8
BAB II KAJIAN TEORI
A. SMM ISO 9001:2008
1. Sistem Manajemen Mutu SMM ISO
Sebelum membahas International for Standardization ISO, akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian mutu. Menurut Standar
ISO 8402 Quality Management and Quality Assurance Vocabulary, mutu adalah keseluruhan gambaran dan karakteristik suatu produk atau jasa
yang berkaitan dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan yang dinyatakan secara langsung tersurat maupun secara tidak
langsung tersirat.
10
Definisi mutu menurut ISO, jika digunakan pada pendidikan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa seluruh aspek yang terdapat di
sekolah mampu memberikan fasilitas dan sistem dalam kegiatan belajar sehingga siswa merasakan dampak layanan tersebut baik baik berupa fisik
maupun jasa. Adapun menurut beberapa pakar yang mendefinisikan mengenai
pengertian mutu. Diantaranya adalah sebagai berikut: a
Goetsch dan Davis, menyebutkan mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. b
Joseph M. Juran, mendefinisikan mutu sebagai kecocokan untuk pemakainya atau sesuai dengan kegunaan.
c Philip B. Crosby berpendapat bahwa mutu adalah kesesuaian
individual terhadap persyaratan atau tuntutan. d
K. Ishikawa bahwa “quality is custumer satisfaction”. Dengan kata demikian pengertian mutu tidak dapat dilepas dari kepuasan
pelanggan.
11
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mutu adalah keadaan yang sesuai dan melebihi harapan pelanggan hingga
10
Khaerul Umam, Manajemen Perkantoran: Refrensi Untuk Para Akademisi dan
Praktisi, Bandung: Pustaka Setia, 2014, h. 281
11
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan Bandung: Alfabeta, 2012,
Cet. 3, h. 304-305
pelanggan memperoleh kepuasan. Apabila dikaitkan dalam sekolah maka pelayanan dan sistem yang ada disekolah memberi efek kepuasan pada
siswa sebagai dampak langsung dan wali murid sebagai penerima jasa tersebut.
Mutu pendidikan bersifat relatife karena tidak semua orang memiliki ukuran yang sama persis. Namun apabila mengacu pada
pengertian mutu diatas secara umum dapat dinyatakan bahwa pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang seluruh komponennya memiliki
persyaratan dan ketentuan yang diinginkan pelanggan dan menimbulkan kepuasan. Mutu pendidikan adalah baik, jika pendidikan tersebut dapat
menyajikan jasa yang sesuai dengan kebutuhan para pelangan. Mutu pendidikan akan berjalan dengan apabila di barengani
dengan manajemen yang baik. Adapun manajemen mutu adalah “kerangka kerja” bagi organisasi dan seperangkat prinsip-prinsip dasar
dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin organisasi untuk terciptanya konsistensi demi tercapainya kepuasan
pelanggan. Secara singkat SMM merupakan sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi agar mampu memenuhi
harapan pelangan.
12
Melihat definisi diatas manajemen mutu dilakukan mulai dari input, proses, output, dan outcame yang dilakukan secara berkelanjutan
bahwa upaya mewujudkan mutu agar tercipta konsistensi menjalankannya dan terciptanya kepuasan pada pelanggan.
Sedangakan cakupan sistem manajemen mutu meliputi sebagai berikut:
1 Mengatur semua kegiatan perusahaan. Mulai dari hal teknis,
administrasi, sampai sumber daya manusia yang mengatur mutu produk atau jasa yang dihasilkan.
2 Memberikan kepuasan kepada pelanggan.
3 Menerapkan konsep penghematan biaya.
12
Kementrian Agama Direktoral Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh, 100 Tanya
Jawab Tentang Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2008 Penyelenggaraan Ibadah Haji, 2011, h. 6
4 Memberikan petunjuk tentang koordinasi antara manusia, mesin, dan
informasi untuk mencapai tujuan standar. 5
Memberitahukan kepada supplier tentang cara mencapai mutu yang baik.
6 Memberikan keyakinan kepada pelanggan bahwa produk yang
dibelinya telah melalui proses sistem manajemen mutu yang terkendali.
13
Sehingga dapat disimpulkan sistem manajemen mutu adalah suatu aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu
organisasi dalam mencapai sasaran yang diharapkan berkenaan mutu dan memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui jaminan mutu.
ISO diartikan sebagai “The International Organization for
Standarization” adalah badan federasi dunia yang berkenaan dengan standar.
14
ISO tersebut merupakan suatu pedoman dan persyaratan yang digunakan suatu organisasi untuk menghasilkan produk yang bermutu dan
sesuai dengan keinginan pelanggan. ISO bukanlah sebuah singkatan seperti yang selalu disebutkan
oleh banyak orang. ISO adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti “sama” seperti istilah “Isoterm” yang berarti “suhu yang sama”,
“Isometric” yang berarti “dimensi yang sama”, dan “Isobar” yang berarti “tekanan yang sama”.
15
Kata yang dijadikan standar agar mudah diikuti dan mempermudah dalam penggunaan data. Artinya menyamakan standar-
standar umum secara internasional agar lebih mudah digunakan dan dipahami.
Pada saat ini ISO yang telah diakui lebih dari 175 negara dan berdiri pada tahun 1947 di Jenewa, Swiss. Pengguna ISO diseluruh dunia
dan menjadi top 10 Countries yang mengimplikasikan ISO 9001:2008
certificate adalah China, Itali, Japan, Spain, India, Jermany, USA, UK,
13
Heri Jumardi dan Budi Djatmiko, Sistem Manajemen Mutu ISO 9001
Bandung:STEMBI-Bandung Business School, 2011, cet. 2, h. 6
14
Mulyono, Manajemen Administrasi Organisasi Pendidikan Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2008, h. 308
15
Rudi Suardi, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000 Penerapannya untuk Mencapai
TQM Jakarta: Penerbit PPM, 2001 h. 21-22.
France, Netherlands.
16
Hal ini menandakan implementasi ISO 9001:2008 sudah diterapkan dibanyak negera yang menjadikan standar mutunya.
Standar ISO tersebut memiliki beberapa seri sesuai isi dan kegunaannya. Kelompok standar ISO
9000 versi tahun 2008 tidak berbeda dengan versi sebelumnya versi tahun 2000 dimana terdiri dari empat
seri yaitu ISO 9000:2005, ISO 9001:2008, ISO 9004:2009, dan ISO 19011:2002. Adapun isi dan kegunaan dari keempat seri tersebut adalah
sebagai berikut:
17
Tabel 2.1 Isi dan Kegunaan ISO 9001:2005, ISO 9001:2008,
ISO 9004:2009, ISO 19011:2002 NO
Versi ISO Isi dan Kegunaan
1. ISO 9000:2005
Quality Management
System Fundamentals and Vocabulary
Menguraikan dasar-dasar
sistem manajemen mutu dan memerincikan
istilah-istilah yang digunakan dalam sistem manajemen mutu
2. ISO 9001:2008
Quality Manajemen
System Requirements Merinci
persyaratan bagi
sistem manajemen mutu bila suatu organisasi
bermaksud memperagakan kemampuan untuk
menyediakan produk
yang memenuhi persyaratan pelanggan dan
peraturan yang berlaku dan bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan dan
pihak berkepentingan 3.
ISO 9001:2009 Managing
for Sustained Success of
Ard organizing - A Menyediakan
panduan untuk
mendukung keberhasilan organisasi meraih sukses berkelanjutan
sustained success
dalam lingkungan
yang
16
Purwadi, op. cit., h. 31
17
Isaris Arwanti, Implementasi SMM ISO 9001:2008 Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri B Pembina Tingkat
Provinsi Jawa Barat, Program Pasca Sarjana UNINUS Bandung, 2011, h. 3
Quality Management
Approach komplek dan selalu berubah melalui
quality menegement approach. Namun standar ini tidak dimaksudkan untuk
tujuan sertifikasi, regulasi atau kontak 4.
ISO 19011:2002 Guidance on Auding
Quality and
Environmental Management System
Memberikan panduan
tentang pengauditan sistem menejemen mutu
dan audit
sistem manajemen
lingkungan
Keempat seri ISO diatas menunjukkan saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain sehingga membentuk sutau seperangkat dari
sistem manajemen mutu. SMM ISO 9001:2008 adalah standar sistem manajemen mutu,
bukan standar dari suatu produk. SMM ISO 9001:2008 dapat dijadikan sebagai acuan dalam meninjau keefektifan sistem manajemen mutu yang
bertujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Tulisan 2008 menunjukkan tahun revisi.
18
Pengertian tersebut jika dikaitkan dengan lembaga pendidikan dapat dipahami SMM ISO 9001:2008 suatu standar yang diterapkan pada
lembaga pendidikan sebagai acuan memenuhi persyaratan yang bertujuan memenuhi kepuasan pelanggan.
Ada beberapa standar SMM ISO 9001:2008 sebagai berikut: a.
Kesepakatan Internasional dalam praktek Sistem Manajemen Mutu SMM.
b. Bersifat umum dan dapat diterapkan diberbagai bidang, jenis, ukuran,
dan budaya industriorganisasi. c.
Telah diadopsi oleh lebih dari 130 negara dan sertifikat SMM ISO 9000 telah ada di lebih 150 negara.
d. Persyaratan minimal untuk menerapkan sistem manajemen mutu.
e. Bersifat sukarela, bukan paksaan dan kewajiban.
f. Merupakan standar sistem manajemen mutu bukan standar produk.
18
Kementrian Agama Direktoral Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh, 100 Tanya
Jawab, op. cit,. h.7
g. Sebagai acuan untuk meninjau keefektifan sistem manajemen mutu.
h. Pemenuhan persyaratan pelanggan untuk mencapai kepuasan
pelanggan. i.
Dapat diterapkan untuk internal organisasi, dan memperoleh sertifikat.
19
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa SMM ISO merupakan bagian dari standar mutu internasional yang diakui untuk
meningkatkan mutu sekolah, efektif dalam adminitrasinya dan efisien dalam pengeloalan sumber daya sekolah.
2. Prinsip SMM ISO 9001:2008