Pengujian Model 3 Regresi Data Panel

96 variabel terikatnya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R Square R 2 adj. Berikut adalah hasil uji Adjusted R 2 pada model 2: Tabel 4.15 Output Uji Adjusted R Square Model 2 R-Squared Adjusted R-Squared 0.953098 0.936709 Sumber: Hasil Olah Data Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R-Square dari model 2 yang terbentuk dalam penelitian ini adalah sebesar 0.936709 yang menunjukan bahwa kemampuan variabel independen BVPS, PER, EPS dan FEPS dalam menjelaskan variabel dependen harga saham syariah adalah sebesar 93,6709, sisanya sebesar 6,3291 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini.

3. Pengujian Model 3 Regresi Data Panel

a. Uji Pemilihan Regresi Data Panel

1 Uji Chow Berikut adalah hasil uji Chow yang dilakukan dalam model 3 ini: Tabel 4.16 Uji Chow Model 3 Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Model Effects Test Statistic d.f. Prob. 3 Cross-section F Cross-section Chi-square 1.671209 90,270 0.0009 161.181273 90 0.0000 Sumber: Hasil Olah Data 97 Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, dapat terlihat bahwa pada model ketiga nilai probabilitas cross section adalah 0,0009 atau 0,05, maka H ditolak, dan menerima H 1 , yang berarti model ketiga menggunakan pendekatan fixed effect. 2 Uji Hausman Uji Haussman digunakan untuk menentukan apakah model yang paling tepat digunakan adalah model fixed effect atau model random effect. Tabel 4.17 Uji Hausman Model 3 Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects Model Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. 3 Cross-section random 15.796865 3 0.0012 Sumber: Hasil Olah Data Pada tabel 4.17 terlihat bahwa hasil uji hausman pada model ketiga nilai probabilitas cross section adalah 0,0012 atau 0,05, maka H ditolak, dan menerima H 1 , berarti model penelitian ketiga menggunakan pendekatan fixed effect.

b. Pengujian Dasar Asumsi Klasik

1 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi diantara variabel bebas atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Model regresi yang tidak ada multikolineritas adalah 98 yang memiliki nilai Tolerance 0,1 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Berikut adalah hasil dari uji multikolinieritas model 3: Tabel 4.18 Uji Multikolinieritas dengan Tolerance dan VIF Model 3 Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Pt-1 .978 1.023 Dup .953 1.050 Ddown .965 1.036 a. Dependent Variable: Pt Sumber: Hasil Olah Data Pada tabel 4.18 terlihat pada model 3 bahwa hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0.1 yang berarti tidak ada lagi korelasi antar variabel independen. Hasil tersebut diperkuat dengan tidak ada variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel independen pada model 3. 2 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama konstan. Sebaliknya, jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama konstan maka disebut dengan homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model regresi adalah yang homoskedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji heteroskedastisitas dengan uji Park pada model 3: 99 Tabel 4.19 Heteroskedastisitas dengan Uji Park Model 3 Dependent Variable: LOGRES2 Method: Panel Least Squares Date: 100815 Time: 14:22 Sample: 2011 2014 Periods included: 4 Cross-sections included: 91 Total panel balanced observations: 364 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. 3 C 10.21689 0.155953 65.51261 0.0000 Pt-1 1.40E-05 2.70E-05 0.519135 0.6041 Dup 0.402453 0.280122 1.436704 0.1520 Ddown 0.208632 0.515727 0.404540 0.6861 Sumber: Hasil Olah Data Berdasarkan output pada tabel 4.19 dapat diketahui bahwa pada model 3 regresi data panel tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hal ini karena Prob. dari variabel independen pada model ini tidak signifikan yaitu berada diatas 0,05.

c. Pengujian Hipotesis Regresi Data Panel

1 Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Berikut hasil uji hipotesis model 3 secara simultan menggunakan uji F: Tabel 4.20 Output Uji F Model 3 F-Statistic ProbF-statistic 621.9205 0.000000 Sumber: Hasil Olah Data 100 Berdasarkan tabel 4.20 di atas, nilai F hitung pada model 3 sebesar 621.9205 dengan tingkat signifikansi 0.000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak atau H 1 diterima. Maka dapat disimpulkan pada model 3 bahwa Pt-1, Dup dan Ddown secara simultan berpengaruh terhadap Harga Saham Syariah. 2 Uji t Setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara individu atau uji t. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t pada model 3 adalah sebagai berikut: Tabel 4.21 Output Uji t Model 3 Dependent Variable: Pt Method: Panel Least Squares Date: 091815 Time: 08:35 Sample: 2011 2014 Periods included: 4 Cross-sections included: 91 Total panel balanced observations: 364 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. 3 C -90.15676 49.28403 -1.829330 0.0685 Pt-1 1.047746 0.008520 122.9690 0.0000 Dup -45.09104 88.52377 -0.509366 0.6109 Ddown -202.1887 162.9794 -1.240578 0.2158 Sumber: Hasil Olah Data Dari hasil regresi uji t pada model 3 yaitu analisis teknikal, terlihat bahwa harga saham masa lalu menunjukan hubungan positif terhadap harga saham syariah. Dengan melihat nilai t hitung t-statistik harga saham masa lalu sebesar 122.9690 nilai t tabel yang sebesar 1,6449 dengan probabilitas 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α= 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H 1 diterima yang berarti 101 bahwa variabel harga saham masa lalu berpengaruh positif terhadap harga saham syariah. Variabel Dummy Up yang merupakan tren harga saham saat bullish menunjukan hubungan negatif terhadap harga saham syariah. Dengan melihat nilai t hitung t-statistik D up pada model nilai t tabel yang sebesar 1,6449 dengan probabilitas dari model lebih besar dari nilai α= 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H diterima dan H 1 ditolak yang berarti bahwa variabel D up tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham syariah. Variabel Dummy Down menunjukan hubungan negatif terhadap harga saham syariah. Dengan melihat nilai t hitung t-statistik D down nilai t tabel yang sebesar 1,6449 dengan probabilitas dari model lebih besar dari nilai α= 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H diterima dan H 1 ditolak yang berarti bahwa variabel D down tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham syariah. 3 Uji Adjusted R Square Berikut adalah hasil uji Adjusted R 2 pada model 3: Tabel 4.22 Output Uji Adjusted R Square Model 3 R-Squared Adjusted R-Squared 0.995354 0.993753 Sumber: Hasil Olah Data Dari tabel 4.22 dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R-Square dari model 3 yang terbentuk dalam penelitian ini adalah sebesar 0.993753 yang menunjukan bahwa kemampuan variabel independen harga 102 saham masa lalu, dummy up dan dummy down dalam menjelaskan variabel dependen harga saham syariah adalah sebesar 99,3753, sisanya sebesar 0,6247 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini.

4. Pengujian Model 4 Regresi Data Panel

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Fundamental Keuangan Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 43 146

Analisis Harga Saham Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Dengan Analisis Fundamental Dan Teknikal

6 36 224

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2014 – Juli 2016.

0 4 14

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2014 – Juli 2016.

0 3 18

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 14

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN FAKTOR TEKNIKAL TERHADAP RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

2 16 121

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011)

0 0 93

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL DALAM MENILAI INVESTASI SAHAM SYARIAH YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015

0 0 16