Financial Ratios Faktor-Faktor Financial Ratios dan Good Corporate Governance yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2011-2014)

22 membandingkan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dua kelompok yang ditemukan dalam penggunaan rasio keuangan. Pertama, terdiri atas para manajer yang biasa menggunakan rasio keuangan untuk mengukur dan mengetahui kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. Fokus analisis mereka sering dihubungkan dengan berbagai ukuran profitabilitas yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dari perspektif pemilik. Kelompok pemakai rasio keuangan yang kedua meliputi penganalisis diluar perusahaan yaitu seorang yang dikarenakan satu alasan atau lainnya, tertarik dengan kesejahteraan ekonomi suatu perusahaan. Rasio keuangan bisa digunakan untuk menjawab empat pertanyaan: 1 seberapa likuid suatu perusahaan, 2 apakah manajemen cukup efektif untuk menghasilkan laba usaha atas aktiva perusahaan, 3 bagaimana perusahaan didanai, 4 apakah tingkat pengembalian yang didapatkan oleh pemegang saham biasa sesuai dengan investasi yang mereka tanamkan. Terdapat banyak rasio keuangan yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk menilai likuiditas, proftitabilitas, solvabilitas dan tingkat pengembalian. Berikut adalah rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini:

a. Return On Equity

Menurut Brigham Houston 2010 rasio yang paling penting adalah pengembalian atas ekuitas return on equity, yang merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham. Pemegang saham pastinya ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang 23 tinggi atas modal yang mereka investasikan, dan ROE menunjukkan tingkat yang mereka peroleh. Return on equity adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri Kasmir, 2011. Tingkat pengembalian saham biasa menunjukkan rata-rata penghitungan pengembalian atas investasi pemegang saham yang diukur dengan membandingkan pendapatan bersih terhadap ekuitas saham biasa Keown et al, 2011. Sedangkan menurut Irham 2012, ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.

b. Net Profit Margin

Menurut Bastian dan Suhardjono 2006, net profit margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha. Net Profit Margin NPM, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan, rasio ini akan menggambarkan penghasilan bersih perusahaan berdasarkan total penjualan. Pengukuran rasio dapat dilakukan dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih Kasmir, 2011 24

c. Dividend Payout Ratio

Dividend Payout Ratio merupakan perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan. DPR yang mengecil dapat berakibat merugikan para investor tetapi dari aspek keuangan di dalam perusahaan tentunya akan semakin tangguh solid Ginantra dan Putra, 2015. Menurut Simatupang 2010 Dividend Payout Ratio adalah rasio perbandingan antara dividen yang dibagikan dibandingkan dengan laba perlembar saham yang diperoleh perusahaan. Dengan mengetahui dividend payout ratio ini, investor akan dapat mengetahui berapa besar rasio laba yang dibagikan dari laba per-lembar saham yang diperoleh perusahaan. Menurut Gitman 2003 Dividend payout ratio menunjukkan persentase dari setiap dolar yang diterima yang didistribusikan kepada pemilik dalam bentuk uang tunai. Hal ini dihitung dengan membagi dividen kas perusahaan per saham dengan laba per saham perusahaan.

4. Good Corporate Governance

Corporate governance menurut Turnbull Report dalam Effendi 2009 adalah: “Corporate governance is a company system of internal control, which has an its principal aim the management of risk that are significant to the fulfillment of its busines s objectives, with a view to safeguarding the company’s assets and enhancing over time the value of the shareholders investment” 25 Berdasarkan pengertian diatas, corporate governance didefinisikan sebagai suatu sistem pengendalian internal perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola resiko yang signifikan guna memenuhi tujuan bisnisnya melalui pengamanan aset perusahaan dan meningkatkan nilai investasi pemegang saham Effendi, 2009. Organization of Economic Corporation and Development OECD, 2004 mendefinisikan corporate governance merupakan suatu sistem dimana sebuah perusahaan atau entitas bisnis diarahkan dan diawasi. Sejalan dengan itu, maka struktur dari Corporate Governance menjelaskan distribusi hak-hak dan tanggungjawab dari masing-masing pihak yang terlibat dalam sebuah bisnis, yaitu antara lain Dewan Komisaris dan Direksi, Manajer, Pemegang saham, serta pihak-pihak lain yang terkait sebagai stakeholders. Selanjutnya, struktur dari Corporate Governance juga menjelaskan bagaimana aturan dan prosedur dalam pengambilan dan pemutusan kebijakan sehingga dengan melakukan itu semua maka tujuan perusahaan dan pemantauan kinerjanya dapat dipertangungjawabkan dan dilakukan dengan baik. Komite Nasional Kebijakan Governance atau KNKG 2006 menyatakan bahwa setiap perusahaan harus memastikan bahwa prinsip-prinsip pokok GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran perusahaan. Prinsip- prinsip pokok tersebut adalah :

Dokumen yang terkait

Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan Laba (Income Smoothing) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 23 97

ANALISIS PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING): FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEJ

0 3 1

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

2 10 83

Faktor faktor yang mempengaruhi perataan Laba (income smoothing) dan bukan perataan laba (non income smoothing) (studi pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2002 2006)

0 6 94

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2014.

1 3 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2014.

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2014.

0 1 9

DAFTAR PUSTAKA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2014.

0 3 4

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 11

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing).

0 3 38