commit to user
ditunjukkan dari hasil perhitungan
tabel hitung
r r
atau 2,234 1,960 pada n=1178 dengan taraf signifikansi 5.
2 Ada hubungan yang positif dan signifikan antara keluarga dan hasil akademik. Dari semua aspek-aspek variabel keluarga jenjang pendidikan
orang tua, relasi atau hubungan dalam keluarga, dan dukungan keluarga, hanya jenjang pendidikan orang tua yakni jenjang pendidikan ibu yang
tidak berpengaruh terhadap hasil belajar anak. Hasil ditunjukkan dari hasil perhitungan
tabel hitung
r r
atau 2,890 1,960 pada n=1178 dengan taraf signifikansi 5.
3 Ada hubungan yang positif dan signifikan antara faktor-faktor akademik dan hasil akademik. Dari semua aspek-aspek variabel fakor-faktor
akademik Sekolah Lanjutan, sosialisasi dalam kelas, hubungan pertemanan, visi dan misi ke depan, hubungan dengan guru, dan asessmen
akademik, semuanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar anak. Hasil ditunjukkan dari hasil perhitungan
tabel hitung
r r
atau 2,046 1,960 pada n=1178 dengan taraf signifikansi 5.
C.Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan alur berpikir yang digunakan peneliti untuk memberikan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan. Dari
deskripsi teori di atas, maka akhirnya pada hubungan antara minat menjadi guru dan lingkungan keluarga dengan prestasi akademik pada mahasiswa Pendidikan
Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ini, penulis berpendapat untuk mencapai prestasi akademik secara
maksimal banyak sekali fakta yang mempengaruhi.
1. Hubungan antara Minat Menjadi Guru dengan Prestasi Akademik
Prestasi akademik mahasiswa dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini ditunjukkan dengan adanya minat,
commit to user
yaitu minat untuk belajar yang rendah atau minat belajar yang tinggi. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sekitar, khususnya lingkungan keluarga.
Faktor internal yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa adalah minat mahasiswa. Minat merupakan kecenderungan untuk merasa tertarik,
memilih sesuatu baik kegiatan, benda, orang maupun situasi tertentu dan ikut ambil bagian secara sadar di dalam obyek yang dipilihnya itu. Apabila seseorang
mempunyai minat terhadap sesuatu, maka ia akan suka rela menggeluti sesuatu yang diminatinya tersebut. Demikian halnya dengan minat mahasiswa untuk
menjadi guru akan menumbuhkan semangat dan perhatian untuk mempelajari teori-teori keguruan.
Apabila mahasiswa merasa tertarik dengan profesi guru, maka mereka akan bersungguh-sungguh dalam belajarnya agar mendapat prestasi akademik
yang tinggi. Sebaliknya, jika mahasiswa kurang berminat terhadap profesi guru, maka mahasiswa tersebut akan kurang bersungguh-sungguh dalam belajarnya,
sehingga prestasi akademik yang diraih juga rendah. Dengan demikian, diduga ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat menjadi guru dan prestasi
akademik mahasiswa, khususnya mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNS.
2. Hubungan antara Lingkungan Keluarga dengan Prestasi Akademik
Prestasi akademik mahasiswa selain dipengaruhi oleh faktor intenal juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor ekternal yang mempengaruhi prestasi
akademik mahasiswa meliputi lingkungan sekitar, khususnya lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah suatu unit terkecil dari suatu masyarakat di
mana para anggotanya terikat karena hubungan darah, perkawinan, maupun pengangkatan anak atau adopsi yang berinteraksi satu sama lain yang dengan
cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan atau life processes
. Apabila mahasiswa dalam belajarnya didukung oleh lingkungan kelurga
yang kondusif, yang meliputi: lingkungan fisik dan lingkungan non-fisik keluarga yang kondusif, relasi antar anggota keluarga yang harmonis, keadaan ekonomi
keluarga yang cukup, sifat pengertian dari orang tua, dan suasana rumah yang
commit to user
hangat, maka mahasiswa dapat mencapai prestasi akademik yang tinggi. Sebaliknya, jika mahasiswa hidup dalam lingkungan keluarga yang tidak kondusif
dan tidak mendukungnya untuk belajar, maka prestasi akademik yang diraih juga rendah. Dengan demikian, diduga ada hubungan yang positif dan signifikan antara
lingkungan keluarga dan prestasi akademuk mahasiswa, khususnya mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNS.
3. Hubungan antara Minat menjadi Guru dan Lingkungan Keluarga