Layanan Kurikulum Pembelajaran Fokus Konsep Layanan Akademik

Standar untuk SMK ini menjadi acuan untuk membuat sekolah kejuruan menjadi sekolah yang memiliki standar mutu yang diberikan oleh pemerintah.

4. Fokus Konsep Layanan Akademik

Sesuai dari penjelasan sebelumnya, penulis membatasi fokus penelitian dalam layanan akademik yaitu pada layanan kurikulum pembelajaran dan layanan bimbingan konseling.

a. Layanan Kurikulum Pembelajaran

1 Pengertian Kurikulum Pembelajaran Banyak pendapat ahli tentang pengertian kurikulum dan pembelajaran. Berikut ini akan di uraikan satu persatu beberapa pendapat ahli. Sholeh hidayat dalam bukunya pengembangan kurikulum baru mengemukakan: “Secara estimoni Curriculum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang artinya tempat berpacu. Jadi istlah kurikulum pada zaman romawi mengandung pengertian sebagai suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish. Baru pada tahun 1855, istilah kurikulum dipakai dalam bidang pendidikan yang mengandung arti sejumlah mata pelajaran pada perguruan tinggi”. 36 Berdasrkan asal dan arti dari kurikulum mengandung arti secara tersirat bahwa dalam mencapai tujuan pembelajarn dibutuhkan persiapan awal start meliputi bahan ajar, metode mengajar dan cara penilaianny, sehingga di di akhit finish menghasilakan hasil dan capaian yang diinginkan. Sementara, Z. Arifin menggutip pendapat dari Saylor dan Alexander memaknai kurikulum sebagai sebagai usaha total sekolah untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik didalam 36 Sholeh hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013, cet. 2, h.19 maupun diluar sekolah. 37 Pendapat ini lebih menekankan pada usaha yang dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan baik melalui pendekatan intern maupun ekstern. Adapun menurut Oemar Hamalik yang dikuti oleh Z.Arifin, kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan sekolah bagi peserta didik. 38 Program pendidikan tersebut merupakan upaya melakukan kegiatan belajar untuk peserta didik, sehingga mampu mendorong pengembangan dan pertumbuhan mereka sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Dari pendapat diatas dapat di tarik kesimpulan kurikulum merupakan usaha lembaga pendidikan sekolah dalam melakukan program pendidikan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam perseptif kebijakan pendidikan nasional pengertian kurikulum dapat dilihat dalam UU No 20 Tahun 2003 sisdiknas pasal 1 ayat 9 ialah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 39 Seperangkat rencana tersebut merupakan segala aspek yang digunakan untuk mendukung dalam kegiatan belajar seperti fasilitas sekolah, pendidik dan kependidikan, sistem yang digunakan, dan bahan ajar yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Adapun pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan gurudosen menciptakan situasi agar siswa belajar. Tujuan utama dari pembelajaran adalah agar siswa belajar. Kegiatan 37 Zainal Arifin, Pengembangan Manajamen Mutu Kutikulum Pendidikan Islam, Diva Press: Jogjakarta, 2012, h. 36 38 Ibid., h. 37 39 Sholeh hidayat, op.cit. h. 22 pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan belajar. Tujuan memberikan arah terhadap semua kegiatan dan bahan yang akan disajikan. Setiap bahan dan pendekatan mengajar dirancang dan dilaksanakan dengan maksud pencapaian tujuan secara maksimal. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku atau performansi. Tujuan tersebut ada yang berkenaan dengan ranah kognitif, afektif ataupun psikomotorik. 40 Maka kesimpulan dari kurikulum pembelajaran adalah seperangkat alat rencana dan pengaturan selama proses pembelajaran untuk pencapaian tujuan yang sudah direncanakan karena kurikulum berhubungan dengan isi atau materi yang harus diajarkan sedangkan pembelajaran berkaitan dengan cara mempelajarinya. 2 Fungsi dan Peran Kurikulum Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup di masyarakat. Makna dapat hidup di masyarakat itu memiliki arti luas, yang bukan saja berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk menginternalisasi nilai atau hidup sesuai dengan norma-norma masyarakat, akan tetapi pendidikan juga harus berisi tentang pemberian pengalaman agar anak dapat mengembangkan kemampuannya sesuai minat dan bakat mereka. Menurut Hamalik ada tiga peran dari kurikulum yaitu peran konservatif, peran kreatif serta peran kritis dan evaluatif. 41 Sehingga dapat disimpulkan fungsi dan peran kurikulum sangatlah penting, sebab didalamnya bukan hanya menyangkut 40 Nana Sy. Sukadinata dan Erliany Syaodih, Kurikulum dan Pembelajaran kompetensi, Bandung: Refika Aditama, 2012, h.103-105 41 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum KTSP,Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013, cet. 5, hlm 10 tujuan dan arah pendidikan saja akan tetapi juga pengalaman belajar yang harus dimiliki. 3 Strategi, Metode Pembelajaran, Dan Strategi Pelaksanaan Kurikulum Berikut ini akan dipaparkan beberapa pendapat ahli tentang strategi pemmbelajaran. Menurut JR. David mengartikan strategi pembelajaran sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 42 Adanya perencanaan pembelajaran untuk mendesain rangkaian kegiatan belajar dalam mencapai tujuan pembalajaran uang diajarkan. Pendapat dari Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut T.Rakajoni sebagai pola dan urutan umum perbuatan guru-siswa dalam memujudkan kegiatan belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditentukan. 43 Dari pendapat ahli diatas, ada hal yang perlu dicermati yaitu pertama, stategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode, dan pemanfaatan berbagai sumber dayakekuatan dalam pembelajaran. Kedua, Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila strategi ini dihadapkan pada pendidikan, Maka dapat disimpulkan strategi merupakan langkah-langkah menyusun proses kegiatan mengajar yang menggunakan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai materi pembelajaran yang diinginkan. 42 Sholeh Hidayat, op.cit., hlm. 64 43 Wina Sanjaya, op.cit., h. 294 Adapun metode adalah upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode juga digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dalam satu strategi pembelajaran digunakan beberapa metode. Jadi strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada a plan of operation achieving something, sedangkan metode adalah a way in achieving something. 44 Dapat dipahami motode berbeda dengan strategi, metode lebih menekankan pada penerapkan rencana yang sudah disusun, sehingga dalam pelaksanannya metode dapat tercapai dengan baik. Sedangkan strategi pelaksanaan kurikulum berhubungan dengan bagaimana kurikulum itu dilaksanakan di sekolah. Kurikulum merupakan ide, harapan, yang harus diwujudkan secara nyata di sekolah, sehingga mampu mengantarkan peserta didik mencapai tujuan pendidian. Kurikulum yang baik tidak akan mencapai hasil yang optimal, jika pelaksanaannya menghasilkan sesuai yang baik bagi peserta didik. Komponen strategi pelaksanaan kurikulum meliputi pedoman pembelajaran, penilaian bimbingan konseling, dan pengaturan serta pengelolaan kegiatan sekolah. 45 Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi, motode pembelajaran dan pelaksanaan kurikulum merupakan saling keterkaitan dalam proses kegiatan belajar mengajar KBM untuk mencapai apa yang menjadi tujuan pembelajaran. 4 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Sistem Pembelajaran 44 Sholeh Hidayat, op.cit., hlm. 66 45 Ibid., h. 67 Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan proses sistem pembelajaran diantaranya faktor guru, faktor siswa, faktor sarana, alat dan media yang tersedia, serta faktor lingkungan. a Faktor Guru Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Tanpa guru, bagaiamanapun bagus dan idealnya suatu strategi itu tidak mungkin dapat diaplikasikan. Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, taktik, dan taktik pembelajaran. b Faktor Siswa Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses perkembangan dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu, disamping karakteristik lain yang melekat pada diri anak. c Faktor Sarana dan Prasarana Terdapat beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana prasarana. Pertama, kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar. Kedua, kelengkapan sarana dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belajar. d Faktor lingkungan Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat memengaruhi proses pembelajaran yaitu: pertama, faktor organisasi kelas yang didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan aspek penting yang dapat memengaruhi proses pembelajaran. Kedua, faktor iklim sosial- psikologi maksudnya adalah keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal dan eksternal. 46 Dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan segala pihak untuk berkontribusi dan saling melengkapi dalam menciptakan sistem pembelajaran yang bermutu.

b. Layanan Bimbingan dan Konseling