commit to user
memperdulikan anak, karena anak yang tidak diperdulikan atau kurang terpelihara oleh orang tuanya, akan merasa bahwa dirinya itu rendah tak
berharga, merasa diasingkan oleh orang lain, dan sebagainya. Akibatnya, ia akan berbuat sekehendak hatinya. Oleh karena itu, orang tua
seyogyanya mampu menempatkan diri dan bisa memilah serta memilih sikap yang bagaimana yang pada nantinya berdampak kurang baik bagi
kemandirian anak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga adalah
suatu unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari suami, istri beserta anak- anaknya, di mana para anggotanya terikat hubungan darah, perkawinan, maupun
pengangkatan anak atau adopsi yang berinteraksi satu sama lain yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan atau
life processes . Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka aspek-aspek yang
mendukung adanya lingkungan keluarga yang kondusif adalah : 1. Adanya perhatian orang tua
2. Adanya sikap saling perhatian sesama anggota keluarga 3. Adanya sikap saling menyayangi antar anggota keluarga
4. Kondisi fisik yang kondusif kebersihan, kesehatan, kerapian lingkungan rumah
5. Kondisi non fisik yang kondusif keharmonisan, kerukunan anggota keluarga
3.Tinjauan Tentang Prestasi Akademik
Prestasi akademik atau prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan akademik atau belajar :
a. Pengertian Prestasi
Menurut W.J.S Purwodarminto 1987 :768, “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan dan dilaksanakan”.
W. S Winkel 1987: 161 berpendapat bahwa, “Prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai”.
commit to user
Jadi prestasi tercapai setelah melakukan kegiatan tertentu, sehingga merupakan tingkat pencapaian kegiatan. Prestasi ini dapat tercapai melalui proses
interaksi dengan lingkungan alam dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Sehingga, dapat dikatakan bahwa prestasi belajar adalah
sesuatu yang telah dicapai sebagai suatu bukti usaha yang telah dilakukan.
b. Pengertian Akademik.
Secara harfiah, akademik berarti belajar atau pembelajaran UNS, 2006:11. Menurut W. J. S Purwodarminto 1987: 108, “Belajar adalah berusaha
berlatih dan sebagainya supaya mendapatkan suatu kepandaian”. Muhibbin Syah 1995: 91 berpendapat bahwa “…………Belajar dapat dipahami sebagai tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”.
Definisi serupa dikemukakan oleh M. Dimyati Mahmud 1990:121 bahwa “ Belajar adalah suatu perubahan dalam diri seseorang yang terjadi karena
pengalaman”. Berdasarkan pernyataan tersebut, jelas bahwa pengertian belajar itu terkandung dua faktor yaitu perubahan dan pengalaman. Perubahan yang dialami
setelah belajar ini mendapat pandangan yang berbeda, yaitu pandangan behavioristik dan pandangan kognitif .
Menurut Pandangan behavioristik yang dipelopori oleh J. B Watson, E. L Thorndike dan B. F Skinner dalam M. Dimyati Mahmud 1990: 122,
mengemukakan bahwa “Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku, dalam cara seseorang berbuat pada situasi tertentu”. Pengertian tingkah laku disini ialah
tingkah laku yang dapat diamati. Sedangkan Pandangan kognitif yang dipelopori oleh Jean Piaget, Robert Glaser, John Anderson, Jerome Bruner dan David
Ausubel, “Belajar adalah proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung. Perubahan terjadi dalam kemampuan seseorang untuk bertingkah laku
dan berbuat dalam situasi tertentu; perubahan dalam tingkah laku hanyalah suatu refleksi dari perubahan internal”.
Dari pengertian-pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang biasa dilakukan setiap orang. Hampir semua
commit to user
kecakapan yang biasa, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk dan berkembang karena perubahan belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak atau mahasiswa menurut pendapat Abu Ahmadi 1991: 128 adalah sebagai berikut :
1. Faktor internal, yang termasuk faktor internal adalah: a. Faktor Jasmaniah fisiologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh dari pengalaman anak dari kehidupan sehari-hari. Contoh faktor jasmaniah adalah penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan
lain sebagainya. b. Faktor Psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
dari pengalaman anak dari kehidupan sehari-hari, terdiri atas : 1 faktor intelektual yang meliputi :
a faktor potensial kecerdasan dan bakat. b Faktor non-intelektual yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu,
seperti : sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.
2. Faktor eksternal, yang tergolong faktor eksternal adalah : a. Faktor sosial, terdiri atas : lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,
dan kelompok. b. Faktor budaya, seperti adat-istiadat, IPTEK, dan kesenian.
c. Faktor lingkungan fisik, seperti : fasilitas rumah, cara belajar, iklim. Menurut M. Dimyati Mahmud 1990:87, prestasi akademik biasanya
diukur dari nilai sehari-hari hasil tes belajar dan lamanya bersekolah. Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi akademik selama masa remaja adalah :
1. Status sosial ekonomi keluarga 2. Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi yang dimiliki anak dalam bidang
intelektual dan motivasi 3. Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi yang dimiliki anak dalam hal
memperoleh kesempatan pendidikan.
commit to user
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil maksimal yang dicapai dengan adanya perubahan atau perkembangan diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku baru yang tetap berkat pengalaman di lapangan. Jadi, hasil yang dicapai seseorang tersebut tidak hanya
dalam bentuk angka-angka atau nilai, tapi juga adanya perubahan sikap dan tingkah laku yang lebih baik daripada sebelum ia menerima pelajaran, dan adanya
perubahan-perubahan tersebut dikarenakan pengalaman dan latihan yang didapat seseorang melalui belajar dan pengalaman di lapangan.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh mahasiswa pada akhir semester yang dapat dilihat
secara nyata dalam bentuk nilai atau angka. Prestasi akademik yang diperoleh oleh mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNS dapat dilihat dalam buku Kartu
Hasil Studi KHS. Melalui Kartu Hasil Studi KHS ini dapat diketahui prestasi belajar dari tiap-tiap Mata Kuliah MK yang telah ditempuh oleh Mahasiswa
Pendidikan Sejarah FKIP UNS dalam 1 satu semester akademik.
B.Penelitian Yang Relevan
1. Skripsi Perbedaan Prestasi Mahasiswa ditinjau dari Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Program Pendidikan Akuntansi FKIP UNS Tahun Akademik
20062007 oleh Fitri Nurul. Sampel dengan menggunakan mahasiswa
Pendidikan Akuntansi angkatan 2003 yang berjumlah 72 dengan menggunakan rumus Slovin dengan metode pengumpulan data berdasar dari angket yang
disebar kepada mahasiswa dan dokumentasi nilai KHS. Berdasarkan analisis data, tidak terdapat perbedaan prestasi mahasiswa
ditinjau dari minat menjadi guru pada mahasiswa Program Pendidikan Akuntansi FKIP UNS Tahun Akademik 20062007, terbukti dari perolehan
tabel hitung
t t
atau 0,444 2,00. 2. Skripsi Hubungan Antara Minat Menjadi Guru dan Motivasi Belajar dengan
Prestasi Belajar Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Studi pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS TA 20072008
oleh Veronica
commit to user
Hastini Retnaningsih. Sample dengan menyebar angket terhadap mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 20072008 FKIP UNS.
Penelitian dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Populasi adalah mahasiswa pndidikan Ekonomi FKIP angkatan 20072008 yang terdiri
dari 3 kelas dengan jumlah 196 mahasiswa. Sampel berjumlah 60 mahasiswa yang diambil secara proporsional random sampling. Untuk data prestasi belajar
menggunakan teknik dokumentasi, sedangkan untuk data minat menjadi guru dan motivasi belajar dengan memnyebar angket. Teknik analisis yang
digunakan adalah analisis korelasi dan regresi linier ganda. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut :
1 ada hubungan yang positif antara Minat menjadi Guru dengan Prestasi belajar MK Strategi Belajar Mengajar. Hasil perhitungan pada n=60
dengan taraf signifikansi 5 diperoleh
y x
r
1
tabel
r atau 0,589 0,254.
2 Ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar MK strategi Belajar Mengajar . Hal ini ditunjukkan dari hasil
perhitungan pada n=60 dengan taraf signifikansi 5 diperoleh
y x
r
2
tabel
r atau o,557 0,523.
3 Ada hubungan yang positif antara minat menjadi Guru, Motivasi Belajar dan prestasi Belajar MK Strategi Belajar Mengajar. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil perhitungan pada dk pembilang =2, dk penyebut=57 dan taraf signifikansi 5 diperoleh
tabel hitung
f f
atau 35,02 3,17.
3. Skripsi Hubungan antara Lingkungan Belajar siswa, Kelengkapan Sumber Belajar dan Penggunaan Waktu Belajar dengan prestasi Belajar Akuntansi
Siswa Kelas XI SMAN 1 Gondangrejo tahun Pelajaran 20072008 oleh Ria
Prabangkara. Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan korelasional. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 1 Gondangrejo TA 20072008 yang berjumlah 114 siswa. Sampel diambil
dengan teknik Quota Random Sampling sejumlah 50 siswa. Teknik
commit to user
pengumpulan data variabel lingkungan belajar siswa, kelengkapan sumber belajar dan penggunaan waktu belajar menggunakan angket, sedangkan
prestasi belajar akuntansi menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi Product moment dan
regresi ganda. Berdasar hasil analisis diperoleh :
1 Ada hubungan antara Lingkungan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar sebesar 0,343. Hasil ditunjukkan dari hasil perhitungan
tabel hitung
r r
atau 0,343 0,279 pada n=50 dengan taraf signifikansi 5.
2 Ada hubungan antara Kelengkapan Sumber Belajar dengan Prestasi Belajar sebesar 0,347. Hasil ditunjukkan dari perhitungan
tabel hitung
r r
atau 0,347 0,279 pada n=50 dengan taraf signifikansi 5. 3 Ada hubungan antara Penggunaan Waktu Belajar dengan Prestasi
Belajar sebesar 0,340. hasil ditunjukkan dari hasil perhitungan
tabel hitung
r r
atau 0,340 0,279 pada n=50 dengan taraf signifikansi 5.
4 Ada hubungan antara Lingkungan Belajar Siswa, Kelengkapan Sumber Belajar dan Penggunaan Waktu Belajar secara bersama-sama dengan
Prestasi Belajar sebesar 3,551. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan
tabel hitung
f f
atau 3,551 2,81 pada n=50 dengan taraf signifikansi 5.
4. Skripsi Pengaruh Motivasi, Metode Pembelajaran, Lingkungan Sekolah dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X
SMK Bina Negara Gubug Kab. Grobogan oleh Eni Asih 2007.
Penelitian dengan menggunakan populasi yaitu siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK Bina Negara Gubug kab. Grobogan TA 20052006 yang
berjumlah 100 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan angket. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif
commit to user
presentase, analisis Structural Equation Modelling SEM dan uji asumsi SEM yang terdiri dari uji normalitas dan outliners.
Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh langsung antara metode pembelajaran MP, Lingkungan Sekolah LS dan Lingkungan
Keluarga LK terhadap Motivasi Belajar MB dan Motivasi Belajar MB terhadap Prestasi Belajar PB. Ada pengaruh tidak langsung antara Metode
Pembelajaran MP, Lingkungan Sekolah LS dan Lingkungan KeluargaLK terhadap Prestasi Belajar PB dengan melalui motivasi sebagai variabel
perantara. Pengaruh langsung MP →MB sebesar 53, dan MB → PB sebesar 83, sehingga pengaruh MP secara tidak langsung yaitu MP → MB → PB
sebesar 43,99. Pengaruh LS → MB 13 dan pengaruh MB → PB sebesar 83, sehingga pengaruh LS secara tidak langsung yaitu LS → MB → PB
sebesar 10,79. Penaruh langsung LK → MB sebesar 33 dan MB → PB sebesar 83, sehingga secara tidak langsung pengaruh LK yaitu LK → MB
→ PB sebesar 28,39. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
langsung antara metode pembelajaran, lungkungan sekolah, lingkungan keluarga terhadap motivasi, dan akhirnya motivasi berpengaruh terhadap
prestasi belajar. Ada pengaruh tidak langsung antara metode pembelajaran, lingkungan sekolah, serta lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar
dengan melalui variabel perantara yaitu motivasi belajar. 5. Thesis Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Partisipasi Siswa dalam kegiatan
Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Juwiring Klaten Tahun Ajaran 20072008
oleh Diyah Meirina Prihatini Mulyono.
Penelitian dengan menggunakan populasi yakni siswa kelas X sebanyak 80 siswa. Data tentang lingkungan keluarga dan partisipasi siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler diperoleh melalui angket, sedangkan data prestasi belajar diperoleh melelui dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi ganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa lingkungan keluarga dan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar
commit to user
akuntansi diperoleh persamaan regresi : Y = 2,923 + 0,061 + 0,0354X2. uji regresi diperoleh
tabel hitung
f f
atau 41,847 3,12 dengan taraf signifikansi 5, berarti antara lingkungan keluarga dan partisipasi siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi. Uji t untuk variabel lingkungan keluarga diperoleh
tabel hitung
t t
atau 6,651 1,99 dan untuk variabel partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler diperoleh
tabel hitung
t t
atau 4,365 1,99 dengan taraf signifikansi 5. Kedua variabel tersebut secara signifikan mempunyai
pengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi. Koefisien Determinasi
2
R sebesar 0,521 ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan keluarga dan
partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler berpengaruh terhadap terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 52,1, sedangkan sisanya sebesar
47,9 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat di dalam penelitian ini. Besarnya sumbangan relatif untuk variabel
1
X sebesar 65,42 ,
2
X sebesar 34,58 dan besarnya sumbangan efektif untuk
1
X sebesar 34,08 dan
2
X sebesar 18,01. 6. Jurnal Internasional bertajuk Family Environment, Socioeconomic Status and
Academik Acchievement oleh Keith F. Kennett dan Edward Grant. Penelitian
dilakukan pada mahasiswa Fakultas Psikologi, University of Saskatchewan Regina Campus
, Kanada. Penelitian dilakukan pada 60 mahasiswa mahasiswa laki-laki yang
berumur 19-25 tahun. Penelitian dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara lingkungan keluarga dan status sosial ekonomi SES
keluarga dengan prestasi akademik mahasiswa. Untuk data lingkungan keluarga dan status sosial ekonomi SES keluarga dilakukan dengan cara
menyebar angket. Sedangkan untuk data prestasi akademik dilakukan dengan cara tes dan ditunjukkan dalam bentuk hasil tes IQ.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut : 1 Dari seluruh sampel didapatkan mean IQ adalah 120,4 dengan Standar
Deviasi SR = 12,0 dan Range = 92 – 150. Ada hubungan yang positif
commit to user
dan signifikan antara SES dan prestasi akademik IQ . Hasil ditunjukkan dari hasil perhitungan
tabel hitung
r r
atau 3,144 2,000 pada n=60 dengan taraf signifikansi 5.
2 Ada hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi akademik IQ dan lingkungan keluarga. Hal ini diketahui setelah diperoleh kesimpulan
bahwa anak yang mendapatkan dukungan dari keluarga akan memiliki kepribadian yang positif baik dan prestasi akademik yang tinggi. Hal ini
diperkuat dengan data statistik bahwa keluarga dengan kesadaran memelihara kesehatan yang rendah , tidak mendukung anak untuk belajar ,
dan kurang harmonis menyebabkan anak atau mahasiswa drop-out keluar. Hasil ditunjukkan dari hasil perhitungan
tabel hitung
r r
atau 3,511 2,000 pada n=60 dengan taraf signifikansi 5.
7. Jurnal Internasional bertajuk Academic Achievement – Family Background and Family Structure.
Penelitian dilakukan pada keluarga yang memiliki status sosial dan latar belakang keluarga yang mampu dan memiliki anggota keluarga lengkap ayah
, ibu dan anak dan pada keluarga dengan orang tua tunggal single-parent families
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut : 1 Latar belakang keluarga keadaan sosial ekonomi mempengaruhi
prestasi belajar anak. Hal ini dikarenakan keluarga yang harmonis, kondusif dan mampu secara ekonomi, lebih mampu untuk mendukung
kegiatan belajar anak. Sedangkan keluarga yang kurang mampu akan berdampak pada prestasi belajar anak menjadi buruk atau rendah. Hal ini
dikarenakan sumber,sarana dan prasarana serta fasilitas belajar yang kurang, sehingga tidak menunjang prestasi belajar anak. Hasil ditunjukkan
dari hasil perhitungan
tabel hitung
r r
atau 0,304 0,279. 2 Relasi yang baik antar anggota keluarga dan perhatian kedua orang tua
terhadap kegiatan belajar anak akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar anak. Anak akan berhasil dalam belajarnya dikarenakan adanya
commit to user
dukungan dari orang tuanya. Sedangkan pada anak dengan orang tua tunggal single–parent families, baik dikarenakan orang tua bercerai,
berpisah, meninggal atau orang tua yang tidak pernah menikah akan berpengaruh negatif terhadap hasil belajar anak dan berpengaruh terhadap
perkembangan psikologis anak. Hal ini dikarenakan anak pada keluarga dengan orang tua tunggal single-parent families kurang mendapatkan
dukungan, perhatian dan bimbingan dari orang tuanya sehingga berdampak pada rendahnya prestasi akademik anak. Hasil ditunjukkan dari
hasil perhitungan
tabel hitung
r r
atau 0,302 0,279. 8. Jurnal Internasional bertajuk Personal, Family, and Academic Factors Affecting
Low Achievement in Secondary School oleh Antonia Lozano Diaz.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pribadi, keluarga, dan faktor-faktor akademik dengan rendahnya prestasi
belajar muri-murid di Sekolah Lanjutan. Aspek-aspek dari variabel pribadi adalah: umur, jenis kelamin, konsep belajar, kebiasaan dalam kelas dan sikap
dalam pergaulan. Aspek-aspek dari variabel keluarga adalah: jenjang pendidikan orang tua, relasi atau hubungan dalam keluarga, dan dukungan
keluarga. Sedangkan aspek-aspek variabel faktor-faktor akademik adalah: Sekolah Lanjutan, sosialisasi dalam kelas, hubungan pertemanan, visi dan misi
ke depan, dan hubungan dengan guru. Metode penelitian dengan menggunakan sampel yaitu 1178 pelajar di
empat Sekolah Lanjutan di Almeria City, Spanyol dengan komposisi: a. Murid sekolah pada tahun pertama sekolah sebanyak 255 murid
b. Murid sekolah pada tahun kedua sekolah sebanyak 316 murid c. Murid sekolah pada tahun ketiga sekolah sebanyak 296 murid
d. Murid sekolah pada tahun keempat sekolah sebanyak 259 murid Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut:
1 Ada hubungan positif dan signifikan anatara pribadi dan hasil akademik. Dari semua aspek-aspek variabel pribadi umur, jenis kelamin, konsep
belajar, kebiasaan dalam kelas, dan sikap dalam pergaulan, semuanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar anak. Hasil
commit to user
ditunjukkan dari hasil perhitungan
tabel hitung
r r
atau 2,234 1,960 pada n=1178 dengan taraf signifikansi 5.
2 Ada hubungan yang positif dan signifikan antara keluarga dan hasil akademik. Dari semua aspek-aspek variabel keluarga jenjang pendidikan
orang tua, relasi atau hubungan dalam keluarga, dan dukungan keluarga, hanya jenjang pendidikan orang tua yakni jenjang pendidikan ibu yang
tidak berpengaruh terhadap hasil belajar anak. Hasil ditunjukkan dari hasil perhitungan
tabel hitung
r r
atau 2,890 1,960 pada n=1178 dengan taraf signifikansi 5.
3 Ada hubungan yang positif dan signifikan antara faktor-faktor akademik dan hasil akademik. Dari semua aspek-aspek variabel fakor-faktor
akademik Sekolah Lanjutan, sosialisasi dalam kelas, hubungan pertemanan, visi dan misi ke depan, hubungan dengan guru, dan asessmen
akademik, semuanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar anak. Hasil ditunjukkan dari hasil perhitungan
tabel hitung
r r
atau 2,046 1,960 pada n=1178 dengan taraf signifikansi 5.
C.Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan alur berpikir yang digunakan peneliti untuk memberikan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan. Dari
deskripsi teori di atas, maka akhirnya pada hubungan antara minat menjadi guru dan lingkungan keluarga dengan prestasi akademik pada mahasiswa Pendidikan
Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ini, penulis berpendapat untuk mencapai prestasi akademik secara
maksimal banyak sekali fakta yang mempengaruhi.
1. Hubungan antara Minat Menjadi Guru dengan Prestasi Akademik