Gambaran Umum Saham Syariah

77 Gambar diatas merupakan perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI periode Mei 2011 sampai dengan Juli 2015. Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa ISSI selalu mengalami pertumbuhan setiap periodenya. Walaupun ISSI baru saja di bentuk namun perkembangannya menunjukan trend yang sangat positif. Pertumbuhan ISSI yang selalu terjadi setiap periodenya ini tidak terlepas karena pertumbuhan pangsa pasar syariah yang telah tumbuh dan berkembang di Indonesia beberapa tahun kebelakang ini. Pertumbuhan pangsa pasar syariah yang berawal dari sektor perbankan yang kemudian merambah ke asuransi dan kini eranya telah masuk pada pasar modal. Inilah yang dijadikan kesempatan oleh beberapa perusahaan atau emiten untuk mengeluarkan indeks syariah agar dapat menarik minat masyarakat penanam modal yang ingin berinvestasi pada indeks syariah. Diawali pada Mei 2011 kapitalisasi ISSI pada pasar modal di Indonesia mencapai angka 1,512,915,230 dan angka ini selalu meningkat pada periode – periode selanjutnya. Peningkatan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2011 yaitu sebesar 1.968.091.370 seelama periode Mei 2011 - Juli 2015. Periode lainnya pada kapitalisasi ISSI pasar modal selalu mengalami kenaikan walaupun sesekali berfluktuatif namun tidak terlalu signifikan penurunannya. Pada Juli 2015 kapitalisasi ISSI pada pasar modal tercatat sebesar 2,813,505,410.

3. Gambaran Umum Saham Syariah

Saham merupakan surat berharga yang merepresentasikan penyertaan modal kedalam suatu perusahaan. Sementara dalam prinsip syariah, penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tidak 78 melanggar prinsip-prinsip syariah, seperti bidang perjudian, riba, memproduksi barang yang diharamkan seperti bir, dan lain-lain. Berdasarkan arahan Dewan Syariah Nasional DSN dan peraturan Bapepam – LK nomor IX. A. 13 tentang penerbitan efek syariah, jenis kegiatan utama suatu badan usaha yang dinilai tidak memenuhi syariah Islam adalah: 1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. 2. Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep ribawi, jual beli resiko, yang mengandung gharar dan maysir. 3. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan atau menyediakan : a. Barang dan atau jasa yang haram karena zatnya haram li-dzatihi. b. Barang dan atau jasa yang haram bukan karena zatnya haram li- ghairihi yang ditetapkan oleh DSN – MUI, dan c. Barang dan atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. 4. Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat nisbah hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya, kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyariahannya oleh DSN – MUI. Sedangkan kriteria saham yang masuk dalam kategori syariah adalah : 79 1. Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang diuraikan diatas. 2. Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang atau jasa dan perdagangan dengan penawaran dan permintaan palsu. 3. Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut : a. Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 82 hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 45 : 55. b. Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan revenue tidak lebih dari 10. Seiring dengan berkembangnya prinsip syariah dalam jasa keuangan, seperti pada perbankan dan asuransi. Investasi dalam pasar modal khususnya dalam saham yang berdasarkan prinsip syariah juga berkembang. Hingga tahun 2008 jumlah saham syariah sudah mencapai 191 saham. Jumlah saham terus meningkat sampai tahun 2011 yang secara kumulatif terdapat 253 saham syariah yang tercatat di pasar modal Indonesia. Setelah terbentuknya ISSI di tahun 2011 pertumbuhan saham syariah semakin meningkat hingga pada periode II di akhir Desember 2014 yaitu sebanyak 334 saham syariah.

B. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham syariah yang terdaftar dalam JII dan ISSI selama tahun pengamatan, yaitu Januari 2011 sampai dengan Juni 2015. Adapun saham syariah yang terdaftar sampai dengan tahun 2015 sebanyak 334 saham syariah. Namun dari saham-saham 80 syariah yang terdaftar hanya 91 saham syariah yang memenuhi syarat untuk dijadikan objek penelitian, yaitu saham syariah yang konsisten selalu ada dan aktif selama lima tahun masa penelitian. Untuk selanjutnya hanya 91 saham syariah inilah yang digunakan oleh penulis sebagai objek penelitian. Saham-saham syariah tersebut akan dilihat harga penutup tahunan masing- masing saham selama periode penelitian, yaitu lima tahun. Namun di karenakan data yang tersedia hanya sampai tahun 2014, maka pengambilan data tahunan yang digunakan hanya selama 4 tahun, yaitu dari tahun 2011 hingga tahun 2014. Data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah BVPS Book Value Per Share, PER Price Earning Ratio, EPS Earning Per Share, FEPS Forecasted Earning Per Share, dan faktor teknikal yaitu harga saham masa lalu dan juga dua variabel momentum dummy D up dan D down . BVPS Book Value Per Share, PER Price Earning Ratio, dan EPS Earning Per Share pertahun diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI. FEPS Forecasted Earning Per Share diperoleh dari Bloomberg. Sedangkan harga saham masa lalu dan juga dua variabel momentum dummy D up dan D down diperoleh dari Yahoo Finance, periode 2011 sampai dengan 2014. Berikut ini adalah hasil dari uji deskriptif dari masing-masing variabel dalam penelitian ini: 81 Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pt 364 52 74000 3462.05 7633.897 PER 364 -54 451 19.84 37.630 EPS 364 -709 5244 221.00 567.425 BVPS 364 42 17459 1222.42 2034.117 FEPS 364 -709 5180 212.53 516.760 Pt-1 364 52 70900 3417.77 7476.334 Dup 364 1 .28 .451 Ddown 364 1 .30 .457 Valid N listwise 364 Sumber: Hasil Olah Data Statistik deskriptif di atas memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Dalam statistik deskriptif berisi tentang jumlah sampel yang diteliti, nilai minimum dan maksimum, mean, dan standar deviasi. Berdasarkan tabel 4.1 nilai N menunjukkan banyaknya data yang digunakan dalam penelitian, yaitu sebanyak 364 data, yang merupakan jumlah sampel selama periode penelitian 2011 sampai dengan 2015. Data-data yang digunakan merupakan data saham syariah yang terdaftar dalam JII dan ISSI di Bursa Efek Indonesia. Tabel 4.1 di atas menunjukkan nilai rata –rata harga saham Pt sebesar 3462.05 dengan standar deviasi sebesar 7633.897, nilai minimum sebesar 52 dan maksimum sebesar 74000. Variabel PER menunjukkan nilai rata –rata sebesar 19.84 dengan standar deviasi sebesar 37.630, nilai minimum sebesar -54 dan maksimum sebesar 451. Variabel EPS menunjukkan nilai rata –rata sebesar 221.00 dengan standar deviasi sebesar 567.425, nilai minimum sebesar -709 dan maksimum sebesar 5244. Variabel BVPS menunjukkan nilai rata –rata sebesar 1222.42 dengan standar deviasi sebesar 2034.117, nilai 82 minimum sebesar 42 dan maksimum sebesar 17459. Variabel FEPS menunjukkan nilai rata –rata sebesar 212.53 dengan standar deviasi sebesar 516.760, nilai minimum sebesar -709 dan maksimum sebesar 5180. Variabel harga saham masa lalu Pt-1 menunjukkan nilai rata –rata sebesar 3417.77 dengan standar deviasi sebesar 7476.334, nilai minimum sebesar 52 dan maksimum sebesar 70900. Kemudian variabel Dummy Up D up menunjukkan nilai rata –rata sebesar 0.28 dengan standar deviasi sebesar 0.451, nilai minimum sebesar 0 dan maksimum sebesar 1. Sedangkan variabel Dummy Down D down menunjukkan nilai rata –rata sebesar 0.30 dengan standar deviasi sebesar 0.457, nilai minimum sebesar 0 dan maksimum sebesar 1. Data di atas memperlihatkan kisaran harga di pasar saham Indonesia yang sangat luas. Dimana harga saham yang masuk dalam penelitian ini berkisar antara Rp 52 per saham hingga Rp 74.000 per saham. Besarnya kisaran tersebut dapat digunakan untuk melihat keadaan pasar di Indonesia yang begitu komprehensif. Standar deviasi untuk harga saham Pt mendekati standar deviasi harga saham masa lalu Pt-1 yaitu sebesar 7633.897 dan 7476.334, hal ini menunjukan bahwa pergerakan kedua variabel tersebut pada kisaran yang sama. Kemudian variabel dummy yang terdiri dari 0 dan 1, menunjukkan bahwa variabel dummy memiliki nilai yang tetap konsisten. Secara keseluruhan, statistik deskriptif yang ditampilkan memiliki data yang konsisten dengan kriteria pemilihan sampel seperti, saham yang memiliki nilai buku BVPS positif. 83

C. Analisis dan Pembahasan

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel, untuk menguji spesifikasi model dan kesesuaian teori-teori dengan kenyataan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2010, Eviews 8.0 dan SPSS versi 20.0.

1. Pengujian Model 1 Regresi Data Panel

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Fundamental Keuangan Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 43 146

Analisis Harga Saham Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Dengan Analisis Fundamental Dan Teknikal

6 36 224

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2014 – Juli 2016.

0 4 14

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2014 – Juli 2016.

0 3 18

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 14

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR TEKNIKAL TERHADAP RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

2 16 121

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011)

0 0 93

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL DALAM MENILAI INVESTASI SAHAM SYARIAH YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015

0 0 16