Dilihat  dari  pengertian  dan  jenis  layanan  ini  sekolah  dapat dikategorikan  pemberi  pelayanan  atau  jasa.  Guru  memberikan  layanan
pendidikan,  tenaga  administrasi  memberikan  layanan  kepada  seluruh warga sekolah salah satunya adalah siswa. Oleh karena itu, semua kegiatan
yang berkaitan dengan kebutuhan siswa disebut layanan akademik. Sehingga perngertian dari layanan akademik merupakan:
“Layanan  bimbingan  dan  konseling  yang  memandirikan  peserta didik  dalam  kegiatan  belajar,  meliputi  kegiatan  tatap  muka
pembelajaran di kelas, pengerjaan tugas terstruktur dari guru dan belajar  secara  mandiri.  Layanan  akademik  ini
bersifat  membantu guru dalam membentuk perilaku belajar peserta didik yang relevan
dengan  tuntutan  pembelajaran  agar  guru  lebih  efisien  dan efektif
dalam  menyelenggarakan  pembelajaran.  layanan  akademik  juga membantu  guru  dalam  mengadaptasi  proses  pembelajaran  agar
lebih sesuai dengan karakterisistik peserta didik
“.
30
Dapat  disimpulkan  layanan  akademik  merupakan  layanan  yang diberikan  kepada  siswa  dalam  menunjang  proses  pembelajarannya  dan
memandirikan  siswa  dalam  belajar  yang  diantaranya  dari  bimbingan  dan konseling,  proses  pembelajaran,  fasilitas  sekolah,  dan  kegiatan
ekstrakulikuler
2. Tujuan Layanan Akademik
Tujuan layanan akademik bagi peserta didik untuk memiliki sikap, keterampilan,  kesiapan  dan  kebiasaan  belajar  yang  mandiri  dalam  rangka
mencapai  standar  kompetensi  SK  peserta  didik  melalui  kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi.
Tujuan tersebut, dirinci sebagai berikut: a.
Peserta  didik  memiliki  kesadaran  tentang  potensi  diri  dalam  aspek belajar,  dan  memahami  berbagai  hambatan  yang  mungkin  muncul
dalam proses belajar yang dialaminya; b.
Sikap dan kebiasaan belajar  yang positif, seperti kebiasaan membaca buku,  disiplin  dalam  belajar,  mempunyai  perhatian  terhadap  semua
pelajaran, aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan;
30
Ruang Lingkup Profesi Keguruan Layanan Bimbingan Akademik, op.cit.
c. Motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
d. Keterampilan  atau  teknik  belajar  yang  efektif,  seperti  keterampilan
membaca  buku,  menggunakan  kamus,  mencatat  pelajaran,  dan mempersiapkan diri menghadapi ujian;
e. Keterampilan  untuk  menetapkan  tujuan  dan  perencanaan  pendidikan,
seperti membuat
jadwal belajar,
mengerjakan tugas-tugas,
memantapkan  diri  dalam  memperdalam  pelajaran  tertentu,  dan berusaha  memperoleh  informasi  tentang  berbagai  hal  dalam  rangka
mengembangkan wawasan yang lebih luas; dan f.
Kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
31
Melihat  dari  urain  diatas,  dapat  disimpulkan  tujuan  layanan akademik  untuk  menjadikan  peserta  didik  memiliki  sikap,  keterampilan,
kesiapan  dan  kebiasaan  belajar  yang  mandiri.  Sehingga  peserta  didik mampu  dengan  sendiri  memiliki  kesadaran  dan  kebiasaan  dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar.
3. Standar layanan akademik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang  Pelayanan Publik bahwa  seluruh  penyelenggara  pelayanan  publik  diwajibkan  untuk
menyusun,  menetapkan  dan  menerapkan  standar  pelayanan.  Hal  ini dikuatkan  dengan  disahkannya  Peraturan  Menteri  PANRB  Nomor  36
Tahun  2012  tentang  Petunjuk  Teknis  Penyusunan,  Penetapan  dan Penerapan Standar Pelayanan.
32
Standar  Pelayanan  adalah  tolok  ukur  yang  dipergunakan  sebagai pedoman  penyelenggaraan  pelayanan  dan  acuan  penilaian  kualitas
pelayanan  sebagai  kewajiban  dan  janji  penyelenggara  kepada  masyarakat dalam  rangka  pelayanan  yang  berkualitas,  cepat,  mudah,  terjangkau,  dan
terukur.
31
Ibid.,
32
Peraturan Mentri PANRB Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan, Pedomam Standar Pelayanan, BAB 1 Pendahuluan.
Dalam menyusun Standar Pelayanan perlu memperhatikan prinsip: a.
Sederhana. Standar Pelayanan yang mudah dimengerti, mudah diikuti, mudah  dilaksanakan,  mudah  diukur,  dengan  prosedur  yang  jelas  dan
biaya terjangkau bagi masyarakat maupun Penyelenggara.
b. Konsistensi.  Dalam  penyusunan  dan  penerapan  standar  pelayanan
harus  memperhatikan  ketetapan  dalam  mentaati  waktu,  prosedur, persyaratan, dan penetapan biaya pelayanan yang terjangkau.
c. Partisipatif.  Penyusunan  Standar  pelayanan  dengan  melibatkan
masyarakat  dan  pihak  terkait  untuk  membahas  bersama  dan mendapatkan keselarasan atas dasar komitmen atau hasil kesepakatan.
d. Akuntabel. Hal-hal  yang diatur dalam standar pelayanan harus dapat
dilaksanakan  dan  dipertanggungjawabkan  secara  konsisten  kepada pihak yang berkepentingan.
e. Berkesinambungan.  Standar  pelayanan  harus  dapat  berlaku  sesuai
perkembangan  kebijakan  dan  kebutuhan  peningkatan  kualitas pelayanan.
f. Transparansi.  harus  dapat  dengan  mudah  diakses  dan  diketahui  oleh
seluruh masyarakat. g.
Keadilan. Standar pelayanan harus menjamin bahwa pelayanan yang diberikan  dapat  menjangkau  semua  masyarakat  yang  berbeda  status
ekonomi,  jarak  lokasi  geografis,  dan  perbedaan  kapabilitas  fisik  dan mental.
33
Standar  pelayanan  yang  ada  menjadi  salah  satu  referensi  utama dalam  menyusun  rencana  standar  pelayanan  selanjutnya.  Melalui  standar
pelayanan tersebut dapat diketahui faktor-faktor yang sudah tertata dengan baik  dan  permasalahan  yang  terjadi  dalam  penerapan  Standar  Pelayanan
tersebut. Komponen  Standar  Pelayanan  sebagaimana  diatur  UU  No  Tahun
2009, dalam peraturan ini dibedakan menjadi dua bagian: a.
Komponen  Standar  Pelayanan  yang  terkait  dengan  proses penyampaian pelayanan
service delivery meliputi: 1 Persyaratan, 2 Sistem,  mekanisme,  dan  prosedur,  3  Jangka  waktu  pelayanan,  4
Biayatarif,  5  Produk  pelayanan,    6  Penanganan  pengaduan,  saran, dan masukan.
33
Ibid.,  BAB II Pengertian dan Prinsip Penyusunan Sandar Pelayanan Tanpa Nomor Halaman
b. Komponen  Standar  Pelayanan  yang  terkait  dengan  prosses
pengeloalan pelayanan di internal organisai manufacturing meliputi:
1  Dasar  hukum,  2  Sarana  dan  Prasarana,  dan  ataufasilitas, 3Kompetensi  pelaksana,  4  Pengawal  internal,  5  Jumlah  pelaksana,
6  Jaminan  pelayanan,  7  Jaminan  keamnan  dan  keselamatan pelayanan, 8 evaluasi kinerja pelaksana.
34
Dalam  peraturan  ini  yang  menjadi  fokus  dalam  pelayanan penyusunan Standar Pelayanan adalah komponen Standar Pelayanan yang
terkait  dengan  penyampaian  pelayanan.  Bagian  ini  menjadai  fokus perhatian  dalam  penyusunan  dikarenakan  pada  komponen  ini  pihak
penyelenggara pelayanan berhubungan dengan pengguna pelayanan. Standar  pelayanan  minimal  dalam  pendidikan  adalah  tolak  ukur
kinerja  pelayanan  pendidikan  yang  diselenggarakan  Dearah.  Hal  ini  akan dijelaskan  Standar  Pelayanan  Minimal  yang  sesuai  penulis  teliti  yaitu
dalam  Sekolah  Menengah  Kejuruan  SMK.  Berikut  Standar  Pelayanan Minimal SPM pendidkan SMK terdiri atas:
a. Angka  Putus  Sekolah  APS  tidak  melebihi  1  persen  dari  jumlah
siswa yang ber-sekolah. b.
90  sekolah  memiliki  sarana  dan  prasarana  minimal  sesuai  dengan standar teknis yang di-tetapkan secara nasional.
c. 80  sekolah  memiliki  tenaga  kependidikan  non  guru  untuk
melaksanakan tugas administrasi dan kegiatan non mengajar lainnya. d.
90 dari jumlah guru SMK yang diperlukan ter-penuhi. e.
90 guru SMK memiliki kualifikasi sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan secara nasional.
f. 100  siswa  memiliki  buku  pelajaran  yang  lengkap  setiap  mata
pelajar. g.
Jumlah siswa SMK perkelas antara 30 – 40 siswa. h.
20  dari  lulusan  SMK  melanjutkan  ke  Perguruan  Tinggi  yang terakreditasi.
i. 20dari  lulusan  SMK  diterima  di  dunia  kerja  sesuai  dengan
keahliannya.
35
34
Ibid.,  BAB III Penyusunan, Penetapan, Penerapan Standar Pelayanan Tanpa Nomor Halaman
35
Keputusan  Mentri  Pendidikan  Republik  Indonesia  Nomor  123aU2004  Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan, BAB IV Standar Pelayanan Minimal Pendidikan
Menengah
Standar untuk  SMK  ini  menjadi  acuan  untuk  membuat  sekolah
kejuruan menjadi sekolah yang memiliki standar mutu yang diberikan oleh pemerintah.
4. Fokus Konsep Layanan Akademik