35
lebih tinggi dibandingkan dengan model dengan analisis fundamental atau hanya teknis saja.
B. Keterkaitan antar Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
1. Book Value Per Share BVPS dengan Harga Saham Syariah
Penelitian yang dilakukan oleh Danika Reka Artha, dkk 2014 menyimpulkan bahwa BVPS memberikan pengaruh signifikan terhadap
harga saham pada sektor pertanian di Indonesia. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Menike Prabath 2014 yang
menunjukan bahwa ada hubungan positif antara BVPS dan harga saham di Colombo Stock Exchange, China. Kedua kondisi tersebut konsisten
dengan Bettman dkk. 2009 yang menyatakan bahwa nilai buku sendiri dapat memprediksi laba, sehingga nilai buku cukup untuk menentukan
nilai pasar. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa harga saham bergantung pada BVPS.
2. Price Earning Ratio PER dengan Harga Saham Syariah
Penelitian yang dilakukan oleh Abied Luthfi Safitri 2013 menunjukan bahwa PER berpengaruh positif terhadap harga saham yang masuk dalam
kelompok JII. Penelitian lain juga dilakukan oleh Wijayanti 2010, dimana hasil dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa Price Earning
Ratio memiliki pengaruh positif terhadap harga saham perbankan di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa pasar akan melihat kondisi
perusahaan yang memiliki nilai fundamental yang baik, karena dengan nilai fundamental yang baik menunjukkan bahwa kinerja perusahaan juga
baik. Dengan kinerja perusahaan yang baik maka akan meningkatkan
36
permintaan saham dan harga saham juga ikut meningkat. Artinya, saham dengan PER tinggi bisa menunjukan bagusnya prospek suatu perusahaan
Abi Hurairah dan Haryajid, 2012:287. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa harga saham bergantung pada PER.
3. Earning Per Share EPS dengan Harga Saham Syariah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abied Luthfi Safitri 2013 menunjukkan bahwa variabel tingkat laba per lembar saham atau
Earning Per Share EPS memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap harga saham dalam kelompok JII tahun 2008-2011. Hal ini
didukung oleh penelitian lain yang telah banyak dilakukan oleh peneliti yaitu Khurram Shehzad dan Aisha Ismail 2014, Menike Prabath
2014, Devi Arsetiyawati 2013, Wijayanti 2010 dan Danika Reka
Artha dkk 2008 yang menyatakan bahwa EPS memiliki pengaruh yang
positif terhadap harga saham. Dengan begitu nilai EPS yang meningkat menunjukkan bahwa jumlah laba yang dibagikan kepada investor semakin
besar sehingga dengan meningkatnya EPS ini akan menarik investor untuk membeli saham, dengan permintaan saham yang meningkat maka harga
saham perusahaan juga akan ikut meningkat. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa harga saham bergantung pada EPS. 4.
Forecast Earning Per Share FEPS dengan Harga Saham Syariah
Penelitian yang telah dilakukan oleh Stephanus Remond Waworuntu dan Hendra Suryanto 2011 pada saham di LQ45 menunjukkan bahwa
variabel FEPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian tersebut konsisten dengan pengujian yang dilakukan oleh
37
Bettman dkk. 2009, yang membuat model penelitian untuk menguji sifat saling melengkapi yang dimiliki analisis fundamental dan teknikal
terhadap pergerakan saham. Dimana hasil dari pengujiannya adalah bahwa perkiraan EPS Forecast Earning Per Share memiliki hubungan yang
lebih signifikan terhadap harga saham daripada EPS itu sendiri. Ini juga konsisten dengan Dechow dkk. 1999 yang juga menyatakan bahwa
penambahan perkiraan laba per saham dapat meningkatkan kekuatan penjelas dari pada hanya menggunakan EPS. Dengan begitu Forecast
Earning Per Share akan menjadi eksplanator positif terhadap harga di masa depan.
5. Harga Saham Masa Lalu dengan Harga Saham Syariah