77
monitoring dalam perusahaan. Tetapi jika pengangkatannya belum dilandasi
kebutuhan perusahaan tapi hanya sebatas pemenuhan regulasi saja, maka proporsi dewan komisaris mungkin tidak perlu diperbanyak, tetap sesuai peraturan yang
ada minimal 30, dan dilihat keefektifan dewan dalam jangka waktu yang lebih panjang Haryadi, 2011. Menurut Kharisma dan Agustina 2015 praktik
perataan laba yang terjadi bukan didasarkan atas sifat dasar manusia yang akan bertindak opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya dalam hal
ini manajer. Perspektif Stewardship Theory menggambarkan pemisahan antara fungsi kepemilikan dengan fungsi pengelolaan perusahaan berkaitan dengan
hadirnya komisaris independen menjadi sebuah skema dimana investor dalam hal ini principal mempercayakan pengelolaan sumber daya perusahaan kepada pihak
lain yang berperan sebagai steward yang lebih capable dan siap. Steward tidak memiliki motivasi untuk melakukan praktik perataan laba yang merugikan
principal , oleh karena itu mekanisme pengawasan melalui komisaris independen
tidak mampu mempengaruhi praktik perataan laba yang terjadi.
5. Pengaruh struktur kepemilikan publik SKP terhadap praktik perataan
laba income smoothing
Variabel struktur kepemilikan public SKP menunjukkan nilai koefisien regresi positif yaitu sebesar 9,357 dengan nilai signifikansi sebesar 0,052 atau
lebih besar dari α = 0,05. Karena tingkat signifkansi lebih besar dari α = 0,05
78
maka hipotesis ke-5 ditolak. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa struktur kepemilikan publik berpengaruh terhadap tindakan perataan laba yang
dilakukan oleh perusahaan. Penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Azlina, 2010, Noviana dan Yuyetta 2011, dan Setyani
dan Liffa 2012. Variabel struktur kepemilikan publik tidak mempengaruhi tindakan perataan laba disebabkan kepemilikan saham yang dimiliki oleh publik
pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 masih cenderung kecil. Sehingga, menurut Azlina 2010, jika saham yang
dimiliki oleh publik cenderung kecil, maka hal kepemilikan saham publik tersebut belum dapat menjadi alat monitoring dan intervensi, atau belum dapat
memberikan pengaruh terhadap kedisiplinan manajer untuk bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham.
6. Pengaruh return on equity ROE, net profit margin NPM, dividend payout
ratio DPR, dewan komisaris independen DKI, dan struktur kepemilikan publik SKP terhadap praktik perataan laba
income smoothing
Tujuan dalam penelitian ini juga untuk mengetahui apakah return on equity, net profit margin, dividend payout ratio,
dewan komisaris independen dan struktur kepemilikan publik secara simultan berpengaruh terhadap praktik
perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut: