syariah. Dengan melihat nilai t hitung t-statistik EPS nilai t tabel yang sebesar 1,6449 dengan probabilitas dari model 0,000 yang
berati lebih kecil dari nilai α= 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
H ditolak dan H
1
diterima yang berarti bahwa variabel EPS berpengaruh positif terhadap harga saham syariah.
Variabel Forcasted Earning Per Share menunjukan hubungan positif terhadap harga saham syariah. Dengan melihat nilai t hitung t-
statistik FEPS pada model 2 memiliki nilai t hitung 5.368926 nilai t tabel yang sebesar 1,6449 dengan probabilitas 0,000 yang berati lebih
kecil dari nilai α= 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak dan H
1
diterima yang berarti bahwa variabel FEPS berpengaruh positif terhadap harga saham syariah.
3 Uji Adjusted R Square
Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi di mana
setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan meningkatkan nilai R
2
meskipun variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
96
variabel terikatnya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R
Square R
2
adj. Berikut adalah hasil uji Adjusted R
2
pada model 2:
Tabel 4.15 Output Uji Adjusted R Square Model 2
R-Squared Adjusted R-Squared
0.953098 0.936709
Sumber: Hasil Olah Data Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R-Square dari
model 2 yang terbentuk dalam penelitian ini adalah sebesar 0.936709 yang menunjukan bahwa kemampuan variabel independen BVPS,
PER, EPS dan FEPS dalam menjelaskan variabel dependen harga saham syariah adalah sebesar 93,6709, sisanya sebesar 6,3291
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini.
3. Pengujian Model 3 Regresi Data Panel