Pengertian Keluarga. Tinjauan Tentang Lingkungan Keluarga a. Pengertian Lingkungan

commit to user cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan atau life processes http:cut3z.blogspot.com200808please.html. Suatu lingkungan meskipun tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tumbuh dan berkembang dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial. Oleh karena itu, adanya lingkungan yang kondusif di sekeliling anak akan mendukung pula pada kegiatan belajar anak. Sehingga dengan adanya lingkungan sekitar yang kondusif diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar anak.

b. Pengertian Keluarga.

Menurut Abu Ahmadi 1991: 108, “Keluarga adalah wadah yang sangat penting di antara individu dan group, dan merupakan kelompok sosial yang pertama di mana anak-anak menjadi anggotanya”. Keluarga sudah barang tentu yang pertama-tama menjadi tempat bersosialisasi kehidupan anak-anak. Sampai memasuki lingkungan sekolah, anak-anak menghabiskan seluruh waktunya di dalam unit keluarga. Hingga sampai masa adolesent, anak-anak diperkirakan menghabiskan separuh waktunya dalam keluarga. Di dalam suatu keluarga, terdapat dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan individu-individu tersebut hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Menurut Bossard dan Boll 1996: 23, “Masyarakat itu mula-mula terdiri dari small family keluarga kecil, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anaknya paling banyak 2 atau 3 anak. Pengertian lebih rinci dikemukakan oleh Soerjono Soekanto 2004: 1 bahwa “Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang terdiri dari suami, istri beserta anak-anaknya yang belum menikah”. Keluarga yang lazimnya juga disebut dengan rumah tangga merupakan unit terkecil dalam masyarakat sebagai wadah dan proses pergaulan hidup. Jadi, commit to user keluarga bertanggung jawab terhadap proses sosialisasi anak karena merupakan lingkungan pertama anak. Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keluarga ialah satuan atau unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri dari suami, istri beserta anak-anaknya yang belum menikah. Soerjono Soekanto 2004: 1 mengemukakan bahwa, “suatu keluarga dianggap sebagai suatu sistem sosial karena memiliki unsur-unsur sistem sosial yang meliputi : 1. Adanya kepercayaan bahwa terbentuknya keluarga merupakan suatu kodrat Yang Maha Pencipta. 2. Adanya perasaaan-perasaan tertentu pada diri anggota-anggota keluarga batih yang mungkin berwujud rasa saling mencintai, saling menghargai, atau rasa saling bersaing. 3. Tujuan, yaitu bahwa keluarga merupakan wadah dimana manusia mengalami proses sosialisasi, serta mendapatkan suatu jaminan ketentraman jiwanya. 4. Setiap keluarga senantiasa diatur oleh kaidah-kaidah yang mengatur timbal balik antara anggota-anggotanya, maupun pihak-pihak luar keluarga yang bersangkutan. 5. Keluarga maupun anggota-anggotanya mempunyai kedudukan dan peranan tertentu dalam masyarakat. 6. Anggota-nggota keluarga mempunyai kekuasaan yang menjadi salah satu dasar bagi pengawasan proses hubungan kekeluargaan. 7. Masing-masing anggota keluarga mempunyai posisi sosial tertentu dalam hubungan kekeluargaaan, kekerabatan maupun dengan pihak luar. 8. Lazimnya sanksi-sanksi positif maupun negatif diterapkan dalam keluarga tersebut, bagi mereka yang patuh serta taerhadap mereka yang menyeleweng. 9. Fasilitas untuk mencapai tujuan berkeluarga biasanya juga ada. commit to user Menurut Soerjono Soekanto 2004: 2 , suatu keluarga pada dasarnya mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Unit terkecil dalam masyarakat yang mengatur hubungan seksual yang seyogyanya. 2. Wadah tempat berlangsungnya sosialisasi, yakni proses dimana anggota- anggota masyarakat yang baru mendapatkan pendidikan untuk mengenal, memahami, menaati dan menghargai kaidah-kaidah serta nilai-nilai berlaku. 3. Unit terkecil dalam masyarakat yang memenuhi kebutuhan ekonomis. 4. Unit terkecil dalam masyarakat tempat anggota-anggotanya mendapatkan perlindungan bagi ketentraman dan perkembangan jiwanya. Menurut Oqbum yang dikutip oleh Abu Ahmadi 1991:108, fungsi keluarga adalah : 1. Fungsi kasih sayang. 2. Fungsi ekonomi 3. Fungsi pendidikan 4. Fungsi perlindunganpenjagaan 5. Fungsi rekreasi 6. Fungsi status keluarga 7. Fungsi agama. Menurut pendapat Bierstadt yang dikutip oleh Abu Ahmadi 1991:109, fungsi keluarga adalah menggantikan keluarga, mengatur dan menguasai impuls- impuls seksuil, bersifat membantu, mengerakkan nilai-nilai kebudayaan, dan menunjukkan status. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, terdapat suatu kesamaan bahwa salah satu fungsi keluarga adalah guna edukatif. Hal ini dikarenakan, keluarga adalah tempat yang pertama kali di mana anak mendapatkan pendidikan dan sosialisasi. Jelas di sini bahwa keluarga berperan penting dan bertanggungjawab terhadap pendidikan anak. Jadi, lingkungan keluarga berhubungan erat dengan pendidikan anak. Lingkungan keluarga yang kondusif akan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi anak dalam bidang pendidikan . commit to user Berkaitan dengan hal di atas, pendidikan dan prestasi belajar anak juga ditentukan oleh banyak sedikit jumlah anak dalam suatu keluarga. Menurut Soerjono Soekanto 2004: 86, pada keluarga kecil yang memiliki satu sampai tiga anak terdapat gejala-gejala umum sebagai berikut : 1. Keluarga batih kecil biasanya merupakan hasil dari suatu perencanaan, sehingga pendidikanpun berlangsung menurut program tertentu. 2. Proses pendidikan dari orangtua berlangsung secara intensif daripada ekstensif. 3. Interaksi berlangsung secara kooperatif dan demokratis. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keluarga batih kecil yang memiliki satu sampai tiga anak, berperan sangat besar terhadap pendidikan dan prestasi belajar anak. Di sini, anak juga memiliki peranan yang penting, karena dengan jumlah anak yang lebih sedikit satu sampai tiga anak, maka keluarga lebih dapat memberikan fasilitas belajar yang memadai. Sehingga, anak tumbuh dalam keluarga yang kondusif dan ia akan lebih banyak memperoleh kesempatan untuk mencapai pendidikan yang memadai. Pada keluarga batih besar yang jumlah anak-anaknya lebih dari tiga orang, biasanya ditemui gejala-gejala sebagai berikut : 1. Proses pendidikan dilangsungkan secara ekstensif. 2. Anak-anak secara lebih langsung berhubungan dengan realitas pergaulan hidup di luar lingkungan keluarga batih yang bersangkutan. 3. Kepatuhan sangat dipentingkan dalam keluarga batih yang besar. 4. Pendidikan cenderung berlangsung massal. Ngalim Purwanto 1988:148 menyatakan bahwa “Macam-macam lingkungan kependidikan adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat”. Dalam lingkungan keluarga, minat belajar siswa dipengaruhi oleh : 1. Lingkungan Fisik dan Lingkungan Non-Fisik Keluarga Peranan keluarga sangat penting dalam pendidikan anak, sehingga commit to user cara orangtua mendidik anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya pasti tidak mengetahui kesulitan-kesulitan belajar yang dialami anaknya. Sebetulnya, anak mungkin pandai, tetapi karena kurang perhatian dari orang tuanya maka si anak menjadi malas belajar. Oleh karena itu, diperlukan bimbingan dan pengarahan orang tua demi keberhasilan anaknya. 2. Relasi antar anggota keluarga Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi antara anak, saudara, orang tua dan anggota keluarga yang lain. Relasi itu dapat berupa cinta dan kasih sayang yang diwujudkan dalam keharmonisan keluarga. 3. Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar yang mendukung. Jika anak hidup dalam keluarga yang kurang mampu maka secara tidak langsung kebutuhan anak kurang terpenuhi dan kesehatan kurang terjamin, sehingga belajar anak menjadi terganggu. Akibat lain adalah anak bisa menjadi minder saat bergaul dengan teman-temannya. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa keadaan yang serba kekurangan justru akan menjadi cambuk bagi anak untuk belajar lebih giat. 4. Sifat pengertian dari orang tua Ketika anak sedang belajar, anak perlu pengertian dari orang tua. Pengertian di sini adalah anak memerlukan dorongan, semangat dan motivasi agar semangat belajar anak tumbuh. 5. Suasana rumah Suasana rumah diartikan sebagai situasi yang sering terjadi di dalam rumah tempat anak tinggal dan belajar. Agar anak belajar dengan baik, diperlukan suasana belajar yang tenang dan kondusif bagi si anak. commit to user Oleh karena itu, untuk menciptakan hal-hal tersebut di atas, maka seyogyanya lingkungan keluarga menjadi lingkungan yang kondusif bagi anak untuk belajar. Menurut Ngalim Purwanto 1995: 85-86 , hal-hal yang perlu dihindari oleh orang tua dalam mendidik anak antara lain : 1. Jangan sering melemahkan semangat anak dalam usahanya untuk mandiri. Dalam hal ini masih banyak orang tua yang selalu menganggap anaknya itu masih kecil, belum dapat berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga orang tua kerap kali melarang anak-anaknya. Larangan merupakan alat mendidik satu-satunya yang lebih banyak dipakai para orang tua terhadap anaknya. Sebenarnya pendapat yang seperti itu tidak benar. Seorang anak yang selalu dilarang dalam segala perbuatan dan permainannya sejak kecil dapat terhambat perkembangan jasmani dan rohaninya. 2. Jangan memalukan atau mengejek anak-anak di hadapan orang lain. Hal ini bila sering dilakukan oleh orang tua ataupun guru, akan dapat berakibat buruk bagi perkembangan psikologi anak di kemudian hari. Anak yang sering ditertawakan dan diejek jika tidak berhasil melakukan sesuatu, maka dengan tidak sadar ia akan selalu berhati-hati ataupun tidak akan mencoba melakukan hal-hal yang baru atau yang sukar. Ia akan menjadi orang yang selalu diliputi keragu-raguan. 3. Jangan selalu membeda-bedakan dan berlaku pilih kasih. Perlakuan membeda-bedakan dan berlaku pilih kasih terhadap anak dalam keluarga, baik antara yang besar dan kecil maupun antara anak laki- laki dan anak perempuan akan mengakibatkan kecemburuan dan kompetisi yang negatif. Jadi, dalam hal ini orang tua harus mengusahakan agar dalam segala tingkah laku dan perbuatannya menunjukkan cinta dan kasih sayang yang merata kepada anak-anaknya. 4. Jangan terlalu memanjakan anak. Seorang anak yang dimanjakan dan kurang tanggungjawabnya, selalu bersandar dan minta pertolongan kepada orang lain, merasa diri tidak sanggup, dan sebagainya. Tidak memanjakan bukan berarti orang tua tidak commit to user memperdulikan anak, karena anak yang tidak diperdulikan atau kurang terpelihara oleh orang tuanya, akan merasa bahwa dirinya itu rendah tak berharga, merasa diasingkan oleh orang lain, dan sebagainya. Akibatnya, ia akan berbuat sekehendak hatinya. Oleh karena itu, orang tua seyogyanya mampu menempatkan diri dan bisa memilah serta memilih sikap yang bagaimana yang pada nantinya berdampak kurang baik bagi kemandirian anak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga adalah suatu unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari suami, istri beserta anak- anaknya, di mana para anggotanya terikat hubungan darah, perkawinan, maupun pengangkatan anak atau adopsi yang berinteraksi satu sama lain yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan atau life processes . Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka aspek-aspek yang mendukung adanya lingkungan keluarga yang kondusif adalah : 1. Adanya perhatian orang tua 2. Adanya sikap saling perhatian sesama anggota keluarga 3. Adanya sikap saling menyayangi antar anggota keluarga 4. Kondisi fisik yang kondusif kebersihan, kesehatan, kerapian lingkungan rumah 5. Kondisi non fisik yang kondusif keharmonisan, kerukunan anggota keluarga 3.Tinjauan Tentang Prestasi Akademik Prestasi akademik atau prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan akademik atau belajar :

a. Pengertian Prestasi

Dokumen yang terkait

The Differences Of Using British And American English

0 38 47

An Error Analysis on the Pronunciation of the Fourth Semester Students of English Education Department of Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University in the Academic Year of 2015/2016.

0 1 17

A LECTURER’S CRITICISMS AND THEIR IMPACT ON THE STUDENTS’ LEARNING MOTIVATION (A CASE STUDY IN THE ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY OF UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016).

0 0 15

THE CORRELATION BETWEEN HABIT IN WATCHING ENGLISH FILMS WITH ENGLISH SUBTITLES, GRAMMATICAL COMPETENCE, AND SPEAKING SKILL (A Correlational Study to the Sixth Semester Students of English Education Department of Teacher Training and Education Faculty of S

0 1 21

CORRELATION BETWEEN STUDENT’S CREATIVITY, COHESIVE DEVICES MASTERY, AND WRITING SKILL (A Correlational Study to the First Semester Students of English Education Department of Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University in the Acad

0 0 16

CORRELATION BETWEEN READING HABIT, VOCABULARY MASTERY, AND TRANSLATION ABILITY (A Correlational Study on the Sixth Semester Students of English Department of Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University in the Academic Year of 2012/2013

0 0 19

THE CORRELATION BETWEEN HABIT IN WATCHING ENGLISH MOVIES, VOCABULARY MASTERY, AND LISTENING SKILL (A Correlational Study of the Second Semester Students of English Education Department of Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University

0 1 16

THE CORRELATIVE STUDY BETWEEN READING ACHIEVEMENT TOWARD TRANSLATION MASTERY FOR THE FOURTH SEMESTER OF ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY IN THE ACADEMIC YEAR OF 20142015 GRADUATING PAPER Submitted to the Board of Exam

0 0 96

Correlation between Vocabulary Mastery, Reading Attitudes, and Reading Comprehension of the Second Semester Students of English Education Department of Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University in the Academic Year of 2016/2017 -

0 0 16

A THESIS A Partial Fulfillment of the Requirements of the Sarjana Pendidikan Degree in the Faculty of Teacher Training and Education

0 0 13