36
baik melalui pendanaan internal maupun pendanaan eksternal. Sumber pendanaan eksternal diperoleh dari saham masyarakat publik Yunitasari,
2014. Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan
hasil yang berbeda terkait dengan hubungan antara struktur kepemilikan publik dengan praktik perataan laba. Menurut Ginantra dan Putra 2015
Proporsi kepemilikan publik yang tinggi dalam suatu perusahaan membuat manajemen selalu dituntut untuk menunjukkan kredibilitas yang baik dengan
cara menampilkan performa laporan keuangan yang sesuai dengan keinginan investor seperti menstabilkan rasio-rasio keuangan yang dapat mempengaruhi
keputusan investor. Hal ini dilakukan agar investor tetap menginvestasikan dana pada perusahaan, karena kondisi tersebut manajemen cenderung
melakukan perataan laba agar selalu dapat menampilkan kinerja yang terbaik dalam perusahaan. Kinerja perusahaan yang selalu baik akan mempengaruhi
para keputusan investor untuk berinvestasi. Pengelolaan laba dapat bersifat efisien, tidak selalu oportunis. Jika
pengelolaan laba efisien maka kepemilikan publik yang tinggi akan meningkatkan pengelolaan laba berhubungan positif. Proporsi kepemilikan
publik yang besar, menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan tinggi karena itu manajemen cenderung untuk melakukan perataan
laba untuk menunjukkan tingkat laba dan kinerja perusahaan yang baik Nur‘aeni, 2010. Semakin tinggi kepemilikan publik dalam struktur
37
kepemilikan perusahaan, maka perusahaan cenderung melakukan perataan laba agar menghasilkan variabilitas laba yang rendah yang mengindikasikan
risiko yang rendah. Risiko yang rendah ini lah yang direspon positif oleh investor Noviana dan Yuyetta, 2011.
Mohebi et al 2013 dan Akhooridnejad et al 2013 menyatakan bahwa kepemilikan publik mempengaruhi perataan laba. Kepemilikan publik
yang besar cenderung membuat perusahaan untuk tidak melakukan praktik perataan laba karena semakin besar kepemilikan saham oleh publik maka
semakin banyak informasi yang diketahui oleh masyarakat Setyani dan Liffa, 2012. Namun, berbeda dengan Mohebi et. al 2013 dan Akhooridnejad et. al
2013, Witjaksono dan Tediyanto 2011 menyatakan bahwa struktur kepemilikan publik berpengaruh terhadap praktik perataan laba tetapi
memiliki hubungan yang positif yaitu semakin kecil struktur kepemilikan publik, semakin kecil kemungkinan perusahaan untuk melakukan perataan
laba. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan yang memiliki struktur kepemilikan publik yang kecil akan mengakibatkan pengawasan yang
dilakukan oleh publik menjadi tidak ketat. Berdasarkan uraian diatas, maka:
Ha5 : Struktur Kepemilikan Publik berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
38
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Praktik Perataan Laba ternyata menunjukkan hasil yang menarik untuk dikaji lebih dalam.
Adapun hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini ditampilkan pada Tabel 2.1.
39
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel dan Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
1. Chrysovalantis Gaganis, Iftekhar
Hasan, and Fotios Pasiouras 2015
Regulations, institutions, and
income smoothing by managing
technical reserve: international
evidence from the insurance
industry. 1. Variabel
independen corporate
governance 2. Menggunakan
variabel Dependen Income Smoothing
1. Variabel independen The institutional
development dan the
regulatory condition 2. Objek penelitian
menggunakan 770 perusahaan asuransi
yang beroperasi di 87 negara untuk
tahun 2000-2009 The paper also finds that
institutional characteristics, e.g., the rule of law,
common law legal origin, economic freedom, and
regulations relating to technical provisions and
supervisory power constrain income smoothing but other
factors such as capital requirements, tax
deductibility of provisions, auditing, and corporate
governance do not have a significant effect.
Bersambung pada halaman selanjutnya
40
No. Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel dan Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
2. Monalisa 2015 Income
Smoothing in India
– An Empirical study of
BSE 200 Index Companies
1. Variabel independen
dividend rate paid out.
2. Menggunakan variabel
independen profitability
yang diproksikan dengan
ROE 3. Variabel dependen
income smoothing 1. Menggunakan
variabel independen size of the company
2. Menggunakan variabel independen
the degree of debt 3. Objek penelitian
yang digunakan adalah BSE 200
index perusahaan in India tahun 2002-
2012 1.
60 of the company smooth their income.
2. The other objective is to
analyze the factors affecting the income
smoothing behavior like the company size,
profitability, degree of debt and dividend rate.
It was found that there are other factors that
influence the income smoothing behavior
among the sample under study.
Tabel 2.1 Lanjutan
Bersambung pada halaman selanjutnya
41
No. Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel dan Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
3. Fatemeh Mohebi, Mohammad
Mahmoodi, dan Naser Ail
Yadollahzadeh Tabari 2013
The investigation of the effect of
firm-spesific accounting
variables on income smoothing
of companies: evidence from
Tehran Stock Exchange
1. Menggunakan variabel
Profitability yang
diproksikan dengan Net Profit Margin
2. Menggunakan variabel dependen
income smoothing 1. Menggunakan
variabel independen firm size
2. Menggunakan variabel independen
debt ratio 3. Menggunakan
variabel ownership structure
4. Objek penelitian menggunakan
perusahaan yang terdaftar diTehran
Stock Exchange tahun 2010
1. Terdapat hubungan negatif dan signifikan
antara firm size dan income smoothing
2. Terdapat hubungan positif dan signifikan
antara ownership structure
dan income smoothing
. 3. Tidak melihat hubungan
yang signifikan antara variabel debt ratio dan
profitability ratio dengan income
smoothing 4.
Tabel 2.1 Lanjutan
Bersambung pada halaman selanjutnya
42
No. Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel dan Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
4. Ghader, Dadashzadeh dan
Mohsen, Zakeri 2014
The effect of board structure
and information asymmetry on
firm income smoothing:
evidence from listed companies
in Iranian 1. Menggunakan
variabel independence
board 2. Menggunakan
variabel income smoothing
1. Menggunakan variabel board size
2. Menggunakan variabel information
asymmetry 3. Objek penelitian
menggunakan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Tehran
Stock Exchange tahun 2004-2011
The results of testing hypotheses show
that the size and board
independence board structure measure is firm
income smoothing less than firm non income smoothing
and information asymmetry in firm income smoothing is
more than firm non income smoothing.
5. Jeren Akhoondnejad,
Dr. Mansoor Garkaz, dan Dr.
Mohammadreza Shoorvarzi 2013
Political costs factors affecting
income smoothing evidence from
Tehran Stock Exchange
TSE 1. Menggunakan
variabel independen public
ownership 2. Menggunaka
variabel dependen 1. Menggunakan
variabel independen firm size
2. Menggunakan variabel independen
number of employee Terdapat hubungan yang
signifikan antara firm size, number of employee, public
ownership, dan income tax
terhadap income smoothing Tabel 2.1 Lanjutan
Bersambung pada halaman selanjutnya
43
No. Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel dan Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
income smoothing 3. Menggunakan
variabel independen income tax
4. Objek penelitian adalah perusahaan
yang terdaftar di Tehran Stock
Exchange untuk lima
periode yaitu tahun 2006-2011
6. Parviz Saeidi 2012
The relationship between income
smoothing and income tax and
profitability ratio in Iran Stock
Market 1. Menggunakan
variabel independen
profitability ratio yang diproksikan
dengan ROE 2. Menggunakan
1. Menggunakan variabel independen
profitability ratio yang diproksikan
dengan ROA 2. Menggunakan
variabel independen Terdapat hubungan yang
signifikan antara income smoothing, tax income,
dan profitability ratio
Tabel 2.1 Lanjutan
Bersambung pada halaman selanjutnya
44
No. Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel dan Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
variabel dependen income smoothing
tax income 3. Objek penelitian
yang digunakan adalah perusahaan
yang terdaftar di iran stock market
tahun 2001-2007
7. Sri Supriastuti dan Asri Warnanti
2015 Ukuran
Perusahaan, WinnerLoser
Stock , Debt To
Equty Ratio, Dividend Payout
Ratio pengaruh
terhadap Perataan Laba
1. Variabel independen
dividend payout ratio
2. Variabel dependen perataan laba
1. Menggunakan variabel independen
ukuran perusahaan 2. Menggunakan
variabel independen winnerloser stock
3. Menggunakan variabel independen
debt to equity ratio 4. Objek penelitian
yang digunakan 1. Ukuran perusahaan dan
winnerloser stock berpengaruh secara
signifikan terhadap perataan laba
2. Debt to equity ratio dan dividend payout ratio
tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap perataan laba. Tabel 2.1 Lanjutan
Tabel 2.1 Lanjutan
Bersambung pada halaman selanjutnya
45
No. Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel dan Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI periode 2010-2013.
Sampel dipilih dengan
menggunakan metode purposive
sampling 8.
Akbar Kharisma dan Linda
Agustina 2015 Pengaruh
mekanisme corporate
governance dan
ukuran perusahaan
terhadap praktik perataan laba
1. Variabel independen
corporate governance
2. Variabel independen
perataan laba 1. Variabel independen
ukuran perusahaan 2. Objek penelitian
yang digunakan adalah menggunakan
perusahaan yang terdaftar di JII tahun
2011-2013 1. Kepemilikan
institusional dan ukuran perusahaan berpengaruh
negatif terhadap dan signifikan terhadap
perataan laba 2. Kepemilikan manajerial,
komisaris independen, komite audit, dan
Tabel 2.1 Lanjutan
Bersambung pada halaman selanjutnya
46
No. Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel dan Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
kualitas audit tidak berpengaruh terhadap
praktik perataan laba 9.
Ida Ayu Ratih Manuari dan
Gerianta Wirawan Yasa 2015
Praktik perataan laba dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya
1. Menggunakan variabel
independen dividend payout
ratio 2. Menggunakan
variabel independen net
profit margin 3. Menggunakan
variabel independen
kepemilikan publik 4. Menggunakan
variabel dependen 1. Menggunakan
variabel independen profitabilitas
2. Menggunakan variabel independen
financial leverage 3. Objek penelitian ini
menggunakan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2008-2012. 1. Variabel net profit
margin berpengaruh
terhadap parktik perataan laba,
sedangkan variabel dividend payout ratio,
profitabilitas, financial leverage
, dan kepemilikan publik
tidak berpengaruh terhadap praktik
perataan laba. Tabel 2.1 Lanjutan
Bersambung pada halaman selanjutnya
47
No. Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel dan Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
income smoothing 10.
Ni Putu Santi Dewantari dan I
Dewa Nyoman Badera 2015
Good Corporate Governance
, ukuran
perusahaan, dan Financial
Leverage sebagai
predictor perataan laba
1. Menggunakan variabel
independen Good Corporate
Governance 2. Menggunakan
variabel dependen perataan laba
1. Variabel ukuran perusahaan
2. Menggunakan variabel independen
Financial Leverage 3. Objek penelitian
menggunakan perusahaan yang
terdaftar di BEI yang masuk dalam CGPI
tahun 2010-2012 1. Good corporate
governance dan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh pada
probabilitas perataan laba.
2. Financial Leverage berpengaruh negative
dan signifikan pada probabilitas praktik
perataan laba 11. I Komang Gede
Ginantra dan I Nyoman Wijana
Asmara Putra 2015
Pengaruh profitabilitas,
Leverage , ukuran
perusahaan, kepemilikan
publik, dividend 1. Variabel
independen dividend payout
ratio 2. Variabel
independen good 1. Menggunakan
variabel independen profitabilitas
2. Menggunakan variabel independen
leverage 1. Variabel NPM
berpengaruh positif terhadap perataan laba
2. Variabel profitabilitas, financial leverage
, ukuran perusahaan,
Tabel 2.1 Lanjutan
Bersambung pada halaman selanjutnya
48
No. Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel dan Metode Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
payout ratio , dan
net profit margin terhadap perataan
laba corporate
governance yang di
proksikan dengan kepemilikan publik
3. Menggunakan variabel
independen net profit margin
4. Variabel dependen perataan laba
3. Objek penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2007-2012. Sampel dipilih
menggunakan metode purposive
sampling kepemilikan public dan
DPR tidak berpengaruh positif terhadap perataan
laba.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi. Tabel 2.1 Lanjutan
49
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
. Pengaruh Financial Ratios dan Good Corporate Governance terhadap praktik
perataan laba income smoothing; studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index
JII tahun 2011-2014
Teori Dasar: Teori Keagenan
Uji Regresi Logistik
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan
Terdapat beberapa kasus perataan laba, seperti PT. Waskita Karya 2004-2007, dan PT. Katarina Utama tahun 2009. Perataan laba menyebabkan laporan keuangan menjadi tidak kredibel dan
memberikan informasi yang tidak sebenarnya sehingga menyesatkan dalam pengambilan keputusan Dewantari dan Badera, 2015. Selain itu, penelitian sebelumnya terkait dengan perataan laba
menunjukkan hasil yang tidak konsisten.
Return on Equity
X1 Net profit
margin X2
Dividend payout ratio
X3 Komisaris
Independen X4
Struktur kepemilikan
publik X5
Perataan Laba income smoothing
Y Financial Ratios
Good Corporate Governance
50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index
JII periode 2011-2014 yaitu berjumlah 30 perusahaan go public
. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index JII tahun
2011-2014. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisis pengaruh variabel independen yaitu financial ratios yang diproksikan dengan return on equity,
net profit margin, dividend payout ratio dan good corporate governance yang
diproksikan dengan proporsi komisaris independen dan struktur kepemilikan publik terhadap variabel dependen perataan laba Income Smoothing.
B. Metode Penentuan Sampel
Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ditentukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Purposive sampling adalah metode untuk
memperoleh informasi dari sasaran-sasaran sampel tertentu yang disengaja oleh peneliti, karena hanya sampel tersebut saja yang mewakili Zulganef, 2008.
Pengambilan sampel dalam hal ini terbatas pada jenis kriteria tertentu yang dapat memberikan informasi yang diinginkan, baik karena satu-satunya yang dimiliki atau
51
memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti Sekaran, 2011. Pertimbangan atau kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini, yaitu :
1. Perusahaan terdaftar di Jakarta Islamic Index JII berturut-turut pada tahun 2011 hingga tahun 2014.
2. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama periode 2011-2014. 3. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang rupiah
4. Menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember untuk periode 2011, 2012, 2013, dan 2014 serta mempunyai laporan keuangan lengkap sesuai dengan
data yang diperlukan dalam penelitian ini. Pertimbangan-pertimbangan di atas dibuat untuk menghasilkan sampel yang
dapat mewakili kondisi populasi yang sebenarnya.
C. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder menurut Istijanto 2008 adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak
lain bukan oleh peneliti sendiri untuk tujuan yang berbeda. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan dan catatan
atas laporan keuangan. Kedua data tersebut dapat diakses dan di-download pada website
www.idx.co.id atau bisa diakses melalui website resmi perusahaan yang bersangkutan.
52
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel return on equity, net profit margin, dividend payout ratio,
komisaris independen, dan struktur kepemilikan publik sebagai variabel independen dan variabel perataan laba Income Smoothing sebagai variabel
dependen.
1. Variabel Dependen Y
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah praktik perataan laba yang diukur dengan skala nominal. Tindakan perataan laba diuji dengan Indeks Eckel
1981. Kelompok perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba diberi nilai 1, sedangkan kelompok perusahaan yang tidak melakukan perataan laba diberi nilai 0.
Menurut Saeidi 2012, perusahaan melakukan perataan laba jika nilai indeks eckel kurang dari 1, indeks eckel dirumuskan sebagai berikut:
CV ΔI
CV ΔS
CVΔI =
∑ Δ�i−∆�
2
�−1 ∆�
CVΔS =
∑ Δ�i−∆�
2
�−1 ∆�
Keterangan : CV
= Coefficient of Variation ΔI
= Perubahan laba pada periode i ΔS
= Perubahan penjualan pada periode i
53
I = Rata-rata laba
S = Rata-rata penjualan
2. Variabel Independen
a. Return On Equity
Menurut Fahmi 2011:137, rasio return on equity ROE disebut juga laba atas equity. Rasio ini menilai sejauh mana suatu perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba
atas ekuitas.
Adapun rumus return on equity ROE adalah : ROE =
net income equity
b. Net Profit Margin
Menurut Keown et al 2011 net profit margin NPM dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
NPM =
Laba bersih setelah pajak Penjualan
Menurut Weston dan Copeland 1998, semakin besar Net Profit Margin
berarti semakin efisien perusahaan tersebut dalam mengeluarkan biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan operasinya.