Prinsip SMM ISO 9001:2008 SMM ISO 9001:2008

g. Sebagai acuan untuk meninjau keefektifan sistem manajemen mutu. h. Pemenuhan persyaratan pelanggan untuk mencapai kepuasan pelanggan. i. Dapat diterapkan untuk internal organisasi, dan memperoleh sertifikat. 19 Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa SMM ISO merupakan bagian dari standar mutu internasional yang diakui untuk meningkatkan mutu sekolah, efektif dalam adminitrasinya dan efisien dalam pengeloalan sumber daya sekolah.

2. Prinsip SMM ISO 9001:2008

Gaspresz. V memberikan definisi “ISO 9001:2008 disusun berdasarkan pada delapan prinsip manajemen mutu”. 20 Prinsip ini dapat digunakan oleh sekolah sebagai acuan dalam kerangka kerja untuk menuju meningkatkan layanan akademik. Delapan prinsip sistem manajemen mutu adalah sebagai landasan penyusuan ISO 90011:2008 sebagai berikut a. Perhatian pada pelanggan Costumer focus, yang berarti bahwa semua aktivitas perencanaan dan implementasi sistem semata-mata untuk memuaskan pelanggan. b. Kepemimpinan Leadership, dimana dalam prinsip ini top management berfungsi sebagai leader dalam mengawal implementasi sistem. c. Ketertlibatan orang people involvement, semua elemen dalam organisasi terlibat dan concern dalam implementasi sistem manajemen mutu sesuai fungsi kerjanya masing-masing. d. Pendekatan proses process approach, aktifitas implementasi sistem yang selalu mengikuti alur proses yang terjadi dalam organsasi dan pendekatan pengelolaan proses dipetakan melalui business process. e. Pendekatan sistem ke manajemen System Approach to management, implementasi sistem mengedepankan pendekatan pada cara pengolahan manajemen proses bukan sekedar menghilangkan masalah terjadi. f. Perbaikkan berkelanjutan continual improvement, perbaikan berkelanjutan kinerja organisasi secara organisasi secara menyeluruh harus menjadi perhatian utama semua pihak mulai dari pemimpin 19 Ibid., h. 1-2 20 Isaris Arwanti, op.cit., h. 37 tertinggi sampai dapat semua staff dilapisan bawah dan hendaknya menjadi tujuan tetap organisasi. Poin ini adalah ruh dari implementasi ISO 9001:2008 g. Pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan artinya setiap keputusan dalam implementasi sistem selalu didasarkan pada fakta dan data, tidak ada data bukti implementasi sama artinya dengan tidak dilaksanakannya sistem ISO 9001:2008 h. Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok, dalam prinsip ini supplier bukanlah pembantu, tetapi mitra usaha, karena itu harus terjadi pola hubungan saling menguntungkan. 21 Dapat disimpulkan dari prinsip-prinsip yang disebutkan diatas semuanya mempunyai keterkaitan antara satu dengan lainnya sehingga peningkatan SMM ISO 9001:2008 dapat terealisasi dengan baik, produktif, dan efektif sehingga mencapai pada kepuasan pelanggan yang diharapkan.

3. Persyaratan SMM ISO 9001:2008